BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Secara garis besar buah kelapa sawit terdiri dari daging buah pericarp dan inti kernel. Daging buah kelapa sawit terdiri dari tiga lapis yaitu lapisan luar atau
kulit buah yang disebut pericarp, lapisan sebelah dalam disebut mesocrap dan lapisan paling dalam disebut endocarp. Selain itu, daging buah kelapa sawit pada proses
pengolahannya akan diolah menjadi minyak kelapa sawit mentah atau CPO Crude Palm Oil. Inti buah kelapa sawit terdiri dari lapisan kulit biji testa, endosperm dan
embrio. Mesocarp mengandung kadar minyak rata-rata 56 , inti mengandung minyak sebesar 44 dan endocarp tidak mengandung minyak.Inti buah kelapa sawit
diolah menjadi minyak inti sawit atau PKO Palm Kernel Oil.
Pengolahan dilakukan di dua pabrik yang berbeda, untuk CPO diolah di Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit PPKS dan untuk PKO diolah di Pabrik Pengolahan Inti
Sawit PPIS. Pengolahan kelapa sawit diawali dengan penanganan bahan baku TBS meliputi penimbangan, sortasi, pengumpulan buah di Loading ramp dan pemasukan
buah ke dalam lori. Proses selanjutnya adalah perebusan sterilisasi, penebahan di threser, pelumatan di digester, penempaan di screw press, pengutipan minyak,
pemurnian minyak klarifikasi, dan penyimpanan minyak mentah CPO atau Crude Palm Oil di tangki timbun. Biji selanjutnya diolah di Pabrik Pengolahan Inti Sawit
PPIS untuk mendapatkan minyak inti sawit PKO atau Palm Kernel Oil.
Universitas Sumatera Utara
2
Pengolahan inti sawit tidak serumit pengolahan PKS, secara sederhana inti diolah langsung dengan menghancurkan inti sawit di screw press dan mengnyaringnya
sebelum diambil minyaknya. Pengolahan Inti sawit tidak banyak menghasilkan minyak inti sawit PKO,
karena kandungan minyak yang terdapat pada inti sawit lebih sedikit jumlahnya dibandingkan dengan minyak yang terdapat pada daging buah sawit. Karenanya
minyak inti sawit PKO lebih mahal dibandingkan minyak sawit mentah CPO. Dalam proses produksi yang menghasilkan minyak inti sawit dengan jumlah
maksimal, harus diperlukan sistem pengolahan yang maksimal pula sehingga akan tercapainya tujuan dan keuntungan yang ditetapkan. Minyak inti sawit yang baik harus
berasal dari inti sawit yang mengandung minyak yang tinggi dan proses pengolahan yang baik agar kandungan minyak inti sawit tidak banyak terbuang pada sisa hasil
pengolahanPKM. Berdasarkan uraian di atas maka penulis membuat karya ilmiah yang berjudul :
PENGARUH TEKANAN TERHADAP PRESENTASE OIL CONTENT PADA HASIL FIRST PRESS AMPAS
1.2. Permasalahan