Hubungan panjang – berat HASIL DAN PEMBAHASAN

Ukuran panjang ikan senggiringan hasil tangkapan pada bulan Juli 2006 berada pada kisaran 41-120 mm. Ukuran maksimum ikan senggiringan secara umum sebesar 120 mm Kottelat, 1996. Ikan senggiringan di Daerah Aliran Sungai DAS Musi masih berada dalam kondisi yang normal. Dengan kata lain tingkat eksploitasi diduga masih belum mencapai kondisi tangkap lebih. Alat tangkap gillnet yang terdiri dari beberapa ukuran mata jaring memungkinkan ikan yang tertangkap memiliki ukuran yang beragam. Ikan senggiringan yang berukuran kecil tertangkap lebih banyak diduga karena alat tangkap gillnet yang berukuran 0,5 inci lebih banyak. Ikan senggiringan yang berukuran besar umumnya tertangkap oleh gillnet berukuran 2,5 inci.

4.4. Hubungan panjang – berat

Hasil analisa hubungan panjang-berat ikan senggiringan P. johorensis di DAS Musi antara jantan dan betina adalah sebagai berikut W = 0.0001L 2.4841 dan W = 0.0001L 2.4465 Gambar 8. Selanjutnya dari persamaan di atas, didapatkan nilai b ikan jantan dan ikan betina sebesar 2,4841 dan 2,4465. Dengan melakukan uji-t terhadap b pada taraf 95 α = 0,05, menunjukkan bahwa pola pertumbuhan ikan senggiringan jantan dan betina bersifat allometrik negatif b3 artinya pertumbuhan panjang lebih dominan daripada pertumbuhan berat jadi ikan akan cenderung kurus. Dari hasil analisis hubungan panjang-berat menunjukkan nilai korelasi yang kuat yaitu untuk ikan senggiringan jantan sebesar r = 0,9050 dan ikan senggiringan betina sebesar r = 0,9510 Gambar 8. Nilai korelasi yang tinggi tersebut memperlihatkan bahwa panjang total tubuh sangat mempengaruhi berat total tubuh ikan senggiringan jantan dan betina, artinya semakin panjang total tubuh ikan maka akan semakin bertambah berat total tubuhnya. Menurut Walpole 1995, jika nilai r mendekati 1 maka terdapat hubungan yang kuat antara kedua variabel. Nilai koefisien determinasi R 2 menjelaskan besarnya pengaruh dari panjang terhadap berat. Pada ikan senggiringan jantan, panjang total tubuh dapat menjelaskan berat tubuh sebesar 81,90 dan pada ikan senggiringan betina panjang total tubuh menjelaskan berat tubuh sebesar 90,44 . Menurut Effendie 1997 bahwa panjang dan berat sering kali dihubungkan dengan reproduksi, dengan mengetahui hubungan panjang dan berat, kita dapat mengetahui pola pertumbuhan suatu ikan. Pola pertumbuhan ini dapat digunakan untuk menentukan kondisi dari ikan tersebut. Keadaan ini diduga merupakan indikasi dari musim pemijahan ikan khususnya ikan-ikan betina. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa hubungan panjang dan berat mempunyai pengaruh terhadap reproduksi ikan. Gambar 8. Kurva hubungan panjang-berat ikan senggiringan P. johorensis jantan dan betina di Sungai Musi, Sumatera Selatan pada bulan Juli 2006. y = 0.0001x 2.4841 R 2 = 0.819 r = 0.9050 n = 50 2 4 6 8 10 12 14 16 20 40 60 80 100 120 Panjang total mm B e ra t to ta l g r y = 0.0001x 2.4465 R 2 = 0.9044 r = 0.9510 n = 120 5 10 15 20 25 20 40 60 80 100 120 140 Panjang total mm B e ra t to ta l g r

4.5. Faktor kondisi