11 pada setiap tahap kegiatan baik saat di gudang, pengangkutan, pengeceran, dan
saat aplikasi pupuk.
1. Kehilangan di Gudang
Di gudang terjadi tiga kegiatan yaitu penerimaan, penyimpanan, dan pengeluaran pupuk. Pada saat penerimaan dilakukan pengecekan tentang jenis,
jumlah, dan kondisi pupuk. Setelah itu, pengambilan sampel pupuk dilakukan sesuai dengan SOP dan selanjutnya dikirim ke laboratorium atau regional
laboratorium yang telah beroperasi di beberapa PKS untuk menentukan kadar hara pupuk. Pada saat pengambilan sampel yang terpenting dilakukan yaitu
pengamatan fisik pupuk apakah sesuai dengan spesifikasi pupuk, kondisi
kemasan.
Penyimpanan di gudang dipastikan bahwa pupuk tidak terkena air basah dan tidak terekspos sinar matahari langsung panas. Penempatannya juga diatur
sehingga pada saat pengeluaran pupuk dapat dilakukan secara first in first out FIFO setiap jenis pupuk. Hal ini akan menjamin bahwa penerapan aplikasi
pemupukan berimbang dapat dilaksanakan dengan baik. Beberapa permasalahan
yang masih dijumpai di lapangan adalah:
a Kapasitas gudang kurang. Sebagian pupuk disimpan di luar gudang diberi
penutup lembar plastik. b
Penempatan pupuk yang kurang tepat sehingga tidak mendukung pelaksanaan FIFO dan pemupukan berimbang. Seluruh jenis pupuk
ditempatkan pada batch yang sama dengan cara penumpukan. Jenis pupuk yang datang pertama akan berada pada posisi terbawah. Akibatnya
pergantian jenis pupuk dapat dilakukan setelah habis satu jenis, tidak bisa secara bersamaan beberapa jenis pupuk.
c Pengambilan sample pupuk masih kurang sesuai dengan SOP.
d Hasil analisa laboratorium yang terlalu lama.
2. Kehilangan Saat Pengangkutan dan Pengeceran
Pengangkutan dipastikan pupuk aman sampai di blok aplikasi, tidak terjadi kebocoran di jalan. Pengeceran dilakukan sesuai dengan jumlah pohon setiap
baris, serta dosis. Peta titik tanam sangat vital dalam melakukan pengeceran
12 pupuk yang tepat. Pengeceran yang tepat akan sangat menentukan kemudahan
pelaksanaan aplikasi dan ketepatan dosis. Pada lokasi tertentu yang masih rawan, diberikan tenaga pengawas khusus terhadap pupuk yang telah diecer di lapangan,
karena sangat rawan pencurian. Bahkan jika dipandang perlu, pengangkutan pupuk dari gudang ke blok diberi tenaga pengawal.
3. Kehilangan Saat Aplikasi Pupuk