Wacana Fiksi. Kajian Teori.

4. Antonim

Antonim dapat diartikan sebagai nama lain untuk benda atau hal yang lain; atau satuan lingual yang maknanya berlawananberoposisi dengan satuan lingual lain. Contoh: I like you. You hate me. 5. Meronimi Meronimi adalah istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan hubungan bagian-keseluruhan part to whole antar unsur leksikal. Definisi ini sesuai dengan asal kata meronimi dari bahasa Yunani, yaitu: meros ‘bagian’ dan onima ‘nama’. Hubungan antar unsur bawahan atau antar kata yang menjadi anggota meronimi disebut ‘ko-meronimi’Contoh: The car slipped out from the road. The brakes were stuck.

2.2.6 Wacana Fiksi.

Berdasarkan sifatnya, wacana dapat digolongkan menjadi dua, yaitu wacana fiksi dan wacana nonfiksi. Wacana fiksi adalah wacana yang bentuk dan isinya berorientasi pada imajinasi. Bahasanya menganut aliran konotatif, analogis, dan multi-interpretable. Umumnya, penampilan dan rasa bahasanya dikemas secara literer atau estetis indah. Di samping itu, tidak tertutup kemungkinan bahwa karya-karya fiksi mengandung fakta, dan bahkan hampir sama dengan kenyataan. Namun, sebagaimana proses kelahiran dan sifatnya, karya semacam ini tetap termasuk dalam kategori fiktif. Bahasa yang digunakan wacana fiksi umumnya menganut azas lincentia puitica kebebasan berpuisi dan licentia gramatica kebebasan bergramatika. Mulyana, 2005: 54. Wacana fiksi dapat dipilah menjadi tiga jenis, yaitu wacana prosa, wacana puisi, dan wacana drama. Cerita pendek termasuk dalam wacana prosa. Abrams 1993: 193 menyatakan bahwa “A short story is a brief work of fiction, and most of the term for analyzing the component elements, the types and the various narrative techniques of the novel are applicable to the short story as well”. Sedangkan dalam situs wikipedia dijelaskan bahwa “The short story refers to a work of fiction that is usually written in prose , usually in narrative format ”. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa cerita pendek merupakan wacana fiksi yang ditulis dalam bentuk naratif. Meskipun isinya lebih ringkas dari novel dan bersifat fiktif tapi penulisan cerpen tetap menuntut tingkat kohesi dan koherensi yang tinggi agar menjadi sebuah wacana yang utuh dan padu. Selain itu, aspek kontekstual juga sangat penting dalam memahami suatu cerita pendek. Masalah kohesi dan konteks sosial menyangkut masalah ketergantungan unsur-unsur dalam wacana.

2.3 Kerangka Pikir

Kerangka pikir dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Bagan 3 Keterangan: : Hubungan langsung dalam proses analisis data : Hubungan tak langsung dalam proses analisis data Analisis aspek leksikal Analisis aspek gramatikal Kepaduan Wacana dari Aspek Kohesi Gramatikal dan Kohesi Leksikal Analisis Domain Analisis Taksonomi Analisis Tema Kultural Analisis Komponensial Wacana Cerpen The Killers karya Ernest hemingway