Terdapat lima tujuan mengapa sebelum suatu usaha atau proyek dijalankan perlu dilakukan studi kelayakan Kasmir, 2003, yaitu:
1. Menghindari resiko kerugian, 2. Memudahkan perencanaan,
3. Memudahkan pelaksanaan pekerjaan, 4. Memudahkan pengawasan, dan
5. Memudahkan pengendalian.
2.3 Teori Biaya dan Manfaat
Tujuan analisa dalam analisa proyek harus disertai dengan definisi biaya-biaya dan manfaat-manfaat. Biaya dapat diartikan sebagai segala
sesuatu yang mengurangi suatu tujuan, dan suatu manfaat adalah segala sesuatu yang membantu tujuan Gittinger, 1986. Biaya dapat juga
didefinisikan sebagai pengeluaran atau korbanan yang dapat menimbulkan pengurangan terhadap manfaat yang diterima. Biaya yang diperlukan suatu
proyek dapat dikategorikan sebagai berikut: 1. Biaya modal merupakan dana untuk investasi yang penggunaanya
bersifat jangka panjang, seperti tanah, bangunan, pabrik dan mesin. 2. Biaya operasional atau modal kerja merupakan kebutuhan dana yang
diperlukan pada saat proyek mulai dilaksanakan, seperti biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja.
3. Biaya lainnya, seperti pajak, bunga dan pinjaman. Manfaat juga dapat diartikan sebagai sesuatu yang dapat
menimbulkan kontribusi terhadap suatu proyek. Manfaat proyek dapat dibedakan menjadi:
1. Manfaat langsung, yaitu manfaat yang secara langsung dapat diukur dan dirasakan sebagai akibat dari investasi, seperti: peningkatan
pendapatan dan kesempatan kerja. 2. Manfaat tidak langsung, yaitu manfaat yang secara nyata diperoleh
dengan tidak langsung dari proyek dan bukan merupakan tujuan utama proyek, seperti rekreasi.
Kriteria yang bisa digunakan sebagai dasar persetujuan atau penolakan suatu proyek yang dilaksanakan adalah kriteria investasi. Dasar
penilaian investasi adalah perbandingan antara jumlah nilai yang diterima sebagai manfaat dari investasi tersebut dengan manfaat-manfaat dalam
situasi tanpa proyek. Nilai perbedaannya adalah berupa tambahan manfaat bersih yang akan muncul dari investasi dengan adanya proyek Kasmir,
2003.
2.4 Analisis Kelayakan Investasi
Kriteria investasi digunakan untuk mengukur manfaat yang diperoleh dan biaya yang dikeluarkan dari suatu proyek. Dalam mengukur
kemanfaatan proyek dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu menggunakan perhitungan berdiskonto dan tidak berdiskonto. Perbedaannya terletak
pada konsep Time Value of Money yang diterapkan pada perhitungan berdiskonto. Perhitungan diskonto merupakan suatu teknik yang dapat
“menurunkan” manfaat yang diperoleh pada masa yang akan datang dan arus biaya menjadi nilai biaya pada masa sekarang”. Sedangkan
perhitungan tidak berdiskonto memiliki kelemahan umum, yaitu ukuran- ukuran tersebut belum mempertimbangkan secara lengkap mengenai
lamanya arus manfaat yang diterima Gittinger, 1986. Konsep time value of money nilai waktu uang menyatakan bahwa
present value nilai sekarang adalah lebih baik daripada yang sama pada future value nilai pada masa yang akan datang. Ada dua sebab yang
menyebabkan hal ini terjadi yaitu: time preference sejumlah sumber yang tersedia untuk dinikmati pada saat ini lebih disenangi daripada jumlah
yang sama namun tersedia di masa yang akan datang dan produktivitas atau efisiensi modal modal yang dimiliki saat sekarang memiliki peluang
untuk mendapatkan keuntungan di masa datang melalui kegiatan yang produktif yang berlaku baik secara perorangan maupun bagi masyarakat
secara keseluruhan Kadariah, 1999. Kedua unsur tersebut berhubungan timbal balik di dalam pasar
modal untuk menentukan tingkat harga modal yaitu tingkat suku bunga, sehingga dengan tingkat suku bunga dapat dimungkinkan untuk
membandingkan arus biaya dan manfaat yang penyebarannya dalam waktu yang tidak merata Kadariah, 1999.
2.5 Analisis Finansial