Prosedur Penelitian Persiapan media tanah. Polybag diisi tanah 12 kg tanah ditambah 60 gram

22 3. Produktivitas Indigofera sp. meliputi produksi bahan kering daun dan tajuk, jumlah klorofil, bobot klorofil, komposisi PK, NDF, ADF, mineral Ca dan P.

3.1.3.1 Prosedur Penelitian Persiapan media tanah. Polybag diisi tanah 12 kg tanah ditambah 60 gram

kapur dan 100 gram pupuk kandang. Penambahan kapur dan pupuk kandang pada tanah dilakukan untuk menyediakan nutrisi pada tanaman awal pertumbuhan agar tanaman memiliki kesempatan tumbuh yang sama sebelum diberikan perlakuan. Penanaman. Tanaman Indigofera sp. ditanam dalam polybag dan ditempatkan di rumah kaca. Sebelum diberi perlakuan, tanaman di-treeming pada ketinggian 100 cm diatas permukaan tanah. Tanaman dipelihara dalam dua periode tanam. Lama pemeliharaan tanaman dalam satu periode tanam adalah 60 hari. 1. Pengukuran karakteristik kimia dan biologi tanah sebagai berikut: a. Derajat keasaman pH. Pengukuran pH dilakukan sesuai prosedur Sulaeman et al. 2005. Sebanyak 10 gram contoh tanah ditimbang dua kali, masing-masing dimasukkan ke dalam tabung Erlenmeyer, kemudian ditambahkan 50 ml air bebas ion ke dalam tabung yang satu pH H 2 O dan 50 ml KCl 1M ke dalam tabung lainnya pH KCl. Kemudian tabung dikocok dengan mesin pengocok selama 30 menit. Suspensi tanah diukur dengn pH meter yang telah dikalibrasi menggunakan larutan buffer pH 7,0 dan pH 4,0. b. Kandungan N total. Pengukuran kandungan N dengan metode Kejldhal. Sebanyak 0,5 g contoh tanah ukuran 0,5 mm ditimbang dan dimasukkan ke dalam tabung digestion, kemudian ditambahkan satu gram campuran selen dan 20 ml asam sulfat pekat dan didestruksi hingga suhu 350 o C 3-4 jam. Destruksi dinyatakan selesai bila tampak keluar uap putih dan didapat ekstrak jernih sekitar 4 jam. Tabung diangkat, didinginkan dan kemudian ekstrak diencerkan dengan air bebas ion hingga tepat 50 ml, dikocok sampai homogen dan dibiarkan semalam agar partikel mengendap. Ekstrak digunakan untuk pengukuran N dengan cara destilasi atau cara kolorimetri. 23 c. Pengukuran P tersedia menggunakan metode Bray I Sulaeman et al. 2005. Sebanyak 2,5 gram contoh tanah 2mm, ditambah pengekstrak Bray dan Kurts I sebanyak 25 ml, kemudian dikocok selama lima menit dan disaring. Bila larutan keruh dikembalikan ke atas saringan semula proses penyaringan maksimum lima menit. Dipipet dua ml ekstrak jernih ke dalam tabung reaksi. Contoh dan deret standar masing-masing ditambah pereaksi pewarna fosfat sebanyak 10 ml, dikocok dan dibiarkan 30 menit. Diukur absorbansinya dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 693 nm. d. Jumlah bakteri Rhizobium sp. dan bakteri pelarut fosfat. Jumlah bakteri Rhizobium sp. dan bakteri pelarut fosfat dihitung menggunakan metode Clark 1965. Sepuluh gram tanah dimasukkan ke dalam Erlenmeyer dan ditambah aquadest 90 ml. Sebanyak satu ml larutan tanah dari tabung Erlenmeyer dimasukkan ke dalam tabung pengenceran pertama 110 atau 10 -1 secara aseptis. Pengenceran dilakukan hingga empat kali sehingga sehingga pengenceran berikutnya mengandung 10 -1 sel mikroorganisme dari pengenceran sebelumnya. Kemudian masing-masing sampel dari setiap tabung pengenceran ditanam pada media dalam cawan petri. Sample untuk bakteri Rhizobium sp. ditanam pada media YEMA Yeast Extract Mannitol Agar, sedangkan sampel untuk bakteri pelarut fosfat ditanam pada media Pikovskaya. 2. Pertumbuhan kembali regrowth a. Jumlah cabang. Pengambilan data dilakukan dengan memberikan tanda dari pita yang diberi nomor pada cabang baru setiap satu minggu sekali selama penelitian untuk melihat petambahan jumlah cabang pada tanaman. b. Diameter batang. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan jangka sorong pada bagian batang lima cm diatas permukaan tanah. c. Rasio daun-cabang. Pengambilan data dengan menimbang terlebih dahulu sample berat tanaman yang dipanen kemudian dipisahkan antara bagian daun dan cabang, sehingga didapat rasio daun-cabang tanaman. d. Jumlah bintil akar. Bintil akar yang sehat hidup dipisahkan dari akar dan dihitung jumlahnya serta ditimbang bobotnya. 24 3. Produktivitas tanaman Indigofera sp. a. Produksi bahan kering daun dan tajuk. Pengambilan data dilakukan pada waktu pemanenan setelah tanaman berumur 60 hari. Produksi segar tanaman ditimbang setelah dipanen, kemudian diukur persentase bahan keringnya BK. Produksi bahan kering daun dan tajuk merupakan hasil perkalian persentase bahan kering BK dengan produksi daun dan tajuk tanaman segar. b. Jumlah klorofil. Pengukuran kadar klorofil dilakukan berdasarkan Arnon 1959 dan MacKinney 1941. Daun segar sebanyak dua gram dihaluskan dalam mortar yang diberi aceton 80 secukupnya sampai larutan homogen. Kemudian disaring menggunakan kertas filter Whatman No. 41 dan dimasukkan ke dalam labu ukur 100 ml. Aseton ditambahkan ke dalam labu ukur sampai mencapai volume 100 ml. Sebanyak 5 ml larutan dimasukkan ke dalam labu ukur 50 ml dan diencerkan dengan aseton 80 sampai volume 50 ml. Pengukuran klorofil dilakukan dengan spektrofotometer, absorbansi pada panjang gelombang 663 dan 645 nm. Perhitungan konsentrasi klorofil mengikuti rumus sebagai berikut: Kl a = 0,0127 × D 663 - 0,00269 × D 645 …………. 1 Kl b = 0,0229 × D 645 - 0,00468 × D 663 …………. 2 Kl t = Kl a + Kl b = 0,0202 × D 645 + 0,00802 × D 663 ………… 3 Keterangan : D 663 = absorban pada 663 nm D 645 = absorban pada 645 nm Kl a = konsentrasi klorofil a gl Kl b = konsentrasi klorofil b gl Kl t = konsentrasi klorofil total gl c. Komposisi PK, NDF dan ADF. Komposisi PK dilakukan dengan menggunakan metode proksimat AOAC 1990, sedangkan kandungan NDF dan ADF dianalisis menggunakan metode Van Soest 1991. d. Kandungan mineral P, dan Ca. Pengukuran kadar mineral tersebut dilakukan dengan cara pengabuan basah wet ashing Reitz et al. 1960. 25 Satu gram sampel dimasukkan kedalam tabung Erlenmeyer dan ditambahkan lima ml HNO 3 , kemudian dibiarkan selama satu jam sampai menjadi bening atau tidak ada buih. Labu Erlenmeyer dipanaskan pada hot plate selama kurang lebih empat jam. Setelah dingin ditambahkan 0,4 ml H 2 SO 4 pekat, labu Erlenmeyer dipanaskan kembali. Pada saat terjadi perubahan warna volume akan berkurang diteteskan larutan HClO 4 dan HNO 3 perbandingan 2:1. Perubahan warna dimulai dari warna coklat menjadi kuning dan bening. Setelah bening, dipanaskan kembali selama 15 menit, lalu ditambahkan dengan dua ml aquades dan 0,6 ml HCl pekat dan dipanaskan kembali hingga larut. Setelah didinginkan, ditambahkan dengan aquades hingga 100 ml. Analisis mineral P menggunakan spektrofotometer dengan panjang gelombang 660 nm, sedangkan mineral Ca dianalisis dengan menggunakan Atomic Absorption Spectrofotometric AAS.

3.1.3.2 Analisis Data