II.  TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Cacing Tanah
Dunia  hewan  berdasarkan  tingkat  kompleksitas  dan  urutan evolusinya terbagi atas 15 phyla. Cacing tanah termasuk ke dalam phylum
Annelida  atau  binatang  yang  bersegmen-segmen,  beruas-ruas,  atau bergelang-gelang.  Phylum  Annelida  dibagi  ke  dalam  tiga  kelas,  yaitu
Polychaeta,  Oligochaeta,  dan  Huridinea.  Ciri-ciri  phylum  Annelida adalah sebagai berikut Rukmana, 2000:
1.  Tubuhnya  simetris  bilateral,  silindris,  dan  bersegmen-segmen  serta pada permukaan tubuh terdapat sederetan dinding tipis atau sekat.
2.  Saluran  pencernaan  makanan  dan  mulut  terletak  pada  bagian  depan muka, sedangkan anus di bagian belakang.
3.  Mempunyai rongga tubuh coelom yang berkembang dengan baik. 4.  Bernapas dengan kulit atau insang.
5.  Mempunyai  peredaran  darah  tertutup  dan  darahnya  mengandung hemoglobin.
Terdapat sembilan spesies cacing tanah yang meliputi empat famili suku  yang  banyak  diminati  untuk  dibudidayakan,  seperti  disajikan  pada
tabel berikut ini:
Tabel 3. Sembilan  spesies cacing tanah yang banyak diminati No.
Famili Spesies Cacing Tanah
1. Lumbricidae
a. Lumbricus rubellus b. L. terrestris
c. Eisenia foetida d. Allolobophora caliginosa
e. A. Chlorotica 2.
Megascolecidae f. Pheretima asiatica
g. Perionyx exavatus 3.
Acanthrodrilidae h. Diplocordia verrucosa
4. Octochaetidae
i. Eudrilus eugeuniae
Sumber: Rukmana 2000
2.2 Studi Kelayakan Bisnis
Proyek  memiliki  beberapa  pengertian.  Menurut  Kadariah  1999 proyek  ialah  suatu  keseluruhan  aktivitas  yang  menggunakan  sumber-
sumber  untuk  mendapatkan  kemanfaatan  benefit;  atau  suatu  aktivitas yang  mengeluarkan  uang  dengan  harapan  untuk  mendapatkan  hasil
returns  di  waktu  yang  akan  datang,  dapat  direncanakan,  dibiayai  dan dilaksanakan  sebagai  satu  unit.  Gittinger  1986  mendefinisikan  proyek
sebagai suatu kegiatan investasi yang mengubah sumber-sumber finansial menjadi barang-barang kapital yang dapat menghasilkan keuntungan atau
manfaat  setelah  beberapa  periode  waktu.  Pengertian  lainnya  diungkapkan oleh  Umar  1999,  proyek  adalah  suatu  usaha  yang  direncanakan
sebelumnya  dan  memerlukan  sejumlah  pembiayaan  serta  penggunaan masukan  lain  yang  ditujukan  untuk  mencapai  tujuan  tertentu  dan
dilaksanakan  dalam  suatu  bauran  produk  yang  sudah  ada  dengan menginvestasikan sumber daya yang dapat dinilai secara independen.
Analisis  kelayakan  dilakukan  untuk  melihat  apakah  suatu  proyek dapat  memberikan  manfaat  atas  investasi  yang  ditanamkan.  Studi
kelayakan  proyek  menurut  Umar  1999  ialah  suatu  penelitian  tentang layak  atau  tidaknya  suatu  proyek  investasi  dilaksanakan.  Hasil  kelayakan
merupakan perkiraan kemampuan suatu proyek menghasilkan keuntungan yang  layak  bila  telah  dioperasionalkan.  Husnan  dan  Suwarsono  2000
menyatakan  studi  kelayakan  proyek  adalah  penelitian  tentang  dapat  atau tidaknya  suatu  proyek  dilaksanakan  dengan  berhasil.    Analisis  kelayakan
penting  dilakukan  sebagai  evaluasi  proyek  yang  dijalankan  pihak  yang membutuhkan studi kelayakan antara lain :
1. Investor
Investor  merupakan  pihak  yang  menanamkan  dana  atau modal  dalam  suatu  proyek  akan  lebih  memperhatikan  prospek
usaha tersebut tingkat keuntungan proyek yang diharapkan.
2. Kreditur Bank
Kreditur  merupakan  pihak  yang  membutuhkan  studi kelayakan  untuk  memperhatikan  segi  keamanan  dana  yang
dipinjamkan untuk kegiatan proyek. 3.
Pemerintah Pemerintah  lebih  berkepentingan  dengan  manfaat  proyek
bagi perekonomian nasional dan pendapatan pemerintah atas pajak yang diberikan proyek tersebut.
Terdapat  enam  aspek  yang  dibahas  dalam  studi  kelayakan,  antara lain  aspek  teknis,  aspek  manajerial  dan  administratif,  aspek  organisasi,
aspek  komersial,  aspek  finansial,  dan  aspek  ekonomis  Kadariah,  1999. Analisis kelayakan dapat pula dibagi menjadi menjadi aspek teknis, aspek
pasar,  aspek  yuridis,  aspek  manajemen,  aspek  lingkungan  dan  aspek finansial Umar, 1999.  Lainnya menyebutkan bahwa aspek-aspek analisis
kelayakan  ke  dalam  aspek  pasar,  aspek  keuangan,  aspek  manajemen, aspek  hukum,  aspek  ekonomi  dan  sosial  Husnan  dan  Suwarsono,  2000.
Semua  aspek  tersebut  perlu  dipertimbangakan  bersama-sama  untuk menentukan manfaat yang diperlukan dalam suatu investasi.
Gittinger  1986  menyatakan  bahwa  pada  proyek  pertanian  ada enam  aspek  yang  harus  dipertimbangkan  dalam  mengambil  keputusan
yaitu: 1.
Aspek Pasar Untuk  memperoleh  hasil  pemasaran  yang  diinginkan,
perusahaan  harus  menggunakan  alat-alat  pemasaran  yang membentuk  suatu  bauran  pemasaran.  Yang  dimaksud  dengan
bauran  pemasaran  adalah  seperangkat  alat  pemasaran  yang digunakan
perusahaan terus
menerus mencapai
tujuan pemasarannya di pasar sasaran Kotler, 2002. Analisis aspek pasar
pada  studi  kelayakan  mencakup  permintaan,  penawaran,  harga, program  pemasaran  yang  akan  dilaksanakan,  serta  perkiraan
penjualan.
2. Aspek Teknis
Aspek  teknis  menyangkut  masalah  penyediaan  sumber- sumber  dan  pemasaran  hasil-hasil  produksi.  Aspek  teknis  terdiri
dari lokasi proyek, besaran skala oprasional untuk mencapai kondisi yang  ekonomis,  kriteria  pemilihan  mesin  dan  equipment,  proses
produksi serta ketepatan penggunaan teknologi. 3.
Aspek Manajemen Analisis  aspek  manajemen  memfokuskan  pada  kondisi
internal  perusahaan.  Aspek-aspek  manajemen  yang  dilihat  pada studi  kelayakan  terdiri  dari  manajemen  pada  masa  pembangunan
yaitu pelaksana proyek, jadwal penyelesaian proyek, dan pelaksana studi masing-masing aspek, dan manajemen pada saat operasi yaitu
bentuk  organisasi,  struktur  organisasi,  deskripsi  jabatan,  personil kunci dan jumlah tenaga kerja yang digunakan Handoko, 2001.
4. Aspek Hukum
Terdiri  dari  bentuk  badan  usaha  yang  akan  digunakan, jaminan-jaminan  yang  dapat  diberikan  apabila  hendak  meminjam
dana,  serta  akta,  sertifikat,  dan  izin  yang  diperlukan  dalam menjalankan usaha.
5. Aspek Sosial Lingkungan
Terdiri  dari  pengaruh  proyek  terhadap  penghasilan  negara, pengaruhnya  terhadap  devisa  negara,  peluang  kerja  dan
pengembangan wilayah dimana proyek dilaksanakan. 6.
Aspek Finansial Penelitian  dalam  aspek  ini  dilakukan  untuk  menilai  biaya-
biaya  apa  saja  yang  akan  dikeluarkan  dan  seberapa  besar  biaya- biaya  tersebut.  Kemudian  seberapa  besar  pendapatan  yang  akan
diterima jika proyek jadi dijalankan.
Terdapat  lima  tujuan  mengapa  sebelum  suatu  usaha  atau  proyek dijalankan perlu dilakukan studi kelayakan Kasmir, 2003, yaitu:
1.  Menghindari resiko kerugian, 2.  Memudahkan perencanaan,
3.  Memudahkan pelaksanaan pekerjaan, 4.  Memudahkan pengawasan, dan
5.  Memudahkan pengendalian.
2.3 Teori Biaya dan Manfaat