Jenis dan Sumber Data Metode Analisis

III. METODE PENELITIAN

3.1. Jenis dan Sumber Data

Data yang diperlukan untuk penelitian ini adalah data sekunder ekonomi Bali dalam bentuk Tabel Input-Output Bali Tahun 2007 Updating klasifikasi 68 sektor yang kemudian diagregasi menjadi 28 dan 13 sektor dan data pendukung lainnya yang diambil dari Badan Pusat Statistik Provinsi Bali, Bappeda Provinsi Bali, Dinas Pariwisata Bali, buku-buku, internet, dan berbagai media informasi lainnya.

3.2. Metode Analisis

Alat analisis yang digunakan untuk mempelajari peranan jasa pariwisata dan sektor pendukung lainnya terhadap perekonomian Provinsi Bali adalah Analisis Tabel Input-Output, yang digunakan untuk mengetahui peranan sektor pariwisata terhadap perekonomian Bali sebagai penyedia input sekaligus sebagai pemakai input. Dampak yang ditimbulkan sektor ini dapat dianalisa berdasarkan analisis pengganda output, pendapatan, dan kesempatan kerja dan juga keterkaitan antar sektor. Untuk analisis keterkaitan antar sektor dan pengganda, alat yang digunakan adalah perangkat lunak Grimp dan Microsoft Excell.

3.2.1. Koefisien Input

Koefisien input dapat dilihat secara baris atau bagian horizontal. Oleh karena itu, secara keseluruhan dituliskan dalam bentuk persamaan aljabar berikut: X 1 = X 11 + X 12 + … + X 1n + Y 1 X 2 = X 21 + X 22 + … + X 2n + Y 2 . . . . . . X j = X i1 + X i2 + … + X ij + Y j …………………………………… 3.1 Diketahui matrik koefisien teknis: X ij ij a = X j ……………………………………………………………….. 3.2 Jika persamaan 3.1 disubstitusikan ke persamaan 3.2, maka diperoleh persamaan: X 1 = 11 a X 11 + 12 a X 12 + … + n a 1 X 1n + Y i X 2 = 21 a X 21 + 22 a X 22 + … + n a 2 X 2n + Y 2 . . . . . . . . . . . . . . . . . . X n = 1 n a X n1 + 1 n a X n2 + … + nn a X nn + Y n ...................................... 3.3 Bentuk persamaan matriks dari persamaan 3.3 menjadi : 11 a 12 a … n a 1 X 1 Y 1 X 1 21 a 22 a … n a 2 X 2 + Y 2 = X 2 1 n a 1 n a … nn a X n Y n X n A X + Y = X AX + Y = X atau I-A X = Y atau X = I-A -1 Y …………………………3.4 Dimana: I = Matriks identitas yang elemennya memuat angka satu pada pola diagonalnya dan nol pada lainnya. Y = Permintaan akhir. X = Jumlah Output I-A = Matrik Leontief I-A -1 = Matrik kebalikan Leontief terbuka Dari persamaan 3.4 terlihat bahwa output setiap sektor memiliki hubungan fungsional terhadap permintaan akhir, dengan I-A -1 sebagai koefisien antara. Matrik kebalikan menunjukkan adanya saling keterkaitan antar tingkat permintaan akhir terhadap tingkat produksi.

3.2.2. Analisis Keterkaitan Linkage Analysis

Analisis ini digunakan untuk menentukan sektor unggulan dalam suatu perekonomian untuk mencapai pembangunan. Analisis keterkaitan yang digunakan adalah:

3.2.2.1. Keterkaitan ke Depan forward Linkage

 Keterkaitan Langsung ke Depan Keterkaitan langsung ke depan menunjukkan akibat suatu sektor tertentu terhadap sektor-sektor yang menggunakan sebagian output tersebut secara langsung per unit kenaikan permintaan total. Untuk mengetahui besarnya keterkaitan langsung ke depan, digunakan rumus sebagai berikut : ………………… ..……………………………… 3.5 Dimana : F i = keterkaitan langsung ke depan direct forward linkage ij a = matriks koefisien input  Keterkaitan Langsung dan Tidak Langsung ke Depan Keterkaitan langsung dan tidak langsung ke depan merupakan alat untuk mengukur akibat dari suatu sektor terhadap sektor-sektor yang menggunakan       n j ij j n j ij i a X X F 1 1 output bagi sektor tersebut baik secara langsung maupun tak langsung per unit kenaikan permintaan total. Untuk mengukur besarya keterkaitan langsung dan tak langsung ke depan digunakan rumus sebagai berikut:    n j ij i FLTL 1  ……………………………………………………… ... 3.6 Dimana : FLTL i = keterkaitan langsung dan tidak langsung ke depan ij  = unsur matriks kebalikan Leontif terbuka

3.2.2.2. Keterkaitan Kebelakang Backward Lingkage

 Keterkaitan Langsung ke Belakang Keterkaitan langsung ke belakang menunjukkan akibat dari suatu sektor tertentu terhadap sektor-sektor yang menyediakan input antara bagi sektor tersebut secara langsung per unit kenaikan permintaan total. Untuk mengetahui besarna keterkaitan langsung ke belakang, digunakan rumus sebagai berikut :       n i ij j n j ij i a X X B 1 1 …………………………………………………… ... 3.7 Dimana : B i = keterkaitan langsung ke belakang direct backward linkage ij a = unsur matriks koefisien input  Keterkaitan Langsung dan Tidak Langsung ke Belakang Keterkaitan langsung dan tidak langsung ke belakang menyatakan akibat dari suatu sektor tertentu terhadap sektor-sektor yang menyediakan input antara bagi sektor tersebut baik secara langsung maupun tak langsung per unit kenaikan permintaan total. Untuk mengukur besarnya keterkaitan langsung dan tak langsung ke belakang digunakan rumus sebagai berikut:    n i ij i BLTL 1  …………………… .…………………………………… 3.8 Dimana : BLTL i = keterkaitan langsung dan tidak langsung ke belakang ij  = unsur matriks kebalikan Leontif terbuka

3.2.3. Analisis Dampak Penyebaran

Indeks keterkaitan langsung dan tidak langsung ke depan dan ke belakang tidak dapat diperbandingkan antar sektor karena peranan permintaan akhir setiap sektor tidak sama, oleh karena itu indeks tersebut harus dinormalkan dengan cara membandingkan rata-rata dampak seluruh sektor. Analisis ini disebut dampak penyebaran, yang terdiri dari: 1. Kepekaan Penyebaran Daya penyebaran ke depan atau daya mendorong Konsep ini digunakan untuk mengetahui tingkat kepekaan suatu sektor terhadap sektor-sektor lain melalui mekanisme pasar output. Sering juga diartikan sebagai kemampuan suatu sektor untuk mendorong pertumbuhan sektor-sektor lain yang menggunakan input dari sektor ini. Sektor i dikatakan mempunyai kepekaan yang tinggi apabila nilai Sd i lebih besar dari satu. Rumus untuk mencari nilai kepekaan penyebaran:        n i n j ij n j ij i n Sd 1 1 1   …………………………………………………………… 3.9 Dimana : Sd i = Kepekaan penyebaran sektor i ij  = Unsur matrik kebalikan Leonief n = Jumlah sektor 2. Koefisien Penyebaran Daya penyebaran ke belakang atau menarik Konsep ini berguna untuk mengetahui distribusi manfaat dari pengembangan suatu sektor terhadap perkembangan sektor lain melalui mekanisme transaksi pasar input. Sering diartikan sebagai kemampuan suatu sektor untuk meningkatkan pertumbuhan industri hulunya. Sektor J mempunyai kaitan ke belakang yang tinggi apabila Pd j mempunyai nilai lebih dari satu. Rumus untuk mencari koefisien penyebaran:        n i n j ij n i ij j n Pd 1 1 1   .............................................................................. 3.10 Dimana : Pd j = Koefisien penyebaran sektor j ij  = Unsur matrik kebalikan Leonief n = Jumlah sektor

3.2.4. Analisis Pengganda Multiplier

1. Pengganda Output Pengganda output Output Multiplier yaitu dampak peningkatan permintaan akhir suatu sektor terhadap total output seluruh sektor di wilayah penelitian. Pengganda output sederhana adalah dampak kenaikan permintaan akhir suatu sektor di dalam perekonomian suatu wilayah terhadap kenaikan output sektor yang lain, baik secara langsung maupun tidak langsung. Multiplier output terbagi menjadi dua tipe, yaitu: a. Pengganda Output Tipe I Besarnya multiplier output untuk sektor ke n dalam perekonomian berasal dari penjumlahan kolom ke-n dari matriks kebalikan koefisien input untuk perekonomian yang bersangkutan. Oleh karena itu, multiplier output tipe I dapat dinotasikan dalam bentuk:    n i ij j O 1  ……………………………… ..…………………………….. 3.11 Dimana: O j = multiplier output tipe I sektor j ij  = matriks kebalikan koefisien input model terbuka b. Pengganda Output Tipe II Besarnya multiplier output untuk sektor ke-n dalam perekonomian berasal dari penjumlahan kolom ke-n dari matriks kebalikan koefisien input untuk perekonomian yang bersangkutan dengan menambahkan dampak induksi konsumsi. Oleh karena itu, multiplier output II dapat dinotasikan dalam bentuk:     1 1 n i ij j O  ………………………………………………… .…………. 3.12 Dimana : j O = multiplier output tipe I sektor j ij  = matriks kebalikan koefisien input model tertutup sektor j 2. Pengganda Pendapatan Pengganda pendapatan Income Multiplier yaitu dampak peningkatan permintaan akhir suatu sektor terhadap peningkatan pendapatan rumah tangga di wilayah penelitian secara keseluruhan. Ditulis dengan rumus:    n i ij j j h y 1  …………………………… ...……………………………. 3.13 Dimana: y j = multiplier pendapatan biasa sektor j h j = koefisien pendapatan á ij = matriks kebalikan koefisien input model terbuka a. Pengganda Pendapatan Tipe I Pengganda pendapatan tipe I merupakan penjumlahan pengaruh langsung dan tidak langsung dibagi dengan pengaruh langsung yang dirumuskan sebagai berikut: j j j h y Y  ………………………………………………………………… . 3.14 Dimana: Yj = Pengganda pendapatan tipe I sektor ke-j b. Pengganda Pendapatan Tipe II Pengganda pendapatan tipe II selain menghitung pengaruh langsung dan tidak langsung juga menghitung pengaruh induksi induce effect. Secara matematis dirumuskan sebagai berikut:    n i ij j j h y 1  ………………………………………………………… .. 3.15 ......................................................................................... 3.16 Dimana: j y = multiplier pendapatan total sektor j j Y = multiplier pendapatan tipe II sektor j j h = unsur-unsur matriks invers Leontief terbuka sektor j ij  = matriks kebalikan koefisien input model tertutup 3. Pengganda Tenaga Kerja Pengganda tenaga kerja merupakan besarnya kesempatan kerja yamg tersedia pada sektor tersebut sebagai akibat penambahan permintaan akhir dari sektor yang bersangkutan sebesar satu satuan rupiah. Rumus efek tenaga kerja dari perubahan satu unit output sektor j adalah:    n i ij j j e w 1  ………………………………………………………………… 3.17 Dimana: j w = multiplier tenaga kerja biasa sektor j e j = koefisien tenaga kerja ij  = matriks kebalikan koefisien input model terbuka j j j h y Y  a. Pengganda Tenaga Kerja Tipe I Pengganda tenaga kerja tipe I adalah berubahnya kesempatan kerja yang terjadi pada sektor tersebut lainnya akibat penambahan permintaan akhir dari suatu sektor sebesar satu satuan secara langsung dan tidak langsung, yang dirumuskan sebagai berikut: j j j e w W  ………………………………………………………………… .. 3.18 Dimana: Wj = Pengganda tenaga kerja tipe I sektor ke-j b. Pengganda Tenaga Kerja Tipe II Pengganda Tenaga Kerja Tipe II sudah memperhitungkan pengaruh dari induce effect.    n i ij j j e w 1  ………………………………………………………… 3.19 j j j e w W  ………………………………………………………………… 3.20 Dimana: j w = multiplier tenaga kerja total sektor j j W = multiplier tenaga kerja tipe II sektor j e j = koefisien tenaga kerja ij  = matriks kebalikan koefisien input model tertutup

3.3. Definisi Operasional Data