pendidikan, intensitas komunikasi, pemilikan media komunikasi dan tingkat partisipasi dalam pembangunan. Sedangkan menurut Rahmani 2006 peran
fasilitator atau pendamping berhubungan nyata dengan efektivitas komunikasi terutama pada aspek konatif dimana peran fasilitator lebih menjadi sebagai agen
perubahan pada pemberdayaan mandiri lahan kering pada program PIDRA di Kabupaten Sumbawa.
Pada pelaksanaan Prima Tani di Kecamatan Sungai Kakap Pontianak didapati program berjalan efektif saat komunikasi yang bersifat partisipatif
dilakukan. Komunikasi tersebut memiliki tujuan mengetahui teknologi tepat guna yang baik untuk digunakan dalam penerapan program tersebut. Komunikasi
dijalankan secara sirkuler dimana ada timbal balik di antara tim Prima Tani dan petani. Komunikasi partisipatif dinilai efektif dalam perencanaan program Prima
Tani dilihat dari masukan-masukan yang diberikan oleh petani Cahyanto 2007.
2.1.5 Faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas komunikasi
Menurut Eddy 2007 dua faktor yang mempengaruhi efektivitas komunikasi yaitu:
1. Faktor pada komponen komunikan Faktor yang harus diperhatikan oleh seorang komunikan dalam
menyampaikan suatu pesan yaitu: 1 waktu yang tepat untuk suatu pesan, 2 bahasa yang harus dipergunakan agar pesan dapat dimengerti, 3 sikap dan nilai
yang harus ditampilkan agar efektif, 4 jenis kelompok dimana komunikasi itu dilaksanakan. Seorang dapat dan akan menerima pesan hanya kalau terdapat
kondisi berikut sebagai simultan: 1 ia dapat dan benar-benar mengerti pesan komunikasi; 2 pada saat ia mengambil keputusan, ia sadar bahwa keputusannya
sesuai dengan tujuannya; 3 pada saat ia mengambil keputusan, ia sadar bahwa keputusannya itu bersangkutan dengan kepentingan pribadinya; serta 4 ia
mampu untuk menepati janjinya baik secara mental maupun secara fisik. 2. Faktor pada komponen Komunikator
Untuk melaksanakan komunikasi efektif, terdapat dua faktor penting pada diri komunikator yakni kepercayaan pada komunikator source credibility
dan daya tarik komunikator source atrractiveness. a. Kepercayaan kepada komunikator
kepercayaan pada komunikator ditentukan oleh keahliannya dan dapat tidaknya ia dipercaya. Penelitian menunjukkan bahwa kepercayaan yang besar
akan dapat meningkatkan daya perubahan sikap, sedang kepercayaan yang kecil akan mengurangi daya perubahan yang menyenangkan. Lebih dikenal dan
disenanginya komunikator oleh komunikan, lebih cenderung komunikan merubah kepercayaannya kepada arah yang dikehendaki komunikator.
b. Daya tarik komunikator Seorang komunikator akan mempunyai kemampuan untuk melakukan
perubahan sikap melalui mekanisme daya tarik. Jika pihak komunikan merasa bahwa komunikator ikut serta dengan mereka dalam hubungannya dengan opini
secara memuaskan. Schramm dan Kincaid 1977 menyatakan bahwa terdapat empat syarat
pesan yang harus dipenuhi agar komunikasi menjadi efektif yaitu: 1 pesan harus dibuat sedemikian rupa sehingga dapat menumbuhkan perhatian, 2 pesan harus
dirumuskan sedemikian rupa sehingga mencakup pengertian yang sama dan lambang-lambang yang dimengerti, 3 pesan harus dapat menimbulkan
kebutuhan pribadi dan menyarankan bagaimana kebutuhan itu dapat dipenuhi dan 4 pesan harus sesuai dengan situasi penerima. Dalam melakukan proses
komunikasi dapat terjadi hambatan-hambatan komunikasi seperti pada komunikasi Organisasi Pemerintah Daerah Kota Pagar Alam dimana terdapat 10
indikator yaitu kurangnya pengetahuan, tingkat keterampilan berkomunikasi, tingkat perbedaan persepsi, tingkat penguasaan bahasa, tingkat pengendalian diri,
tingkat perhatian, tingkat perbedaan umur, tingkat perbedaan gaya berkomunikasi, tingkat kredibilitas dan tingkat prasangka negatif Damayanti, 2003
2.2 Kerangka Pemikiran