konjungsi adversatif adalah yet, but, though, only, however, actually, on the contrary, instead, at least, anyhow, dst. Contoh:
I’d love to join in. Only I don’t know how to play.
3. Kausal
Yang termasuk dalam konjungsi kausal adalah so, therefore, for, because, in that case, otherwise, under the circumstance, dst. Contoh:
You aren’t leaving, are you? Because I’ve got something to say to you.
4. Temporal
Konjungsi jenis temporal menyatakan hubungan yang mengacu pada urutan waktu. Yang termasuk dalam konjungsi temporal adalah then, next,
hitherto, soon, at once, in the end, meanwhile, just then, dst. Contoh: Everything is queer today. Just then she heard me.
5. Kontinuatif
Yang termasuk dalam kelompok kontinuatif adalah now, well, of course, anyway, surely, after all. Kontinuatif adalah kelompok sisa karena
yang termasuk di dalamnya tidak bisa dikategorikan ke dalam jenis-jenis hubungan konjungtif yang telah disebutkan sebelumnya. Contoh:
Are you ready? Now when I tell you to jump, close your eyes and jump.
2. Kohesi Leksikal
Kohesi leksikal adalah hubungan antar unsur dalam wacana secara semantis. Dalam hal ini, untuk menghasilkan wacana yang padu pembicara
atau penulis dapat menempuhnya dengan cara memilih kata-kata yang sesuai
dengan isi kewacanaan yang dimaksud. Hubungan kohesif yang diciptakan atas dasar aspek leksikal, dengan pilihan kata yang serasi, yang menyatakan
hubungan makna atau relasi semantik antara satuan lingual yang satu dengan satuan lingual yang lain dalam wacana. Sumarlam, 2008: 35.
Halliday dan Hasan 1976: 274 menyatakan bahwa: ”This lexical cohesion is the cohesive effect achieved by the selection of vocabulary”. Jadi,
kohesi leksikal adalah ikatan kohesi yang muncul dalam wacana karena pilihan kata. Ikatan kohesi unsur leksikal lebih sulit diidentifikasi dengan
segera karena sistem leksikal bahasa bersifat terbuka. Sedangkan, sistem gramatikal bersifat tertutup, sehingga ikatan kohesi unsur gramatikal terlihat
lebih nyata dan konsisten. Oleh karena itu, hal terpenting yang harus diperhatikan dalam menganalisis ikatan kohesi unsur leksikal adalah dengan
apa yang oleh Halliday dan Hasan disebut sebagai akal sehat dan tingkat penguasaan kosa kata.
Unsur leksikal wacana yang membentuk ikatan kohesi biasanya dinyatakan lewat tingkat hubungan itu sendiri. Dalam hal ini, Halliday dan
Hasan menyebutnya sebagai Relatedness of the lexical item. Tingkat hubungan yang lebih kuat menyatakan bahwa unsur-unsur leksikal yang
dimaksud membentuk ikatan kohesi. Kohesi leksikal dalam wacana dapat dibedakan menjadi: 1 Repetisi
pengulangan, 2 Sinonim padan kata sinonim dekat, 3 Hiponim hubungan atas-bawah, 4 Antonim lawan kata, dan 5 Meronimi
hubungan bagian-keseluruhan.
1. Repetisi
Repetisi adalah pengulangan satuan lingual bunyi, suku kata, kata, atau bagian kalimat yang dianggap penting untuk memberi tekanan dalam
sebuah konteks yang sesuai. Contoh: There’s a boy climbing that tree. The boy’s going to fall if he doesn’t take
care.
2. Sinonim