Penelitian yang pernah dilakukan di Kenya dan Meksiko menyimpulkan bahwa jumlah kesempatan kerja yang masih bersifat relatif ditimbulkan pada
setiap unit modal yang ditanam, cenderung lebih tinggi dalam bidang pariwisata daripada kegiatan-kegiatan sektor swasta lainnya. Penelitian yang dilakukan
Murdianto 1991 mengenai dampak pariwisata terhadap peluang usahakerja sektor luar pertanian di pedesaan yang mengambil lokasi penelitian pada tiga
obyek wisata di Kabupaten Serang menunjukkan bahwa industri pariwisata di Kabupaten Serang memberi peluang usahakerja bagi masyarakat di sekitar obyek
wisata, terutama dalam bentuk usaha informal yang mendukung dan melengkapi usaha pariwisata.
Rachmawati 2005, melakukan penelitian mengenai dampak pariwisata alam terhadap pendapatan masyarakat sekitar kawasan wisata dan jumlah
lapangan pekerjaan yang terbuka akibat adanya kegiatan wisata yang menggunakan metode wawancara kepada masyarakat, pihak pengelola, dan
pengunjung kawasan wisata melalui pintu masuk Cibodas dan pintu masuk Selabintana. Hasil penelitian tersebut memperlihatkan bahwa pendapatan
masyarakat di pintu masuk Cibodas lebih besar dibandingkan dengan di Selabintana. Jenis pekerjaan yang terbuka juga lebih banyak di Cibodas
dibandingkan dengan di Selabintana.
2.2. Kerangka Pemikiran
2.2.1. Kerangka Pemikiran Operasional
Sektor pariwisata memberikan kontribusi terbesar terhadap PDRB Provinsi Bali setiap tahunnya sehingga Provinsi Bali memiliki pertumbuhan
ekonomi yang tinggi. Kontribusi PDRB dan laju pertumbuhan yang tinggi ternyata belum mampu mengatasi masalah kemiskinan dan pengangguran yang
terjadi di Provinsi Bali. Masalah kemiskinan dan pengangguran menjadi permasalahan yang rumit dihadapi Indonesia termasuk di dalamnya Provinsi Bali.
Proses penghapusan masalah kemiskinan dan pengangguran yang lambat menyebabkan masyarakat terjebak dalam lingkaran setan kemiskinan sehingga
masyarakat berada pada kualitas kesejahteraan yang rendah. Strategi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat dengan cepat adalah melalui peningkatan satu atau beberapa sektor ekonomi kunci. Pemilihan sektor tersebut dapat mencerminkan peningkatan
kesejahteraan mayarakat melalui peningkatan pendapatan, pengurangan tingkat pengangguran, pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat, dan penghapusan
kemiskinan. Peningkatan output sektor kunci akan meningkatkan output sektor- sektor lainnya melalui proses penggandaan multiplier dan keterkaitan linkage
antar sektor. Melalui proses penetesan ke bawah trickle down effect, peningkatan output berbagai sektor ekonomi akan menyebabkan peningkatan pendapatan
berbagai golongan masyarakat di wilayah yang bersangkutan. Peningkatan pendapatan sekaligus mencerminkan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Peristiwa Bom Bali I yang terjadi pada tahun 2002 dan Bom Bali II pada tahun 2005 mengakibatkan berkurangnya jumlah wisatawan terutama wisatawan
mancanegara yang berkunjung ke Bali. Pengurangan jumlah wisatawan ini mengakibatkan
penurunan konsumsi
wisatawan yang
pada akhirnya
mengakibatkan pengurangan tenaga kerja pada lapangan pekerjaan yang terkait
dengan kegiatan pariwisata. Pengurangan tenaga kerja tersebut meningkatkan jumlah pengangguran dan kemiskinan ikut meningkat karena tingkat pendapatan
yang menurun. Oleh karena itu, pemilihan sektor pariwisata sebagai sektor prioritas di Provinsi Bali dianggap mampu meningkatkan laju pertumbuhan
ekonomi, meningkatkan pendapatan masyarakat yang lebih baik, dan mengurangi angka pengangguran. Kemampuan tersebut dilihat berdasarkan pembentukan
keterkaitan dan kepekaan antar sektor, dan dampak terhadap pengganda multiplier output, pendapatan dan tenaga kerja.
Permasalahan kemiskinan
dan pengangguran
dianalisis dengan
menggunakan analisis input-output. Untuk masalah kemiskinan yang mencakup masalah pendapatan masyarakat dianalisis melalui analisis pengganda multiplier
pendapatan. Melalui analisis ini, akan ditunjukkan seberapa besar peran sektor pariwisata Provinsi Bali mampu merangsang peningkatan pendapatan rumah
tangga yang bekerja pada sektor pariwisata dan sektor-sektor ekonomi lain. Sedangkan untuk masalah pengangguran, akan dianalisis menggunakan analisis
pengganda multiplier tenaga kerja. Analisis ini memberikan gambaran mengenai kemampuan sektor pariwisata dalam menyerap tenaga kerja bagi sektor pariwisata
dan sektor-sektor lain. Dalam perekonomian, terdapat berbagai sektor ekonomi. Perekonomian
yang kuat dan mantap adalah perekonomian yang sektor-sektor ekonominya saling menopang dan terkait erat satu sama lain. Untuk menganalisis keterkaitan
antar sektor pariwisata dengan sektor lain digunakan analisis keterkaitan. Dalam
penelitian ini juga akan digunakan analisis pengganda multiplier output untuk melihat pertumbuhan output yang dihasilkan oleh Provinsi Bali.
Sehubungan dengan hal tersebut, peneliti akan melihat bagaimana dampak yang ditimbulkan dari tindakan pemerintah daerah Provinsi Bali yang fokus
terhadap pembangunan sektor pariwisata khususnya terhadap pengangguran dan kemiskinan. Apabila melalui analisis penggandaan dan keterkaitan ternyata sektor
pariwisata sangat berperan dalam mengurangi kemiskinan dan pengangguran, maka prioritas pembangunan sektor pariwisata dapat dilanjutkan tanpa
mengabaikan pembangunan sektor lain.
Keterangan: : Analisis yang digunakan
Gambar 1. Kerangka Pemikiran Perekonomian Provinsi Bali
Masalah ekonomi
kemiskinan Masalah
ekonomi pengangguran
Sektor Pariwisata
Sektor ekonomi lain
Peran sektor pariwisata Analisis Input-Output
Keterkaitan sektor Analisis keterkaitan
Dampak terhadap output
Analisis pengganda output
Dampak terhadap pendapatan
Analisis pengganda
pendapatan Dampak terhadap
tenaga kerja Analisis
pengganda tenaga kerja
Strategi pembangunan Provinsi Bali
2.2.2. Kerangka Teoritis 2.2.2.1. Model Input-Output
Analisis Input-Output dikembangkan oleh W.Leontief pada tahun 1930 dan tabel input-output telah berkembang menjadi salah satu metode yang paling
luas diterima, tidak hanya untuk mendiskripsikan struktur industri suatu perekonomian tetapi juga mencakup cara untuk memprediksikan perubahan-
perubahan struktur tersebut Glasson, 1977. Model Input-Output ini didasarkan atas model keseimbangan umum.
Menurut BPS 2008, Tabel Input-Output I-O adalah suatu tabel yang menyajikan informasi tentang barang dan jasa antar sektor ekonomi dengan
bentuk penyajian berupa matrik. Isian sepanjang kolom Tabel I-O menunjukkan struktur input yang digunakan oleh masing-masing sektor dalam proses produksi,
baik berupa input antara maupun input primer. Isian sepanjang baris Tabel I-O menunjukkan pengalokasian output yang dihasilkan oleh suatu sektor untuk
memenuhi permintaan antara dan permintaan akhir. Selain itu, isian pada baris nilai tambah menunjukkan komposisi penciptaan nilai tambah sektoral. Tabel ini
memberikan gambaran tentang: 1.
Struktur perekonomian suatu wilayah yang mencakup output dan nilai tambah masing-masing sektor.
2. Struktur input antara yaitu transaksi penggunaan barang dan jasa antar sektor-
sektor produksi. 3.
Struktur penyediaan barang dan jasa, baik berupa produksi dalam negeri maupun barang impor atau yang berasal dari luar wilayah tersebut.
4. Struktur permintaan barang dan jasa baik berupa permintaan oleh berbagai
sektor produksi maupun permintaan untuk konsumsi, investasi, dan ekspor. Menurut BPS 2008, terdapat beberapa kegunaan dari analisis I-O yaitu:
1. Untuk memperkirakan dampak permintaan akhir terhadap output, nilai
tambah, impor, penerimaan pajak, dan penyerapan kerja di berbagai sektor produksi.
2. Untuk melihat komposisi penyediaan dan penggunaan barang dan jasa
terutama dalam analisis terhadap kebutuhan impor dan kemungkinan substitusinya.
3. Untuk analisis perubahan harga, yaitu dengan melihat pengaruh secara
langsung dan tidak langsung dari perubahan harga input terhadap output. 4.
Untuk mengetahui sektor-sektor yang berpengaruh paling dominan terhadap pertumbuhan ekonomi dan sektor-sektor yang paling peka terhadap
pertumbuhan perekonomian. 5.
Untuk menggambarkan perekonomian suatu wilayah dan mengidentifikasikan karakteristik structural suatu perekonomian wilayah.
2.2.2.2. Struktur Tabel Input-Output
Struktur dari Tabel Input-Output terdiri dari suatu kerangka matriks berukuran “n x n” dimensi yang dibagi menjadi empat kuadran dan tiap kuadran
mendiskripsikan suatu hubungan tertentu Glasson, 1997. Tabel Input-Output menunjukkan transaksi antar komponen suatu perekonomian, dimana terdapat dua
sektor produksi dengan empat komponen permintaan akhir, yaitu konsumsi rumah tangga C, investasi I, pengeluaran pemerintahG, dan ekspor E serta dua
faktor produksi yaitu tenaga kerja L dan kapital N. Pada Tabel 3 memperlihatkan gambaran mengenai format Tabel I-O.
Tabel 3. Ilustrasi Tabel Input-Output
Sektor Produksi
Permintaan Akhir Total
Output 1
2 C
I G
E X
Sektor Produksi
1 z
11
z
12
C
1
I
1
G
1
E
1
X
1
2 z
21
z
22
C
2
I
2
G
2
E
2
X
2
Nilai Tambah
L L
1
L
2
L N
N
1
N
2
N Impor
M M
1
M
2
M Total Input
X X
1
X
2
C I
G E
X
Sumber: Miller dan Blair 1985 dalam Priyarsono, 2007
Input antara terjadi karena adanya arus perpindahan barang antar sektor yaitu sektor i ke sektor j dan juga bisa terjadi perpindahan di dalam sektor itu
sendiri. Tabel 2.1 menunjukkan terjadinya arus atau perpindahan barang dari
sektor i ke sektor j. Dalam hal ini, i=j. nilai uang arus barang dan jasa dari sektor i ke sektor j diberi notasi Z
ij
, total output diberi notasi X
i
, dan total permintaan akhir sektor i diberi notasi Y
i
. Maka, dapat dituliskan sebagai berikut: X = z
i1
+ z
i2
+ … + z
ii
+ …+ Yi ……………………………………………… 2.1 Persamaan 2.1 menunjukkan distribusi output ke sektor i. Output
sektor i didistribusikan ke sektor-sektor produksi lain dan dialokasikan ke pemakai akhir yang merupakan pelaku-pelaku ekonomi di dalam perekonomian
yang secara agregat diklasifikasikan ke dalam rumah tangga dalam konsumsi rumah tangga, perusahaan dalam investasi, pemerintah dalam pengeluaran
pemerintah, dan pihak luar negeri dalam ekspor. Pada persamaan 2.2 terlihat bahwa terdapat n sektor yang sama seperti persamaan untuk seluruh sektor
perekonomian, yaitu:
X
1
= z
11
+ z
12
+ … + z
1n
+ Y
1
X
2
= z
21
+ z
22
+ … + z
2n
+ Y
2
. . . . . . . . . . . .
. . . . . .
X
n1
= z
n1
+ z
n2
+ … + z
nn
= Yn…………………………………….. 2.2 Sesuai dengan definisi tabel Input-Output, total input harus sama
dengan total output. Berdasarkan sifatnya yang linear, maka dapat dituliskan sebagai berikut:
X
1
+ X
2
+ L + N + M = X = X
1
+ X
2
+ C + I + G + E ………………… 2.3 Persamaan 2.3 adalah identitas dari pendapatan nasional, ditunjukkan
oleh persamaan di ruas kiri, dimana pendapatan nasional sebagai penjumlahan dari balas jasa faktor-faktor produksi dalam perekonomian yang terdiri dari tenaga
kerja dan kapital. Persamaan di ruas kanan menunjukkan pendapatan nasional sebagai penjumlahan dari pengeluaran yang dilakukan oleh pelaku ekonomi. Dua
persamaan tersebut menghasilkan nilai X yang sama, dapat dijabarkan sebagai berikut dengan menghilangkan X
1
dan X
2
, menjadi: L + N + M = C + I + G + E
Atau L + N = C + I + G E-M ………………………………………….. 2.4
Analisis Input-Output berdasarkan persamaan di atas memegang peranan penting sebagai dasar analisa ekonomi mengenai keadaan perekonomian suatu
wilayah.
III. METODE PENELITIAN