BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Struktur dan Fungsi Vitamin yang Larut Dalam Air
Vitamin larut air akan larut dalam air. Vitamin ini adalah vitamin B dan C. Vitamin larut air diabsorpsi melalu vena porta. Ketika kadar vitamin ini tinggi dalam tubuh, tubuh
tidak menyimpan vitamin larut air, tetapi dikeluarkan melalui urin dalam jumlah yang kecil. Karena vitamin ini mudah diekskresikan oleh tubuh, makan konsumsi makanan
yang mengandung vitamin ini sangat diperlukan untuk mencegah gangguan fungsi normal tubuh. Vitamin ini tidak mempunyai prekusor. Mengandung unsur C, H, O,
dengan tambahan kandungan unsur N, S, dan Co. Tidak hanya organisme kompleks saja yang membutuhkan vitamin ini, tetapi organisme sederhana. Vitamin larut air lebih sering
menimbulkan gejala defisiensi karena mudahnya untuk diekskresikan melalui urin.
2.1.1 Vitamin B1 Definisi
Vitamin ini pertama kali dikristalkan oleh Jansen dan Donath pada tahum 1926 dan pertama kali disintesis oleh Roger R. Williams dengan kawan-kawannya pada tahun 1936
Neal dan Sauberlich, 1980. Dalam keadaan murni, tiamin hidroklorida berupa kristal putih yang beraroma khas
seperti aroma ragi. Vitamin B1 melebur pada suhu 248 , stabil dalam keadaan kering
dan larut dalam air serta gliserin.
Stuktur
Tiamin adalah senyawa heterosiklik yang mengandung 2 sistem lingkar, yaitu lingkar pirimidina dan lingkar tiazol. Struktur kimianya tersusun atas 2-metil-6-aminopirimidina yang
terikat pada gugus metilina pada 4-metil-5-hidroksi metiltiazol.
PeranFungsi
Thiamin merupakan bagian dari sistem enzim yang terlibat dalam metabolisme hidratarang. Vitamin ini diperlukan untuk metabolisme asam piruvat pyruvic acid, yaitu
zat yang dihasilkan pada pemecahan glikogen dalam otot untuk mengahsilkan energi.
Makanan
Thiamin ditemukan dengan jumlah yang kecil pada banyak makanan. Sumbernya yang terbaik adalah bagian sereal yang berkecambah dan tanaman lainnya. Beras tumbuk,
beras merah, tepung beras atau gandum yang masih mengandung bekatul kulit ari merupakan makanan penting sebagai sumber thiamin. Beras giling, tepung beras atau
gandum yang putih sudah dibuang kulit arinya sedikit sekali kandungan thiaminnya, karena vitamin ini hilang bersama-sama lembaga benih dan berkatul kulit ari selama
proses penggilingan. Makanan lain yang cukup baik sebagai sumber thiamin adalah susu, telur, kacang hijau, kedelai dan beberapa sayuran seperti kapri., kecambah taoge.
Defisiensi
Defisiensi tiamin yang berat menyebabkan penyakit beri-beri yang ditandai oleh neuropati permukaanperiferi, terutama dalam beberapa anggota tubuh yang paling
banyak digunakan, diikuti oleh perasaan gatal, kaku, empuk dan kelemahan. Defisiensi marjinal dar tiamin, yang mungkin paling umum, terutama bagi orang-orang tua dalam
masyarakat Amerika yang mungkin konsumsinya kurang ditambah dengan kurangnya penyerapan. Defisiensi paling baik diketahuididiagnosis dengan jalan mengukur
transketolase eritrosit atau tiamin yang terekskresi.
Kebutuhan
Jumlah total dalam tubuh: sekitar 30 mg 80 sebagai tiamin pirofosfat. Sehubung dengan kebutuhan energi: 0,50 mg1000 kkal. Kebutuhan dapat meningkat oleh adanya
antagonis tiamin yang ada dalam teh dan kopi; kebutuhan lebih besar pada wanita selama hamil dan menyusui + 0,3 mghari dari rata-rata RDA, wanita: 1,0 – 1,1 mghari.
Penyerapan tiamin secara difusi pasif. Pengangkutan tiamin secara aktif. Keracunan sangat rendah, tidak berpengaruh negatif pada manusia sampai dengan
200 kali RDA. Dieksresi melalui berbagai metabolit multiple dikeluarkan melalui urin.
2.1.2 Vitamin B2 Definisi