Sektor pariwisata yang memiliki nilai keterkaitan langsung dan tidak langsung ke belakang tertinggi adalah dari sektor travel biro sebesar 1.83722. Arti
dari nilai tersebut adalah apabila terjadi peningkatan permintaan akhir pada sektor travel biro sebesar satu satuan, maka sektor travel biro akan membutuhkan input
dari sektor-sektor lainnya termasuk sektor travel biro secara langsung dan tidak langsung sebesar 1.83722. Nilai keterkaitan ke belakang sektor travel biro lebih
tinggi apabila dibandingkan dengan nilai keterkaitan ke depannya, artinya sektor travel biro lebih banyak berperan sebagai sektor yang membutuhkan input dari
sektor lain daripada outputnya yang dibutuhkan oleh sektor lainnya. Hal ini menunjukkan sektor travel biro cenderung digunakan sebagai permintaan akhir
atau outputnya langsung dikonsumsi oleh para pelaku ekonomi.
5.3. Analisis Penyebaran
5.3.1. Koefisien Penyebaran Daya Penyebaran ke Belakang
Koefisien penyebaran yang disebut juga sebagai daya penyebaran ke belakang menunjukkan efek relatif yang ditimbulkan oleh keterkaitan ke belakang
secara langsung dan tidak langsung suatu sektor dengan semua sektor yang ada, atau efek yang ditimbulkan oleh suatu sektor karena peningkatan output sektor
yang bersangkutan terhadap output sektor-sektor lain yang digunakan sebagai input oleh sektor tersebut secara langsung maupun tidak langsung. Nilai koefisien
penyebaran diperoleh dari nilai keterkaitan langsung dan tidak langsung ke belakang yang diboboti dengan jumlah sektor, kemudian dibagi dengan total
keterkaitan langsung dan tidak langsung semua sektor.
Berdasarkan Tabel 15, sektor jasa sosial kemasyarakatan memiliki nilai koefisien penyebaran terbesar dan nilai koefisien penyebaran sektor pariwisata
adalah sebesar 2.22546. Nilai koefisien penyebaran sektor-sektor perekonomian Provinsi Bali semuanya lebih besar dari satu, yang berarti semua sektor
mempunyai kemampuan yang tinggi untuk membangun industri hulunya secara keseluruhan.
Tabel 15. Koefisien Penyebaran dan Kepekaan Penyebaran Sektor-Sektor Perekonomian di Provinsi Bali
Sektor Koefisien Penyebaran
Kepekaan Penyebaran Pertanian
2.35207 3.11843
Tambang dan Galian 1.91185
1.60854 Sektor Industri Pengolahan
2.55423 2.43725
Sektor Listrik dan Air Minum 1.55946
1.67264 Sektor Bangunan
2.30690 2.05895
Sektor Perdagangan 2.06109
2.13400 Sektor Pariwisata
2.22546 5.13490
Perbankan 2.34520
1.97588 Persewaan Bangunan dan Tanah
1.66423 1.71311
Lembaga Keuangan Lainnya 2.25779
1.62936 Jasa Perusahaan
2.27282 1.56902
Jasa Pemerintahan Umum 1.62723
1.46109 Jasa Sosial kemasyarakatan
2.86166 1.48685
Sumber: Tabel Input-Output Provinsi Bali Tahun 2007 updating, Klasifikasi 13 Sektor diolah
Dilihat dari Tabel 16, subsektor pariwisata yang mempunyai nilai koefisien penyebaran lebih dari satu adalah travel biro 1.28914, restoran, rumah
makan dan warung 1.22420, hotel non bintang 1.08179, money changer 1.05126, hotel bintang 1.04949, dan angkutan udara 1.03453. Nilai koefisien
penyebaran yang lebih dari satu menunjukkan tingginya kemampuan kemampuan suatu sektor dalam menarik pertumbuhan sektor-sektor hulunya diatas rata-rata.
Artinya, ketujuh subsektor tersebut dapat mempengaruhi peningkatan output sektor-sektor yang digunakan sebagai input oleh ketujuh subsektor pariwisata
tersebut. Dengan kata lain, ketujuh subsektor tersebut mampu memberi dukungan untuk memacu pertumbuhan industri hulunya.
Tabel 16. Koefisien Penyebaran dan Kepekaan Penyebaran Subsektor Pariwisata di Provinsi Bali
Subsektor Pariwisata Koefisien
Penyebaran Kepekaan
Penyebaran 7.
Restoran, rumah makan, warung 1.22420
1.10806 8.
Hotel bintang 1.04949
1.81143 9.
Hotel non bintang 1.08179
0.72026 10.
Angkutan umum darat dan angkutan darat lainnya 0.98477
0.90680 11.
Angkutan carter darat 0.95194
0.70531 12.
Angkutan laut antar pulaunegara 0.87836
0.73609 13.
Angkutan wisata 0.90439
0.71197 14.
Angkutan penyebrangan 0.77786
0.71117 15.
Angkutan udara 1.03453
0.96568 16.
Travel biro 1.28914
0.76509 17.
Jasa penunjang angkutan lainnya 0.86052
0.99975 18.
Komunikasi, pos, dan giro 0.95316
1.16925 20.
Money changer 1.05126
0.82522 26.
Atraksi budaya 0.94313
0.70203 27.
Jasa hiburan lainnya 0.88219
0.73156 28.
Jasa perorangan, rumah tangga lainnya termasuk pramuwisata 0.86682
1.40664 Sumber: Tabel Input-Output Provinsi Bali Tahun 2007 updating, Klasifikasi 28 Sektor diolah
5.3.2. Kepekaan Penyebaran Daya Penyebaran ke Depan
Kepekaan penyebaran atau yang disebut juga dengan daya penyebaran ke depan menunjukkan kemampuan suatu sektor untuk mendorong pertumbuhan
sektor-sektor yang menggunakan output dari sektor-sektor tersebut sektor hilir. Nilai kepekaan penyebaran diperoleh dari koefisien keterkaitan langsung dan
tidak langsung ke depan yang diboboti dengan jumlah sektor kemudian dibagi dengan total keterkaitan langsung dan tidak langsung semua sektor.
Hasil analisis kepekaan penyebaran berdasarkan Tabel 15 memperlihatkan bahwa sektor pariwisata memiliki nilai tertinggi sebesar 5.13490. Namun, secara
keseluruhan semua sektor perekonomian di Provinsi Bali memiliki nilai kepekaan
penyebaran yang lebih dari satu. Hal ini menunjukkan besarnya kemampuan setiap sektor dalam memberikan sumbangan terhadap pertumbuhan ekonomi
secara keseluruhan. Subsektor pariwisata yang mempunyai nilai kepekaan penyebaran lebih
besar dari satu adalah hotel bintang 1.81143, jasa perorangan, rumah tangga lainnya termasuk pramuwisata 1.40664, komunikasi, pos, dan giro 1.16925,
dan restoran, rumah makan, warung 1.10806. Arti dari nilai-nilai tersebut adalah bahwa keempat sektor tersebut memiliki kemampuan dalam mendorong
pertumbuhan sektor hilirnya di atas rata-rata. Nilai kepekaan penyebaran yang kurang dari satu menunjukkan bahwa output dari sektor-sektor tersebut sebagian
besar digunakan untuk konsumsi langsung.
5.4. Analisis Dampak Multiplier