kebutuhan pribadi dan menyarankan bagaimana kebutuhan itu dapat dipenuhi dan 4 pesan harus sesuai dengan situasi penerima. Dalam melakukan proses
komunikasi dapat terjadi hambatan-hambatan komunikasi seperti pada komunikasi Organisasi Pemerintah Daerah Kota Pagar Alam dimana terdapat 10
indikator yaitu kurangnya pengetahuan, tingkat keterampilan berkomunikasi, tingkat perbedaan persepsi, tingkat penguasaan bahasa, tingkat pengendalian diri,
tingkat perhatian, tingkat perbedaan umur, tingkat perbedaan gaya berkomunikasi, tingkat kredibilitas dan tingkat prasangka negatif Damayanti, 2003
2.2 Kerangka Pemikiran
Mengacu pada pendekatan teoritis, Program Keluarga Harapan merupakan program yang diprogramkan oleh pemerintah sebagai upaya
meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin melalui pemberian bantuan untuk pendidikan dan kesehatan. Tingkat keberhasilan dari Program Keluarga Harapan
salahsatunya dapat dilihat dari berjalannya proses komunikasi yang dilakukan antara pendamping PKH dengan RTSM penerima bantuan PKH.
Efektivitas komunikasi dapat dinilai dengan melihat perubahan yang terjadi pada RTSM penerima bantuan PKH. Perubahan yang terjadi sebagai dasar
untuk melihat efektivitas dari suatu komunikasi dapat dilihat dari perubahan pengetahuan, sikap dan tindakan dari RTSM yang dijadikan sasaran dari
komunikasi tersebut. Sebuah komunikasi yang efektif dapat terjadi saat aktivitas komunikasi yang dilakukan berjalan dengan baik pula. Dengan kata lain aktivitas
komunikasi antara RTSM dengan pendamping memberi peran terhadap efektivitas komunikasi dari RTSM penerima bantuan PKH. Aktivitas komunikasi pada
Program Keluarga Harapan terjadi antara RTSM penerima bantuan tunai dengan
pendamping PKH yang dilakukan dalam bentuk pertemuan kelompok. Pertemuan yang efektif dapat dihubungkan dengan karakteristik peserta pertemuan tersebut
yang adalah RTSM penerima bantuan PKH sehingga diduga berhubungan dengan aktivitas komunikasi dalam pertemuan kelompok. Hubungan antar variabel
pembangun kerangka pemikiran tersebut dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1. Bagan kerangka pemikiran Keterangan gambar:
= Hubungan
Karakteristik RTSM Penerima Bantuan PKH:
Umur Status pekerjaan
Tingkat pendapatan Pendidikan formal
Pendidikan nonformal Penggunaan bahasa
Jumlah tanggungan
Aktivitas Komunikasi :
Pertemuan Kelompok Pendampingan
Efektivitas Komunikasi :
Pengetahuan Sikap
Tindakan
2.3 Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan pernyataan yang masih belum teruji kebenarannya, masih harus diuji melalui riset mengumpulkan data empiris dan bersifat dugaan
awal. Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini: a Terdapat hubungan nyata atau sangat nyata antara usia dan aktivitas
komunikasi dalam bentuk pertemuan kelompok. b Terdapat hubungan nyata atau sangat nyata antara status pekerjaan dan
aktivitas komunikasi dalam bentuk pertemuan kelompok. c Terdapat hubungan nyata atau sangat nyata antara pendapatan dan aktivitas
komunikasi dalam bentuk pertemuan kelompok. d Terdapat hubungan nyata atau sangat nyata antara pendidikan formal dan
aktivitas komunikasi dalam bentuk pertemuan kelompok. e Terdapat hubungan nyata atau sangat nyata antara pendidikan nonformal dan
aktivitas komunikasi dalam bentuk pertemuan kelompok. f Terdapat hubungan nyata atau sangat nyata antara penggunaan bahasa dan
aktivitas komunikasi dalam bentuk pertemuan kelompok. g Terdapat hubungan nyata atau sangat nyata antara jumah tanggungan
anakkeponakancucu dan aktivitas komunikasi dalam bentuk pertemuan kelompok.
h Terdapat hubungan nyata atau sangat nyata antara aktivitas komunikasi dalam bentuk pertemuan kelompok dan perubahan pengetahuan dari RTSM
penerima bantuan PKH.
i Terdapat hubungan nyata atau sangat nyata antara aktivitas komunikasi dalam bentuk pertemuan kelompok dan perubahan sikap dari RTSM
penerima bantuan PKH. j Terdapat hubungan nyata atau sangat nyata antara aktivitas komunikasi dalam
bentuk pertemuan kelompok dan perubahan tindakan dari RTSM penerima bantuan PKH.
2.4 Definisi Operasional