15
2.6. Sifat Fisika dan Kimia
Sifat fisiko-kimia minyak kelapa sawit meliputi warna, bau dan flavor, kelarutan, titik cair, titik didih boiling point, titik pelunakan, bobot jenis, indeks bias,
titik kekeruhan, titik asap, dan titik nyala.
Tabel 2.6.1. Nilai Sifat Fisika – Kimia Minyak Sawit
Sifat Minyak Kelapa Sawit
Minyak Inti Sawit Bobot jenis pada suhu kamar
0,900 0,900 – 0,913
Indeks bias D 40 C
1,4565 – 1,4585 1,495 – 1,415
Bilangan Iod 48 – 56
14 – 20 Bilangan penyabunan
196 – 205 244 – 254
Warna minyak ditentukan oleh adanya pigmen yang masih tersisa setelah proses pemucatan, karena asam-asam lemak dan gliserida tidak berwarna. Warna
orange atau kuning disebabkan adanya pigmen karotene yang larut dalam minyak. Bau dalam minyak terdapat secara alami, juga terjadi akibat adanya asam-asam lemak
berantai pendek akibat kerusakan minyak. Sedangkan bau khas minyak kelapa sawit ditimbulkan oleh persenyawaan beta ionone.
Titik cair minyak sawit berada dalam nilai kisaran suhu, karena minyak sawit mengandung beberapa macam asam lemak yang mempunyai titik cair yang berbeda-
beda. Ketaren,S. 1986
Universitas Sumatera Utara
16
2.7. Manfaat Kelapa Sawit dan Inti Sawit
Minyak kelapa sawit merupakan bahan baku untuk kebutuhan pangan minyak goreng, margarin, vanaspati, lemak, dan lain-lain tetapi juga untuk memenuhi
kebutuhan non pangan gliserin, sabun, deterjen, BBM, dan lain-lain. Inti sawit yang menghasilkan minyak inti sawit digunakan sebagai bahan
sabun, minyak goreng, kosmetik, dan sebagainya. Cangkang atau tempurungnya dapat digunakan sebagai bahan bakarsumber
energi. Tandan kosong untuk bahan bakar ketel uap, mulsa dan abu sebagai pupuk
kalium. Ampas lumatan daging buah untuk bahan bakar ketel uap. Hadi, M.M., 2004
Universitas Sumatera Utara
BAB III
METODE PERCOBAAN
3.1. Alat
Timbangan Analitis Oven
Tissue Statif dan klem
Hot Plate Labu Alas
Timbel Soklet
Kondensor Desikator
3.2. Bahan
Hasil Ampas First Press
N-Heksan
3.3. Prosedur Kerja