Pengujian dengan sampel etanol 30

56 pemanas dan suhu awal dari steam. Kompor gas sebagai sumber pemanas mempengaruhi kecepatan kenaikan suhu pada T m . Perbandingan volume distilasi pada tiga metode pengujian dengan sampel etanol 10 seperti dibawah ini. Gambar 32. Perbandingan volume distilat pada sampel etanol 10 Grafik penambahan volume distilat dengan metode BTR dan BR memiliki bentuk grafik yang sama. Volume distilat menunjukkan adanya kenaikan volume hingga akhirnya tidak ada pertambahan volume distilat proses distilasi berhenti. Metode KR memiliki bentuk grafik yang berbeda dengan dua metode lainnya. Bentuk grafik membentuk garis linier yang artinya bahwa terjadi pertambahan volume distilat secara kontinyu dengan laju yang hampir seragam.

2. Pengujian dengan sampel etanol 30

Pengujian kedua yaitu dengan sampel etanol 30. Perbandingan perubahan suhu terhadap waktu pada pengujian ini meliputi suhu T s , T sc , T b , T m dan penambahan volume distilasi. Perbandingan perubahan suhu T s pada pengujian dengan sampel etanol 10 didapatkan grafik sebagai berikut: 50 100 150 200 250 15 30 45 60 75 90 105 120 135 150 165 180 195 210 225 240 V ol u m e m l Waktu menit Distilat metode BTR.10 Distilat metode BR.10 Distilat metode KR.10 57 Gambar 33. Perbandingan perubahan suhu T s sampel etanol 30 Perubahan suhu dari ketiga metode didapatkan bentuk grafik yang sama yaitu terjadi penurunan suhu ketika katup steam dibuka. Penurunan ini disebabkan terjadi penurunan tekanan didalam tabung steam boiler. Metode KR dengan sumber pemanas dari kompor gas dapat menghasilkan jumlah panas yang lebih besar sehingga suhu T s pada metode KR.30 mapu mencapai suhu konstan pada suhu 101.5°C sedangkan T s pada metode BTR.30 dan BR.30 hanya mampu stabil pada suhu 100°C. Perbandingan perubahan suhu T sc pada pengujian distilasi dengan tiga metode berbeda didapatkan grafik seperti dibawah ini. Gambar 34. Perbandingan perubahan suhu T sc sampel etanol 30 80 90 100 110 120 130 140 30 60 90 120 150 180 210 240 270 300 330 360 390 420 450 S u h u °C Waktu menit Suhu steam Ts metode BTR.30 Suhu steam Ts metode BR.30 Suhu steam Ts metode KR.30 20 40 60 80 100 30 60 90 120 150 180 210 240 270 300 330 360 390 420 450 S u h u °C Waktu menit Suhu keluar steam Tsc metode BTR.30 Suhu keluar steam Tsc metode BR.30 Suhu keluar steam Tsc metode KR.30 58 Pengukuran suhu pada T sc bertujuan untuk mengetahui besarnya energi yang digunakan untuk proses pemanasan etanol di dalam kolom bawah. Suhu T sc pada pengujian dengan metode BTR dan BR mengalami kenaikan secara perlahan-lahan. Berbeda dengan pengujian distilasi metode KR yang mengalami kenaikan suhu Tsc sangat cepat hingga mencapai suhu 88°C. Perbandingan suhu T b pada pengujian dengan metode yang berbeda menghasilkan grafik sebagai berikut: Gambar 35. Perbandingan perubahan suhu T b sampel etanol 30 Steam sebagai sumber panas yang berfungsi mensupli energi panas ke dalam etanol yang didistilasi. Ketika katup dibuka terjadi transfer energi dari steam ke etanol bahan sampel. Transfer energi ini terjadi secara konduksi melalui pipa spiral dari tembaga yang kemudian memanaskan etanol sehingga etanol menguap dan terkondensasi. Suhu awal dari steam akan mempengaruhi kecepatan proses pemanasan. Semakin tinggi suhu T s awal maka proses pemanasan pada etanol juga semakin cepat. Pada metode yang pertama dan kedua yaitu dengan sistem BTR dan BR didapatkan bentuk grafik perubahan suhu T b naik perlahan-lahan. Grafik perbandingan T b pada tiga metode yang digunakan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa distilasi sistem KR memiliki proses 20 40 60 80 100 120 30 60 90 120 150 180 210 240 270 300 330 360 390 420 450 S u h u °C Waktu menit Suhu kolom bawah Tb metode BTR.30 Suhu kolom bawah Tb metode BR.30 Suhu kolom bawah Tb metode KR.30 59 pemanasan yang lebih cepat dibandingkan dengan metode BTR dan BR. Hal ini disebabkan suhu T b awal pada metode KR.30 lebih besar yaitu 57°C. Perbandingan suhu T m yaitu suhu pada menara kolom tray dengan metode yang berbeda didapatkan grafik seperti dibawah ini. Gambar 36. Perbandingan perubahan suhu T m sampel etanol 30 Dari grafik diatas, metode BTR memiliki bentuk yang berbeda dengan grafik yang lainnya. Bentuk grafik metode ini terjadi penurunan pada akhir proses. Penurunan ini disebabkan uap etanol dalam kolom bawah sudah tidak mengalir naik keatas kolom. Etanol yang terkandung dalam bahan sample semakin kecil. Penurunan ini juga menunjukkan bahwa proses distilasi dengan sistem batch sudah selesai. Sedangkan grafik kedua yaitu dengan metode BR didapakan grafik lurus yaitu setelah suhu mencapai 65°C. Dengan membarikan umpan balik etanol kedalam menara kolom menyebakan terjadinya kontak antara uap etanol dengan etanol yang hampir murni sehingga etanol hasil atas akan lebih murni. Grafik ketiga yaitu suhu T m dengan metode KR didapatkan bentuk grafik yang hampir sama dengan metode BR. Perbedaannya yaitu pada metode KR kenaikan suhu T m lebih cepat dibandingka dengan metode BR. Selain itu, suhu T m pada metode KR tidak konstan seperti pada metode BR. 20 30 40 50 60 70 80 30 60 90 120 150 180 210 240 270 300 330 360 390 420 450 S u h u °C Waktu menit Suhu menara Tm metode BTR.30 Suhu menara Tm metode BR.30 suhu menara Tm metode KR.30 60 Perbandingan pertambahan volume distilasi pada pengujian dengan metode yang berbeda didapatkan grafik sebagai berikut: Gambar 37. Perbandingan volume distilat pada sampel etanol 30 Dari grafik diatas dapat diketahui bahwa pertambahan volume distilat menunjukkan kenaikan dan kemudian penurunan sampai akhirnya proses distilasi selesai. Pada metode KR seharusnya penambahan volume distilat tetap, tetapi pada grafik diatas menunjukkan penurunan dan kemudian terjadi kenaikan kembali. Hal ini disebabkan adanya kerusakan ketika proses pengujian berlangsung yaitu laju aliran umpan masuk berhenti. Hal ini menyebabkan tidak adanya umpan masuk ke dalam kolom. Proses distilasi kontinyu dihentikan sementara sampai proses perbaikan selesai. Ketika distilasi kontinyu dihentikan maka sistem distilasi yang digunakan adalah distilasi BR. Pertambahan volume distilat pada metode batch menunjukkan kenaikan pada awal pengujian kemudian mulai menurun dan berhenti. Proses distilasi dihentikan ketika sudah tidak ada penambahan volume distilat karena etanol dalam kolom bawah telah habis menguap. 50 100 150 200 250 300 350 400 30 60 90 120 150 180 210 240 270 300 330 360 390 420 450 S u h u °C Waktu menit Distilat metode BTR.30 Distilat metode BR.30 Distilat metode KR.30 61

D. Konsentrasi Hasil Pengujian