Suhu dan kelembaban Profil daun

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Keadaan Umum

Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca Laboratorium Ilmu dan Teknologi Tumbuhan Pakan dan Pastura Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor, sehingga faktor lingkungan yang mempengaruhi tanaman seperti intensitas cahaya matahari, suhu, kelembaban, dan angin yang diterima oleh tanaman yang diuji relatif sama. Pengamatan yang dilakukan selain pada peubah-peubah yang telah ditentukan juga dilakukan pengamatan secara umum terhadap beberapa faktor, yaitu:

4.1.1 Suhu dan kelembaban

Keadaan suhu dan kelembaban di dalam rumah kaca tempat dilakukannya penelitian diperlihatkan pada Tabel 4. Tabel 4 Rataan suhu dan kelembaban rumah kaca selama penelitian Waktu Suhu o C Kelembaban Pagi 06.00-07.00 24 92 Siang 12.00-13.00 37 87 Kondisi tersebut cukup baik untuk pertumbuhan tanaman dan mikroorganisme tanah. Menurut Sarief 1985 kisaran maksimum pertumbuhan tanaman antara 15 dan 40 o C merupakan suhu terbaik untuk pertumbuhan tanaman juga pertumbuhan mikroorganisme tanah.

4.1.2 Profil daun

Pemberian pupuk organik cair sipramin Saritana mempengaruhi profil daun Indigofera sp. Daun tanaman yang diberi pupuk 0-20 menunjukkan gejala kekurangan nutrien dibandingkan dengan tanaman yang diberi pupuk sampai 40 Gambar 2. Gejala kekurangan nutrien yang ditunjukkan oleh daun tanaman yang diberi pupuk 0-20 diantaranya adalah kekurangan nitrogen yang ditandai dengan adanya warna kuning pada daun. Gejala kekurangan nitrogen N yang parah menyebabkan daun menjadi kuning seluruhnya lalu agak kecoklatan saat mati Salisbury Ross 1995. Daun tanaman yang diberi pupuk dengan konsentrasi 40 menunjukkan vigoritas tanaman yang baik yaitu terlihat segar dan hijau yang mengindikasikan bahwa daun banyak mengandung nutrien dikarenakan unsur hara yang dibutuhkan tanaman terpenuhi Gambar 2d. Menurut Salisbury dan Ross 1995 tanaman yang terlalu banyak mendapatkan nitrogen biasanya mempunyai daun hijaun tua dan lebat, dengan sistem akar yang kerdil sehingga nisbah tajuk-akarnya tinggi. Gambar 2 Profil daun Indigofera sp. yang diberi pupuk Sipramin Saritana dengan dosis 0 a, 10 b, 20 c, dan 40 d Tanaman yang diberi pupuk sipramin Saritana dengan dosis 0-20 juga memperlihatkan gejala kekurangan kalium Gambar 2. Gejala kekurangan kalium pada tanaman dikotil ditandai dengan klorosis pada daun yang kemudian menjadi bercak nekrosis berwarna gelap bercak mati yang segera meluas Salisbury Ross 1995. Kalium merupakan pengaktif dari sejumlah besar enzim yang penting untuk fotosintesis. Kalium mengaktifkan pula enzim yang diperlukan untuk membentuk pati dan protein. Unsur kalium menjadi penentu utama potensial osmotik sel dan kerena itu pula menjadi penentu tekanan turgornya. Tanaman yang diberi pupuk sipramin Saritana dengan dosis 0-20 juga memperlihatkan gejala kekurangan kalium Gambar 2. Gejala kekurangan kalium pada tanaman dikotil ditandai dengan klorosis pada daun yang kemudian menjadi bercak nekrosis berwarna gelap bercak mati yang segera meluas Salisbury Ross 1995.

4.2 Karakteristik Kimia dan Biologi Tanah