2.1.2 Vitamin B2 Definisi
Riboflavin, dikenal juga sebagai vitamin B
2,
adalah mikronutrisi yang mudah dicerna, bersifat larut dalam air, dan memiliki peranan kunci dalam menjaga kesehatan
pada manusia dan hewan. id.wikipedia.org Riboflavin pertama kali diisolasidipisahkan dari air susu pada tahun 1993 oleh
Kuhn, Szent-Gyorgy dan Wagner-Jauregg dan pertama kali disintesis dalam tahun 1935.
Stuktur
Vitamin B2 atau riboflavin adalah senyawa heterosklik yang mempunyai inti atau lingkar isoaloksazin yang mengikat ribitol. Nama kimia vitamin B2 yang lengkap adalah
6,7-dimetil-9-D-1-ribitil-isoaloksazin.
PeranFungsi
Riboflavin berfungsi sebagai bagian dari 2 koenzim: flavin adenin dinukleotida FAD dan riboflavin-5’-fosfat FMN, dalam beberapa reaksi oksidasireduksi, terutama
dehidrogenase suksinat yang bersambung dengan siklus Krebs langsung pada fosforilasi oksidatif dan pada beberapa lintasan untuk sintesis dan oksidasi asam lemak.
Vitamin ini juga berfungsi sebagai oksidasi asam amino, oksidasi xantin, dan oksidasi glutation eritrosit digunakan sebagai pengukur status riboflavin.
Makanan
Sumber utama vitamin B2 adalah susu dalam diet orang Barat seperti halnya daging; oleh karena labil terhadap cahaya, maka hendaknya jangan disimpan dalam
botol-botol tembus cahaya. Sebagian besar diekskresikan tanpa mengalami perubahan bukan lagi bagian dari
enzim melalui urin. Defisiensi
Kekurangan vitamin B2 pada manusia sangat jarang di dunia Barat. Tanda-tanda defisiensi antara lain adanya vaskularisasi kornea, memerahnya magenta lidah
glositis, perbarahan membran mukosa sudut mulut stomatitis dan dermatitis basah seboreik di daerah skrotum dan hidung. Pengobatan dengan 6 mg peroral atau 25 mg
per injeksi intramuskular.
Kebutuhan
Rata-rata RDA : Pria: 1,4 – 1,6 mghari; Wanita: 1,2 – 1,3 mghari +0,3 – 0,5 untuk kehamilan dan laktasi sehubungan dengan kebutuhan protein. Penyerapan riboflavin
terjadi dengan mudah dan penyimpanannya tidak ada.
2.1.3 Vitamin B3 Definisi