Makanan
Sumber pokok dari senyawa ini dalam rantai makanan adalah mikroorganisme yang telah mengembangkan alur-alur metabolisme yang membentuk kobalamin. Hewan
mendapatkan kobalamin dengan jalan memakan mikroorganisme tersebut atau memakan hewan lain. Hati dapat menimbun kobalamin sekitar satu miligram. Selain itu, ginjal dan
jantung merupakan sumber vitamn B12 yang amat baik dengan jumlah yang berarti. Vitamin ini juga terdapat dalam daging, ikan, keju, dan telur.
Defisiensi
Defisiensi kobalamin menimbulkan suatu penyakit sistem gabungan Combined system desease yaitu penyakit yang melibatkan beberapa sistem organ tubuh : sekresi
getah lambung berkurang sehingga meningkatkan resiko terkena karsinoma lambung, sistem saraf mengalami gangguan karena terjadi degenerasi collumma posterior medulla
spinalis, dan terjadi pula gangguan dalam eritropoesis sehingga timbul anema yang disertai dengan timbulnya sel-sel darah merah yang besar megalosit dalam peredaran
darah dan megaloblas dalam sumsum tulang belakang. Defisiensi vitamin B12 biasanya terjadi karena kekurangan faktor intrinsik, suatu
glikoprotein yang digunakan untuk penyerapannya. Keadaan ini dapat terlihat pada orang-orang yang sekresi lambungnya terganggu, atau pada orang yang telah mengalami
gastrektomi total. Keadaan yang memberikan kesan defisiensi vitamin B12 kadang- kadang terlihat pada vegetarian ketat yang tidak memakan makanan hewani apa pun.
Dalam kondisi demikian ini vitamin tersebut dapat diinjeksikan umumnya dengan dosis 100 μg setiap bulan atau diberikan peroral dengan dosis yang lebih besar
30 μg.
Kebutuhan
Kebutuhan vitamin B12 3 μghari NRC; 2 μghari FAOWHO. Kebutuhan minimal setiap harinya adala 0,2 μghari. Keracunan tidak terjadi pada vitamin ini,
kecuali ada reaksi alergi pada dosis tinggi.
2.1.9 Vitamin C Definisi
Vitamin C adalah Kristal putih yang mudah larut dalam air. Vitamin C yang disebut juga sebagai asam askorbik merupakan vitamin yang larut dalam air. Dalam
keadaan kering vitamin C cukup stabil, tetapi dalam keadaan larut, vitamin C mudah rusak karena bersentuhan dengan udara oksidasi terutama apabila terkena panas.
Vitamin C tidak stabil dalam larutan alkali, tetapi cukup stabil dalam larutan asam Sunita, 2004.
Di dalam tubuh, vitamin C terdapat di dalam darah khususnya leukosit, korteks anak ginjal, kulit, dan tulang. Vitamin C akan diserap di saluran cerna melalui transpor
aktif Sherwood, 2001. Vitamin C adalah vitamin esensial, karena manusia tidak dapat menghasilkan
vitamin C sendiri, sehingga diperlukan asupan dari makanan. Pada saat kita mengalami infeksi, dibutuhkan vitamin C dalam jumlah sangat besar untuk membantu darah putih
menghancurkan kuman penyerang. Karena Vitamin C mudah rusak oleh udara, untuk mendapatkannya secara maksimal sebaiknya mengkonsumsi buah atau sayur dalam
keadaan segar dan sesegera mungkinbelum terlalu lama dalam kondisi terbuka atau terkupas di udara bebas.
Stuktur
PeranFungsi
Asam askorbat diperlukan untuk pembentukan jaringan ikat atau bahan interseluler, dimana sel-sel tubuh terbenam. Vitamin ini juga dibutuhkan untuk
pembentuka sel-sel darah merah.
Makanan
Vitamin C pada umumnya hanya terdapat pada bahan makanan nabati,yaitu sayur dan buah terutama yang mengandung asam Sunita, 2004. seperti jambu biji, nenas,
jeruk, tomat, mangga, dan sirsak. Sayuran ada juga yang mengandung banyak vitamin C, yaitu bayam, brokoli, cabai, dan kentang.
Defisiensi
Pada stadium awal, defisiensi asam askorbat menimbulkan perasaan lemah, instabilitas, penurunan resistensi terhadap infeksi dan rasa nyeri pada tungkai serta
persendian. Keadaan ini ditandai pula dengan bercak-bercak perdarahan. Defisiensi asam askorbat biasanya disertai dengan pembengkalan, erdarahan dan inflamasi gingiva.
Perdarahan spontan terjadi di bawah kulit dan tampak sebagai bercak-bercak atau bintik- bintik berwarna merah, atau sebagai hematoma yang luas. Perdarahan juga terjadi ke
dalam sendi, di bawah membran perioteum, dan ke dalam otot. Perubahan degeneratif berlangsung dalam tulang. Anemia kerapkali ditemukan.
Pada bayi, penyakit skorbut scurvy: defisiensi asam askorbat ini ditandai dengan persendian yang bengkak dan terasa nyeri. Esktremitas terasa nyeri ketika disentuh dan
anak akan menangis sewaktu dipegang. Degenerasi tulang dapat menimbulkan deformitas yang menyerupai cacat pada ricketsia. Perdarahan spontan dapat pula terjadi.
Peningkatan kebutuhan akan vitamin C terjadi ketika berlangsun kesembuhan dari suatu penyakit. Para penderita penyakit seperti ulkus peptikum, atau ulserasi kolon, atau
merek yang menderita luka bakar, operasi atau cedera lain yang luas, harus memperoleh asam askorbat dengan jumlah yang memadai karena, kalau tidak, kesembuhannya akan
terhambat.
Kebutuhan
Kebutuhan RDA : 60 mg untuk orang dewasa; lebih banyak dalam kehamilan dan laktasi 35-45 mg untuk bayi dan anak-anak; peningkatan kebutuhan dapat terjadi karena
merokok, persembuhan luka, oral kontraseptif dan dalam stress. Keracunan sangat rendah, kecuali dosis tinggi dimana sering menyebabkan
overload Fe. Diekskresikan melalui urin; askorbat; dehidroaskorbat; diketoglutanat dan asam oksalik.
Berat badan Tinggi badan
Vitamin larut-air
Usia tahun
kg lb
cm in
Protein g Vit.C
mg Tiamin
mg Ribo-flavin
mg Niasin
mgNE
5
Vit.B
6
mg Folat
µg Bayi
0,0-0,5 0,5-1,0
6 9
13 20
60 71
24 28
13 14
30 35
0,3 0,4
0,4 0,5
5 6
0,3 0,6
25 35
Anak-anak 1-3
4-6 7-10
13 20
28 29
44 62
90 112
132 35
44 52
16 24
28 40
45 45
0,7 0,9
1,0 0,8
1,1 1,2
9 12
13 1,0
1,1 1,4
50 75
100 Dewasa lk
11-14 15-18
19-24 25-50
51+ 45
66 72
79 77
99 145
160 174
170 157
176 177
176 173
62 69
70 70
68 45
59 58
63 63
50 60
60 60
60 1,3
1,5 1,5
1,5 1,2
1,5 1,8
1,7 1,7
1,4 17
20 19
19 15
1,7 2,0
2,0 2,0
2,0 150
200 200
200 200
Dewasa pr 11-14
15-18 19-24
25-50 51+
46 55
58 63
65 101
120 128
138 143
157 163
164 163
160 62
64 65
64 66
46 44
46 50
50 50
60 60
60 60
1,1 1,1
1,1 1,1
1,0 1,3
1,3 1,3
1,3 1,2
15 15
15 15
13 1,4
1,5 1,6
1,6 1,6
150 180
180 180
180 Hamil
60 70
1,5 1,6
17 2,2
400
Menyusui 65
95 1,6
1,8 20
2,1 280
2.2 Struktur dan Fungsi Vitamin yang Larut Dalam Lemak