maka sering terjadi asam folatnya akan hilang terbawa dengan air. Karena itu disarankan untuk mengkonsumsi sayur-sayur yang mengandung asam folat untuk dikonsumsi dalam
bentuk mentah seperti salad.
Defisiensi
Kekurangan asam folat dapat menyebabkan anemia megaloblastik sel darah besar dan imatur dan defek tabung saraf pada janin spina bifida.
2.1.8 Vitamin B12 Definisi
Vitamin B12 atau Sianokobalamin Cyanocobalamine adalah vitamin yang banyak berhubungan dengan darah dan system susunan saraf pusat, ditemukan oleh dua
peneliti yang bekerja secara terpisah pada tahun1948, yaitu E.L Smith di Inggris dan L.F. Parker di Amerika Serikat. VitaminB12 berperan dalam menjaga agar sel
‐sel berfungsi normal, terutama sel
‐sel saluran pencernaan, sistem saraf, dan sumsum tulang, serta memecah homo
‐sistein substansi dalam darah yang meningkatkan risiko stroke dan penyakit Alzheimer.
Stuktur
PeranFungsi
Vitamin B12 berfungsi untuk mengatur pembentukan sel darah merah, mencegah kerusakan dinding saraf, sintesa DNA, mengubah karbohidrat, lemak dan protein menjadi
energi. Dosis RDA 6 mcg sehari, terapi 5-50 mcg sehari.
Makanan
Sumber pokok dari senyawa ini dalam rantai makanan adalah mikroorganisme yang telah mengembangkan alur-alur metabolisme yang membentuk kobalamin. Hewan
mendapatkan kobalamin dengan jalan memakan mikroorganisme tersebut atau memakan hewan lain. Hati dapat menimbun kobalamin sekitar satu miligram. Selain itu, ginjal dan
jantung merupakan sumber vitamn B12 yang amat baik dengan jumlah yang berarti. Vitamin ini juga terdapat dalam daging, ikan, keju, dan telur.
Defisiensi
Defisiensi kobalamin menimbulkan suatu penyakit sistem gabungan Combined system desease yaitu penyakit yang melibatkan beberapa sistem organ tubuh : sekresi
getah lambung berkurang sehingga meningkatkan resiko terkena karsinoma lambung, sistem saraf mengalami gangguan karena terjadi degenerasi collumma posterior medulla
spinalis, dan terjadi pula gangguan dalam eritropoesis sehingga timbul anema yang disertai dengan timbulnya sel-sel darah merah yang besar megalosit dalam peredaran
darah dan megaloblas dalam sumsum tulang belakang. Defisiensi vitamin B12 biasanya terjadi karena kekurangan faktor intrinsik, suatu
glikoprotein yang digunakan untuk penyerapannya. Keadaan ini dapat terlihat pada orang-orang yang sekresi lambungnya terganggu, atau pada orang yang telah mengalami
gastrektomi total. Keadaan yang memberikan kesan defisiensi vitamin B12 kadang- kadang terlihat pada vegetarian ketat yang tidak memakan makanan hewani apa pun.
Dalam kondisi demikian ini vitamin tersebut dapat diinjeksikan umumnya dengan dosis 100 μg setiap bulan atau diberikan peroral dengan dosis yang lebih besar
30 μg.
Kebutuhan
Kebutuhan vitamin B12 3 μghari NRC; 2 μghari FAOWHO. Kebutuhan minimal setiap harinya adala 0,2 μghari. Keracunan tidak terjadi pada vitamin ini,
kecuali ada reaksi alergi pada dosis tinggi.
2.1.9 Vitamin C Definisi