Kerangka Pemikiran METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

3.1. Kerangka Pemikiran

Saat ini produksi cacing tanah dalam negeri masih sangat rendah. Misalnya, provinsi Jawa Barat pada tahun 1999 memproyeksikan produksi cacing tanah sebanyak 12.787,04 ton yang diproduksi oleh sekitar 400 pembudidaya cacing tanah di 15 kabupaten Rukmana, 2000. Setiap tahunnya tidak banyak pengusaha yang terjun untuk menggeluti usaha cacing tanah ini, karena mayoritas para pengusaha atau calon pengusaha lebih tertarik pada bisnis sayuran dengan alasan kecenderungan perilaku konsumsi sayur pada masyarakat yang terus meningkat. Padahal usaha cacing tanah ini sangat menjanjikan jika dilihat dari tingkat keuntungan yang diperoleh, dan proses produksi yang mudah serta biaya produksi yang relatif jauh lebih murah jika dibandingkan dengan produksi dan biaya yang harus ditanggung pada usaha sayuran. Pada usaha budidaya cacing tanah ini juga tentunya mengandung resiko seperti pada bentuk usaha lainnya. Resiko yang sangat mungkin dialami pada usaha budidaya cacing tanah ini adalah preferensi produk dari konsumen dimana terdapat produk subtitusi pakan ternak lain yang dapat menggantikan cacing tanah. Hal ini akan sangat berpengaruh dari harga yang bersaing dan manfaat yang diperoleh dari pemberian pakan ternak berupa cacing tanah ini. Hal ini juga mengingat bahwa budidaya cacing tanah ini baru dilaksanakan oleh Magenta Farm sehingga informasi mengenai keberadaan produknya pun belum cukup meluas. Magenta Farm merupakan unit usaha tani baru yang optimis pada bisnis produk cacing tanah dengan melihat jumlah permintaan pasar yang belum dapat dipenuhi oleh para peternak cacing tanah, khususnya pada pasar lokal. Fokus orientasi dari produksi cacing tanah ini adalah untuk dijual dan dimanfaatkan sebagai pakan ternak, khususnya ternak unggas dan ikan yang berada di kawasan Leuwiliang Bogor. Analisis kriteria investasi penting untuk melihat kelayakan pelaksanaan proyek budidaya cacing tanah oleh Magenta Farm. Aspek- aspek kelayakan dipaparkan secara deskriptif untuk mendukung kelayakan proyek. Analisis kelayakan dilakukan dengan menganalisis aspek-aspek kelayakan investasi seperti aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen, aspek sosial dan lingkungan, dan aspek finansial. Analisis finansial mengkaji NPV, IRR, Net BC Rasio, Payback Period, dan sensitivitas. Bagan kerangka pemikiran dapat dilihat pada Gambar 1 berikut. Gambar 1. Kerangka pemikiran penelitian Peluang bisnis budidaya cacing tanah Perencanaan Magenta Farm Kegiatan budidaya cacing tanah Resiko dan ketidakpastian Permintaan dari peternak dan budidaya ikan Aspek non finansial • Aspek Pasar • Aspek Teknis • Aspek Manajemen • Aspek Sosial dan Lingkungan Aspek finansial • NPV • IRR • Net BC • Payback Period Analisis Kelayakan Usaha Layak Tidak layak Dapat Diusahakan dan dikembangkan Berhenti tidak layak dilaksanakan - Banyaknya permintaan cacing tanah dari pasar. - Terbatasnya penawaran cacing tanah dari produsen

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian