merupakan komunikasi yang berlangsung antara komunikator dengan sekelompok orang yang jumlahnya lebih dari dua orang. Komunikasi yang berlangsung dengan
jumlah orang dalam jumlah yang sedikit, disebut komunikasi kelompok kecil small group communication sedangkan apabila jumlah orang yang
berkomunikasi banyak dinamakan komunikasi kelompok besar large group communication. Pada komunikasi kelompok kecil, komunikator menunjukkan
pesannya kepada kognisi pikiran komunikan dan prosesnya berlangsung secara dialogis, dimana komunikan dapat menanggapi uraian komunikator, bisa bertanya
dan dapat menyanggah. Komunikasi kelompok besar adalah komunikasi yang ditujukan kepada afeksi sikap komunikan dan proses berlangsung secara linear
satu arah Anas, 2003. Komunikasi kelompok merupakan aktivitas komunikasi dalam rangka mewujudkan tujuan kelompok yang ingin dicapai. Pencapaian
tujuan kelompok akan mempengaruhi tercapainya tujuan anggota kelompok. Selain itu komunikasi kelompok merupakan salahsatu langkah untuk menyatukan
persepsi anggota kelompok kerja, sehingga terjadi kesepahaman, dalam bertindak dalam mencapai tujuan dalam kelompok Jufri, 2005.
2.1.4 Efektivitas komunikasi
Efektivitas berasal dari kata efektif yang berarti tercapainya keberhasilan yang telah ditetapkan. Yusuf 2004 mengemukakan efektivitas adalah suatu
keadaan yang menunjukkan tingkat keberhasilan kegiatan manajemen, dalam mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan lebih dahulu dan perlu pula ukuran
efisiensinya. Tubbs dan Moss 1996 mengemukakan komunikasi dikatakan efektif bila rangsangan yang disampaikan dan yang dimaksud oleh pengirim atau
sumber, sama dengan rangsangan yang ditangkap dan dipahami oleh penerima.
Djunaedi 2003 menyatakan bahwa prinsip efektif itu adalah kemampuan mencapai sasaran dan tujuan akhir melalui kerjasama orang-orang
dengan memanfaatkan sumber-sumber yang ada seefisien mungkin. Sementara itu, Effendy 2000 menyatakan bahwa efektivitas komunikasi adalah kondisi
adanya kesamaan makna terhadap pesan komunikasi dimana hal tersebut dapat dikatakan efektif jika dapat menimbulkan dampak: 1 kognitif, yakni
meningkatnya pengetahuan komunikan, 2 afektif, yakni perubahan pandangan komunikan karena hatinya tergerak akibat komunikasi, dan 3 behavioral, yaitu
perubahan perilaku atau tindakan yang terjadi pada komunikan. Sastropoetra 1988 berpendapat bahwa komunikasi yang efektif haruslah
1 menggunakan lambang-lambang yang serasi dan tepat, 2 menggunakan media saluran yang tepat, 3 pesan yang disampaikan dapat menimbulkan minat dan
perhatian, 4 pesan memberikan saran atau stimuli untuk pemecahan masalah. Tubbs dan Moss 2000 menyatakan ada lima hal yang menjadi ukuran bagi
komunikasi yang efektif yaitu pemahaman, kesenangan, pengaruh pada sikap, hubungan yang makin baik dan tindakan
Menurut Cahyanto 2007, faktor-faktor karakteristik individu yang menentukan keefektivan komunikasi partisipatif dalam pelaksanaan Prima Tani
adalah usia, pendidikan nonformal, motivasi dan tingkat pendapatan serta lama menjadi anggota kelompok tani. Hal lain yang menentukan adalah keterlibatan
petani dalam penumbuhan ide, perencanaan program, pelaksanaan program dan penilaian program.
Djunaedi 2003, menyatakan bahwa variabel-variabel profil penerima yang berhubungan dengan efektivitas komunikasi Imbal Swadaya adalah tingkat
pendidikan, intensitas komunikasi, pemilikan media komunikasi dan tingkat partisipasi dalam pembangunan. Sedangkan menurut Rahmani 2006 peran
fasilitator atau pendamping berhubungan nyata dengan efektivitas komunikasi terutama pada aspek konatif dimana peran fasilitator lebih menjadi sebagai agen
perubahan pada pemberdayaan mandiri lahan kering pada program PIDRA di Kabupaten Sumbawa.
Pada pelaksanaan Prima Tani di Kecamatan Sungai Kakap Pontianak didapati program berjalan efektif saat komunikasi yang bersifat partisipatif
dilakukan. Komunikasi tersebut memiliki tujuan mengetahui teknologi tepat guna yang baik untuk digunakan dalam penerapan program tersebut. Komunikasi
dijalankan secara sirkuler dimana ada timbal balik di antara tim Prima Tani dan petani. Komunikasi partisipatif dinilai efektif dalam perencanaan program Prima
Tani dilihat dari masukan-masukan yang diberikan oleh petani Cahyanto 2007.
2.1.5 Faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas komunikasi