Jenis Penelitian Data dan Sumber Data Prosedur dan Analisis Data

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini mengkaji tentang kepaduan wacana yang ditinjau dari aspek gramatikal dan aspek leksikal yang melatarbelakangi wacana cerita pendek. Berdasarkan hal tersebut maka jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Menurut Sutopo 2002: 111, penelitian kualitatif deskriptif adalah penelitian yang memusatkan pada deskripsi yang lengkap dan mendalam atas bagaimana dan mengapa sesuatu itu terjadi. Tahap penyediaan data dilakukan untuk mendapatkan fenomena lingual khusus yang mengandung keterkaitan dengan rumusan masalah. Penyediaan data dilakukan untuk kepentingan analisis. Kemudian, analisis data dimulai tepat pada saat penyediaan data tertentu yang relevan selesai dilakukan; dan analisis yang sama diakhiri manakala kaidah yang berkenaan dengan objek yang menjadi masalah itu telah ditemukan. Sudaryanto, 1988: 6

3.2 Data dan Sumber Data

Sudaryanto 1988: 9 menyatakan bahwa data adalah bahan penelitian, dan bahan yang dimaksud bukan bahan mentah, melainkan bahan jadi. Dari bahan itulah diharapkan objek penelitian dapat dijelaskan, karena di dalam bahan itulah terdapatnya objek penelitian yang dimaksud. Dengan diolahnya bahan itu diharapkan dapat diketahui hakikat objek penelitian. Jadi, dengan rumusan lain, data pada hakikatnya merupakan objek sasaran penelitian beserta dengan konteksnya. Data dalam penelitian ini adalah satuan lingual berupa kalimat yang mendukung kepaduan dan keutuhan wacana cerpen ”The Killers” karya Ernest Hemingway ditinjau dari kohesi gramatikal dan leksikal. Sumber data dari penelitian ini adalah cerpen berjudul “The killers” karya Ernest Hemingway dalam buku kumpulan cerita pendek Ernest Hemingway berjudul The Complete Short Stories of Ernest Hemingway: The Finca Vigía Edition, diterbitkan oleh Scribner , United States pada tahun 1987.

3.3 Prosedur dan Analisis Data

Metode yang digunakan untuk menganalisis konten dalam penelitian ini adalah metode yang dikemukakan oleh Halliday dan Hasan mengenai kohesi. Sedangkan analisis data menggunakan model analisis data yang dikenalkan oleh Spradley 1980. Model analisis itu diuraikan sebagai berikut:

1. Analisis Domain Domain analysis.

Analisis domain pada hakikatnya adalah upaya peneliti untuk memperoleh gambaran umum tentang data untuk menjawab fokus penelitian. Caranya ialah dengan membaca naskah data secara umum dan menyeluruh untuk memperoleh domain atau ranah apa saja yang ada di dalam data tersebut. Pada tahap ini peneliti belum perlu membaca dan memahami data secara rinci dan detail karena targetnya hanya untuk memperoleh domain atau ranah. Hasil analisis ini masih berupa pengetahuan tingkat “permukaan” tentang berbagai ranah konseptual. Dari hasil pembacaan itu diperoleh hal-hal penting dari kata, frase atau bahkan kalimat untuk dibuat catatan pinggir. Pada tahap ini, sumber data berupa wacana cerpen berjudul The Killers dibaca secara umum dan menyeluruh untuk memperoleh domain atau ranah apa saja yang terdapat pada wacana tersebut sehubungan dengan aspek kohesi gramatikal dan leksikalnya. Kemudian dibuat catatan mengenai hal-hal penting yang diperoleh dari satuan-satuan lingual yang ada pada data.

2. Analisis Taksonomi Taxonomy Analysis.

Pada tahap analisis taksonomi, peneliti berupaya memahami domain-domain tertentu sesuai fokus masalah atau sasaran penelitian. Masing-masing domain mulai dipahami secara mendalam, dan membaginya lagi menjadi sub-domain, dan dari sub-domain itu dirinci lagi menjadi bagian-bagian yang lebih khusus lagi hingga tidak ada lagi yang tersisa, atau habis. Pada tahap analisis ini peneliti bisa mendalami domain dan sub-domain yang penting lewat konsultasi dengan bahan- bahan pustaka untuk memperoleh pemahaman lebih dalam. Realisasi dari tahap analisis taksonomi pada data berupa cerpen The Killers adalah dengan mengidentifikasi dan memahami secara lebih mendalam mengenai domain-domain tertentu sesuai fokus masalah atau sasaran penelitian, dalam hal ini sasarannya adalah satuan-satuan lingual yang merupakan penanda kohesi, baik kohesi gramatikal maupun kohesi leksikal. Kemudian, membagi domain-domain tersebut menjadi sub- domain, dan dari sub-domain itu dirinci lagi menjadi bagian-bagian yang lebih khusus lagi hingga tidak ada lagi yang tersisa.

3. Analisis Komponensial Componential Analysis.

Pada tahap ini peneliti mencoba mengkontraskan antar unsur dalam ranah yang diperoleh. Unsur-unsur yang kontras dipilah-pilah dan selanjutnya dibuat kategorisasi yang relevan. Kedalaman pemahaman tercermin dalam kemampuan untuk mengelompokkan dan merinci anggota sesuatu ranah, juga memahami karakteristik tertentu yang berasosiasi. Dengan mengetahui warga suatu ranah, memahami kesamaan dan hubungan internal, dan perbedaan antar warga dari suatu ranah, dapat diperoleh pengertian menyeluruh dan mendalam serta rinci mengenai pokok permasalahan. Dalam analisis komponensial, wacana berupa teks yang telah dibagi kedalam data berupa sub-domain yang lebih kecil atau khusus yakni berupa klausa dikontraskan berdasarkan ranahnya masing- masing. Kemudian dibuat kategorisasinya berdasarkan sasaran penelitian atau fokus masalah. Dari tahap inilah dapat diketahui dan dipahami kesamaan dan hubungan internal serta perbedaan antar ranah, sehingga dapat diperoleh pengertian menyeluruh dan mendalam serta rinci mengenai pokok permasalahan dari penelitian ini.

4. Analisis Tema Kultural Discovering Cultural Themes.

Analisis Tema Kultural adalah analisis dengan memahami gejala- gejala yang khas dari analisis sebelumnya. Analisis ini mencoba mengumpulkan sekian banyak tema, fokus budaya, nilai, dan simbol- simbol budaya yang ada dalam setiap domain. Selain itu, analisis ini berusaha menemukan hubungan-hubungan yang terdapat pada domain yang dianalisis, sehingga akan membentuk satu kesatuan yang holistik, yang akhirnya menampakkan tema yang dominan dan mana yang kurang dominan. Pada tahap ini, langkah-langkah yang dilakukan adalah: 1 membaca secara cermat keseluruhan catatan penting, 2 memberikan kode pada topik-topik penting, 3 menyusun tipologi, 4 membaca pustaka yang terkait dengan masalah dan konteks penelitian. Berdasarkan seluruh analisis, dilakukan rekonstruksi dalam bentuk deskripsi. Dalam hal ini, diperlukan kepekaan dan kejelian untuk bisa menarik kesimpulan secara umum sesuai sasaran penelitian.

3.4 Metode Penyajian Hasil Analisis Data