3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian  dilakukan  pada  Magenta  Farm  yang  berlokasi  di  Desa Nanggung, Leuwiliang, Bogor. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja
purposive dan dilaksanakan selama 3 tiga bulan yaitu pada bulan Juni – Agustus  2010.  Magenta  Farm  merupakan  unit  usaha  tani  baru  yang
bergerak di bidang budidaya cacing tanah.
3.3. Metode Penelitian
3.3.1.  Jenis dan Sumber Data
Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data yang digunakan bersifat kualitatif dan kuantitatif. Data primer
diperoleh  melalui  wawancara  langsung  dengan  pihak  perusahaan. Sedangkan  data  sekunder  diperoleh  dari  berbagai  referensi  berupa
literatur,  dokumen  perusahaan,  instansi  terkait  serta  penelitian- penelitian sebelumnya yang dapat dijadikan sebagai bahan rujukan
mengenai biaya investasi dan data operasional.
3.3.2.   Pengolahan dan Analisis Data
Data  dan  informasi  yang  dikumpulkan,  diolah  dengan bantuan  komputer.  Data  dan  informasi  dikelompokkan  terlebih
dahulu ke dalam komponen arus biaya dan manfaat, dan disajikan dalam  bentuk  tabulasi  yang  digunakan  untuk  mengklasifikasi  data
yang ada serta untuk mempermudah analisis data. Analisis  data  dalam  penelitian  dilakukan  secara  kualitatif
dan  kuantitatif.  Analisis  kualitatif  dilakukan  untuk  mengetahui gambaran  mengenai  pelaksanaan  kegiatan  budidaya  cacing  tanah.
Analisis  kuantitatif  digunakan  untuk  menganalisis  kelayakan finansial  dari  pelaksanaan  kegiatan  budidaya  cacing  tanah  oleh
Magenta Farm. Data yang diperoleh diolah secara manual dengan menggunakan  program komputer Ms. Excel.
1.  Analisis Aspek Teknis Aspek  teknis  dianalisis  secara  deskriptif  untuk
mendapatkan  gambaran  mengenai  lokasi,  teknis,  dan  proses
operasional kegiatan distribusi.
2.  Aspek Manajemen Aspek  ini  dapat  dilihat  berdasarkan  struktur  pengelola
proyek,  spesifikasi  keahlian  dan  tanggung  jawab  pihak  yang
terlibat dalam proyek dan pelaksanaan distribusi di lapangan.
3.  Analisis Aspek Pasar Analisis aspek pasar dapat dilihat dari sisi produk yang
dihasilkan  dimana  adanya  permintaan  yang  terjadi  akan berpotensi  untuk  menghasilkan  penerimaan  yang  diharapkan
menguntungkan dari kegiatan pemasaran. 4.  Analisis Aspek Sosial dan Lingkungan
Aspek  sosial  dianalisis  dengan  melihat  dampak  yang ditimbulkan  dari  kegiatan  usaha  budidaya  cacing  tanah
terhadap  lingkungan  sekitar  yang  mungkin  terpengaruh  oleh
aktivitas perusahaan, maupun manfaat bagi perusahaan sendiri.
5.  Analisis Aspek Finansial Penerapan  kelayakan  investasi  dilakukan  dengan
membandingkan  antara  besarnya  biaya  yang  dikeluarkan dengan  manfaat  yang  diterima  dalam  suatu  proyek  investasi
untuk  jangka  waktu  tertentu.  Analisis  investasi  dilakukan dengan  terlebih  dahulu  menyusun  aliran  tunai.  Dalam  analisis
finansial  diperlukan  kriteria  investasi  yang  digunakan  untuk melihat  kelayakan  suatu  usaha.  Sebagai  kriteris  investasi
digunakan  beberapa  indikator  kelayakan  investasi  Net  Present Value  NPV,  Internal  Rate  of  Return  IRR,  Net  Benefit  Cost
Ratio Net BC, dan Payback Period PP.
a.  Net  Present Value NPV
Rumus yang digunakan dalam perhitungan NPV adalah sebagai berikut:
NPV =  = Bt
− Ct 1+ i
i t
=1 n
∑
……………………………………………. 1
Keterangan: Bt  = Penerimaan Benefit pada tahun ke-t
Ct  = Biaya Cost pada tahun ke-t i
= Discount rate n  = umur proyek
Dalam  metode  NPV  terdapat  tiga  kriteria  kelayakan
investasi, yaitu:
1.  Jika NPV  0, maka usulan proyek diterima 2.  Jika NPV  0, maka usulan proyek ditolak
3.  Jika  NPV  =  0,  nilai  perusahaan  tetap  walaupun  proyek diterima ataupun ditolak.
b.  Internal Rate Return IRR Rumus  yang  digunakan  dalam  menghitung  IRR  adalah
sebagai berikut :
IRR
= i
1
+ NPV
1
NPV
1
− NPV
2
x i
2
− i
1
………………..…. 2 Keterangan :
NPV
1
= NPV yang bernilai positif NPV
2
= NPV yang bernilai negatif i
1
= Tingkat bunga yang menghasilkan NPV positif i
2
= Tingkat bunga yang menghasilkan NPV negatif
c.  Net Benefit Cost Ratio NBCR
Kriteria  Net  BC  ratio  yaitu  nilainya  harus  1  untuk menunjukan  suatu  proyek  layak  dilaksanakan  atau  tidak.
Rumus yang digunakan sebagai berikut :
Net BC
= Bt
1+ i
i t
=1 n
∑
Ct 1+ i
i t
=1 n
∑
……………………………….. 3
Keterangan :
Bt  = Penerimaan pada tahun ke-t Ct  = Biaya pada tahun ke-t
n  = umur proyek tahun i  = Discount rate
d.  Payback Period PBP Secara  sistematis  Payback  Period  dapat  dirumuskan
sebagai berikut :
PBP  = V
I …………………………………..…………4
Keterangan : V  = Nilai biaya investasi
I = Benefit bersih per periode
e.  Analisis Swicthing Value Nilai Pengganti
Analisis  switching  value  digunakan  untuk  mengetahui seberapa  besar  perubahan  pada  nilai  penjualan  dan  biaya
variabel  yang  akan  menghasilkan  keuntungan  normal  yaitu NPV  sama  dengan  nol  atau  mendekati,  IRR  sama  dengan
tingkat suku bunga berlaku, dan Net BC sama dengan satu.
Variabel  yang  akan  dianalisis  dengan  switching  value merupakan  variabel  yang  dianggap  signifikan  dalam  proyek.
Adapun variabel-variabel yang dimaksud antara lain nilai input dan  biaya  variabel,  sehingga  dengan  analisis  ini  akan  dicari
tingkat  harga  penjualan  minimum  dan  peningkatan  biaya maksimum agar proyek masih dapat dikatakan layak.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Usaha
Unit usaha tani dengan nama Magenta Farm ini merupakan usaha tani yang baru dibentuk pada pertengahan tahun 2010. Usaha ini dibentuk
oleh  Shandi  Gozali,  SE  yang  kemudian  merekrut  beberapa  anggota  dari masyarakat  sekitar  lokasi  usaha  untuk  menjadi  tenaga  kerja  tetap  di
Magenta  Farm.    Jumlah  tenaga  kerja  pada  Magenta  Farm  ini  yaitu sebanyak  5  lima  orang  yang  terdiri  dari  1  orang  pemilik,  1  orang  pada
bagian Keuangan dan Administrasi, 1 orang pada bagian Pemasaran, dan 2 orang bagian Pemeliharaan.
Usaha tani ini merupakan unit usaha baru yang sangat optimis pada bisnis produk cacing tanah dengan melihat jumlah permintaan pasar yang
belum  dapat  dipenuhi  oleh  para  peternak  cacing  tanah,  khususnya  pada pasar  lokal.    Magenta  Farm  bergerak  pada  bidang  produksi  sekaligus
pemasaran produk cacing tanah jenis Lumbricus rubellus yang sebenarnya sudah  umum  dipasarkan,  khususnya  di  Indonesia.    Fokus  orientasi  dari
produksi  cacing  tanah  ini  adalah  untuk  dijual  dan  dimanfaatkan  sebagai pakan  ternak,  khususnya  ternak  unggas  yang  berada  di  kawasan  Bogor.
Sebagai  target  pasar  pada  usia  usaha  yang  masih  muda,  perusahaan memilih kawasan yang terletak tidak terlalu jauh dari lokasi usaha.
Lokasi  Magenta  Farm  ini  terletak  di  daerah  Leuwiliang  Bogor, tepatnya  di  desa  Nanggung.    Lokasi  ini  digunakan  atas  dasar  beberapa
alasan,  yaitu  lokasi  milik  pribadi  untuk  meminimalkan  biaya  investasi, kondisi  lingkungan  yang  sangat  mendukung  pertumbuhan  cacing  tanah,
dan lokasi usaha tidak terlalu jauh dari lokasi pasar yaitu daerah Nanggung itu  sendiri,  Cigudeg,  Desa  Kalong,  Cirangsad,  Pabuaran,  Wates,  Bunar,
dan  Leuwisadeng  yang  merupakan  daerah  dimana  banyak  terdapat peternakan ayam dan ikan.
a.  Bidang Produksi
Cacing  tanah  sering  dianggap  sebagai  makhluk  tidak  berguna dan  menjijikkan.    Namun,  cacing  tanah  ternyata  memiliki  potensi