Tinjauan Pustaka. TINJAUAN PUSTAKA, KAJIAN TEORI, DAN KERANGKA PIKIR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KAJIAN TEORI, DAN KERANGKA PIKIR

2.1 Tinjauan Pustaka.

Sebagai perbandingan dan referensi didalam tinjauan pustaka ini secara garis besar dimuat juga hasil dari beberapa penelitian yang relevan. Yang pertama adalah Kohesi dalam Wacana – Suatu Analisis terhadap Novel “A Moveable Feast” Karya Ernest Hemingway; oleh Retno Palupi. Penelitian yang bersifat deskriptif ini hanya dibatasi pada analisis kohesi gramatikal dalam teks dialog. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan unsur-unsur kohesi dan jenis kohesi serta menghitung frekuensi kemunculan tiap jenis kohesi tadi. Pengambilan data dengan teknik total sampling, yaitu seluruh 330 unsur kohesi gramatikal dalam teks dialog yang teridentifikasi dijadikan populasi sekaligus sampel penelitian. Setelah unsur kohesi diidentifikasi, selanjutnya diklasifikasikan menurut jenis-jenisnya. Terakhir, jenis-jenis kohesi tadi dihitung frekuensi kemunculannya. Sebagai hasil, peneliti menemukan jenis kohesi dengan tingkat kemunculan tertinggi adalah referensi personal sebanyak 38,18 . Unsur kohesi dengan tingkat kemunculan terendah adalah substitusi nominal, yaitu sebanyak 0,91. Selanjutnya, Analisis Penanda Kohesi dalam Cerpen ”Innocence” karya Sean O’faolain, oleh Wahyu Tri Widadyo. Penelitian yang bersifat deskriptif ini bertujuan untuk mendeskripsikan unsur-unsur kohesi yang terdapat dalam cerpen Innocence, mendeskripsikan tipe atau jenis kohesi yang terdapat di dalam cerpen Innocence, serta mendeskripsikan jarak dan arah kohesi yang terdapat di dalam cerpen Innocence. Berdasarkan hasil analisis data disimpulkan bahwa, di dalam cerpen Innocence dapat ditemukan kohesi gramatikal sebanyak 161 buah yang terdiri dari referensi sebanyak 131 buah, konjungsi sebanyak 27 buah, substitusi sebanyak dua buah, dan elipsis sebanyak satu buah. Selain itu pada wacana cerpen Innocence memuat cukup banyak kohesi leksikal, yaitu sebanyak 168 buah, atau 2,12 lebih banyak dibanding kohesi gramatikal. Arah kohesi di dalam cerpen ini dipadati oleh anafora. Katafora yang ada hanya sebesar 1,5. Jarak kohesi yang ditemukan sangat variatif, dari yang berjarak nol langsung mengacu pada unsur acuan pada kalimat sebelumnya sampai yang berjarak 77. Namun, jarak yang cukup jauh seperti itu ternyata tetap mampu mendukung kelogisan makna wacana sehingga wacana tersebut dapat dipahami.

2.2 Kajian Teori.