Gambar 4.4  Isolat Bakteri
Isolat   yang   digunakan   pada   produksi enzim pada penelitian ini   berasal   dari limbah   cair   pemotongan   hewan   di   Rumah   Pemotongan   Hewan   RPH   Jalan
Pegiriaan, Surabaya. Limbah cair tersebut memiliki suhu sebesar 30
o
C dan pH 8. Dari limbah   tersebut,   akan   diisolasi   bakteri   yang   akan   menghasilkan   enzim   alkaline
protease yang kemudian akan dimurnikan lebih lanjut. Untuk mendapatkan enzim alkaline   protease   tersebut,   diperlukan   proses   produksi   enzim.   Produksi   enzim
dilakukan dengan cara menginokulasikan isolat bakteri terpilih ke dalam media susu skim cair yang merupakan media produksi enzim. Kemudian dilakukan inkubasi pada
suhu 30
o
C selama 45 jam dengan agitasi 100 rpm. Menurut penelitian Widjaja belum dipublikasikan,   suhu   30
o
C   dipilih   sebagai   suhu   optimum   untuk   produksi   enzim alkaline protease dan waktu optimum produksi enzim alkaline protease ialah 45 jam.
Pemanenan   enzim   alkaline   protease   dilakukan   dengan   cara   memisahkan   hasil produksi enzim dengan sel bakteri melalui sentrifugasi. Sel bakteri yang memiliki
densitas   lebih   berat   akan   mengendap   sebagai   pellet   sedangkan   enzim   akan   larut dalam   air   sehingga   akan   bertahan   pada   supernatant.   Supernatan   yang   dihasilkan
setelah sentrifugasi dianggap sebagai  ekstrak kasar enzim alkaline protease. Pada penelitian ini, ekstrak kasar enzim yang didapatkan sebesar 360 ml dan akan dibagi
untuk tiga replikasi pada tahap pemurnian.
4.2.1 Penentuan Suhu Optimum
Karakterisasi pH dan suhu optimum enzim dilakukan untuk mengetahui kondisi suhu dan   pH   yang   paling   baik   bagi   enzim   untuk   bekerja.   Data   ini   digunakan   untuk
menentukan buffer pH yang  digunakan  untuk melarutkan  pellet  enzim  di  tahap berikutnya     dan   suhu   yang   digunakan   untuk   uji     aktivitas   di     tahap   pemurnian
selanjutnya. Penentuan suhu optimum   ditentukan   dari   nilai aktivitas enzim yang tertinggi.     Larutan     enzim   tersebut   diuji   aktivitas   dan  kadar   proteinnya,   hasil   uji
tampak pada Tabel 4.1 dan Gambar 4.5.
Gambar  4.5  Grafik Karakterisasi Suhu Optimum Alkalin Protease
Aktivitas  tertinggi  diperoleh  pada  uji  aktivitas  yang dilakukan pada suhu 60
o
C, yakni   sebesar   0,405   Uml.   Hasil  Tukey’s   Confidence     Interval    Tabel   4.1
menunjukan suhu optimum adalah 60
o
C. Limbah cair yang merupakan sumber isolat penghasil enzim alkaline protease memiliki suhu 30
o
C. Hasil penelitian Soeka 2011 menunjukan   fenomena   serupa   dimana   enzim   alkaline   protease   yang   berasal   dari
beberapa   jenis  Bacillus  seperti  Bacillus   licheniformis  dan  Bacillus   cereus  yang ditumbuhkan   pada   suhu   37
o
C   dapat   menghasilkan   enzim   dengan   suhu   optimum sebesar 60
o
C.
0,405
0,371
4.2.2 Penentuan pH Optimum
Hasil karakterisasi pH optimum enzim alkaline protease diperoleh aktivitas tertinggi pada pH 10. Tabel 4.2 dan Gambar 4.6 .
Gambar 4.6  Grafik Karakterisasi pH Optimum Alkalin Protease
Aktivitas  tertinggi  diperoleh  pada  uji  aktivitas  yang dilakukan pada suhu 60
o
C dan   pH   10,   yakni   0,406   Uml.   Hasil  Tukey’s   Confidence     Interval    Tabel   4.2
menunjukan  pH optimum  adalah  10. Limbah  cair  yang  merupakan  sumber  isolat penghasil   enzim   alkaline   protease   memiliki   suhu   35
o
C   dan   pH   sebesar   8.   Hasil penelitian Soeka 2011, mengatakan bahwa enzim alkaline protease yang berasal
dari  Bacillus cereus  yang ditumbuhkan pada suhu 37
o
C dapat menghasilkan enzim dengan suhu optimum sebesar 60
o
C dan pH 10.
4.2.3  Presipitasi dan Dialisis 4.2.3.1 Presipitasi Amonium Sulfat