Analisis Keterkaitan HASIL DAN PEMBAHASAN

terbesar yaitu sebesar Rp.757,791 juta. Pajak tidak langsung merupakan kontribusi sektor-sektor perekonomian kepda pemerintah berupa pajak sebagai pemasukan bagi pemerintah. Sektor yang memberikan kontribusi pajak tidak langsung terbesar adalah sektor pariwisata sebesar Rp. 662,591 juta. Dari nilai tersebut, subsektor hotel bintang memberikan kontribusi tertinggi yaitu sebesar Rp. 305,990 juta.

5.2. Analisis Keterkaitan

5.2.1. Keterkaitan ke Depan

Keterkaitan ke depan dibagi menjadi dua, yaitu keterkaitan langsung ke depan dan keterkaitan langsung dan tidak langsung ke depan. Nilai keterkaitan langsung ke depan menunjukkan apabila terjadi peningkatan permintaan akhir sebesar satu satuan, maka output sektor tersebut yang dialokasikan secara langsung ke sektor-sektor lainnya termasuk sektor itu sendiri akan meningkat sebesar nilai keterkaitannya. Nilai keterkaitan langsung ke depan diperoleh dari nilai koefisien teknis dan nilai keterkaitan langsung dan tidak langsung ke depan diperoleh dari matrik kebalikan Leontief terbuka. Dalam perekonomian Provinsi Bali, sektor pariwisata memiliki nilai keterkaitan langsung ke depan terbesar yaitu 1.87216. Nilai tersebut mengandung arti bahwa setiap satu-satuan nilai output sektor pariwisata dialokasikan kepada sektor-sektor lainnya maupun kepada sektor pariwisata itu sendiri sebesar 1.87216 satuan Tabel 13. Tabel 13. Keterkaitan Output ke Depan dan ke Belakang Sektor-Sektor Perekonomian di Provinsi Bali Sektor Keterkitan ke Depan Keterkitan ke Belakang Langsung Langsung dan Tidak Langsung Langsung Langsung dan Tidak Langsung Pertanian 0.51607 2.13431 0.38677 1.60981 Tambang dan Galian 0.07135 1.10092 0.19610 1.30851 Sektor Industri Pengolahan 0.39101 1.66810 0.47362 1.74817 Sektor Listrik dan Air Minum 0.08358 1.14479 0.04611 1.06733 Sektor Bangunan 0.31506 1.40919 0.37583 1.57889 Sektor Perdagangan 0.24076 1.46055 0.26643 1.41065 Sektor Pariwisata 1.87216 3.51443 0.34019 1.52315 Perbankan 0.25297 1.35233 0.39574 1.60510 Persewaan Bangunan dan Tanah 0.12795 1.17249 0.08894 1.13903 Lembaga Keuangan Lainnya 0.08505 1.11517 0.37764 1.54528 Jasa Perusahaan 0.04620 1.07387 0.36519 1.55556 Jasa Pemerintahan Umum 0.00000 1.00000 0.07364 1.11371 Jasa Sosial kemasyarakatan 0.01182 1.01763 0.62777 1.95858 Sumber: Tabel Input-Output Provinsi Bali Tahun 2007 updating, Klasifikasi 13 Sektor diolah Subsektor pariwisata yang mempunyai nilai keterkaitan langsung ke depan terbesar adalah subsektor hotel bintang yaitu sebesar 1.32705. Nilai tersebut menunjukkan keterkaitan langsung ke depan dari sektor tersebut terhadap sektor- sektor ekonomi lainnya termasuk dengan sektor itu sendiri. Arti dari nilai keterkaitan output langsung ke depan subsektor hotel bintang adalah setiap satu satuan nilai output sektor hotel bintang dialokasikan kepada sektor lain dan kepada sektor hotel bintang itu sendiri sebesar 1.32705 satuan Tabel 14.. Hal ini menunjukkan peran dari sektor tersebut dalam menyediakan output yang dihasilkannya untuk digunakan sebagai input oleh sektor-sektor lain dalam proses produksi maupun digunakan untuk memenuhi permintaan akhir cukup besar. Tabel 14. Keterkaitan Output ke Depan dan ke Belakang SubSektor Pariwisata di Provinsi Bali Subsektor Pariwisata Keterkitan ke Depan Keterkaitan ke Belakang Langsung Langsung dan Tidak Langsung Langsung Langsung dan Tidak Langsung 7. Restoran, Rumah makan, warung 0.44811 1.57916 0.48885 1.74468 8. Hotel Bintang 1.32705 2.58157 0.32472 1.49568 9. Hotel Non Bintang 0.01800 1.02649 0.36544 1.54171 10. Angkutan Umum darat dan angkutan darat lainnya 0.17177 1.29234 0.31332 1.40345 11. Angkutan carter darat 0.00281 1.00519 0.27201 1.35667 12. Angkutan laut antar pulaunegara 0.03542 1.04905 0.19081 1.25180 13. Angkutan Wisata 0.00929 1.01467 0.20621 1.28889 14. Angkutan Penyebrangan 0.00839 1.01354 0.08013 1.10857 15. Angkutan Udara 0.24184 1.37625 0.30174 1.47436 16. Travel Biro 0.06844 1.09038 0.55252 1.83722 17. Jasa Penunjang Angkutan Lainnya 0.35138 1.42481 0.15425 1.22638 18. Komunikasi, pos, dan Giro 0.49725 1.66637 0.25308 1.35840 20. Money Changer 0.13411 1.17607 0.32819 1.49821 26. Atraksi Budaya 0.00039 1.00051 0.21795 1.34411 27. Jasa Hiburan Lainnya 0.03574 1.04259 0.19061 1.25725 28. Jasa Perorangan, rumahtangga lainnya termasuk pramuwisata 0.75957 2.00469 0.16245 1.23535 Sumber: Tabel Input-Output Provinsi Bali Tahun 2007 updating, Klasifikasi 28 Sektor diolah Berdasarkan Tabel 13, sektor pariwisata memiliki nilai keterkaitan langsung dan tidak langsung ke depan tertinggi yaitu sebesar 3.51443. Kemudian diikuti oleh sektor pertanian dan industripengolahan. Subsektor pariwisata yang memiliki nilai keterkaitan langsung dan tidak langsung ke depan yang paling tinggi adalah subsektor hotel bintang yaitu sebesar 2.58157, yang berarti apabila terjadi peningkatan permintaan akhir pada sektor hotel bintang sebesar satu satuan, maka output sektor hotel bintang akan naik secara langsung dan tidak langsung sebesar 2.58157 satuan Tabel 14.. Tingginya nilai ini menunjukkan bahwa sektor hotel bintang mempunyai peranan penting dalam memberikan ketersediaan output yang dihasilkannya untuk digunakan sebagai input oleh sektor lainnya dan sektor itu sendiri di Provinsi Bali apabila dibandingkan dengan sektor pariwisata lainnya

5.2.2. Keterkaitan ke Belakang

Nilai keterkaitan ke belakang menunjukkan seberapa besar nilai input yang dibutuhkan oleh suatu sektor baik dari sektor lain maupun dari sektor itu sendiri jika terjadi kenaikan permintaan akhir sebesar satu satuan. Berdasarkan Tabel 13, nilai keterkaitan langsung dan langsung dan tidak langsung ke belakang terbesar adalah sektor jasa sosial kemasyarakatan. Nilai keterkaitan langsung ke belakang sektor pariwisata adalah sebesar 0.34019 dan nilai keterkaitan langsung dan tidak langsungnya sebesar 1.52315 . Hal ini menunjukkan bahwa setiap kenaikan permintaan akhir sebesar satu satuan pada sektor pariwisata, maka sektor pariwisata akan membutuhkan input sebesar 0.34019 secara langsung dan sebesar 1.52315 secara langsung dan tidak langsung dari sektor lain yang menyediakan input termasuk dari sektor itu sendiri. Dilihat dari Tabel 14, subsektor pariwisata yang mempunyai nilai keterkaitan langsung ke belakang tertinngi adalah subsektor travel biro yaitu sebesar 0.55252. Nilai tersebut menunjukkan bahwa jika terjadi peningkatan pada permintaan akhir pada subsektor travel biro sebesar satu satuan, maka subsektor travel biro memerlukan input dari sektor lain dan dari sektor itu sendiri secara langsung sebesar 0.55252 satuan. Hal ini menunjukkan bahwa subsektor ini paling mampu menarik industri hulunya sebesar 0.55252 satuan tiap kenaikan permintaan akhir satu satuan. Sektor pariwisata yang memiliki nilai keterkaitan langsung dan tidak langsung ke belakang tertinggi adalah dari sektor travel biro sebesar 1.83722. Arti dari nilai tersebut adalah apabila terjadi peningkatan permintaan akhir pada sektor travel biro sebesar satu satuan, maka sektor travel biro akan membutuhkan input dari sektor-sektor lainnya termasuk sektor travel biro secara langsung dan tidak langsung sebesar 1.83722. Nilai keterkaitan ke belakang sektor travel biro lebih tinggi apabila dibandingkan dengan nilai keterkaitan ke depannya, artinya sektor travel biro lebih banyak berperan sebagai sektor yang membutuhkan input dari sektor lain daripada outputnya yang dibutuhkan oleh sektor lainnya. Hal ini menunjukkan sektor travel biro cenderung digunakan sebagai permintaan akhir atau outputnya langsung dikonsumsi oleh para pelaku ekonomi.

5.3. Analisis Penyebaran