Uji Normalitas Uji Heteroskedastisitas

34 Sebelum melakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan analisis regresi, maka diperlukan pengujian asumsi klasik yang meliputi pengujian : a normalitas, dan b heterokedastisitas.

3.7.2.1 Uji Normalitas

Uji Normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah distribusi suatu data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yaitu distribusi data dengan bentuk lonceng bell shaped. Data yang dikatakan baik adalah data yang mempunyai pola seperti distribusi normal. Pedoman pengambilan keputusan dengan uji Kolmogorov-Smirnov tentang data tersebut mendekati atau merupakan distribusi normal dapat dilihat dari : a. Nilai sig. atau signifikan atau probabilitas 0,05, maka distribusi data adalah tidak normal b. Nilai sig. atau signifikan atau probabilitas 0,05, maka distribusi data adalah normal

3.7.2.2 Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual atas suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual dari suatu pengamatan ke pengamatan lainnya tetap, maka disebut Homoskedastisitas. Dan jika varians berbeda, maka disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas.Untuk mendeteksi ada tidaknya gejala heteroskedastisitas adalah dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik 35 scatterplot di sekitar nilai X dan Y. Jika ada pola tertentu, maka telah terjadi gejala heteroskedastisitas. Uji asumsi klasik yang digunakan hanya terbatas pada kedua uji di atas, sedangkan uji multikolinearitas dan autokorelasi tidak digunakan. Hal ini dikarenakan uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji korelasi variabel- variabel independen antara yang satu dengan yang lainnya maka uji ini tidak dilakukan karena penelitian hanya memiliki satu variabel independen dan uji autokorelasi yang bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 atau sebelumnya muncul karena observasi yang berurutan sepanjang tahun yang berkaitan satu dengan yang lainnya, maka uji autokorelasi ini sering ditemukan pada time series, sedangkan data yang dikumpulkan oleh penulis ada data crossection, maka masalah autokorelasi relatif tidak terjadi. 3.7.3Pengujian Hipotesis Metode analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini adalahanalisis regresi sederhana. Analisis regresi sederhana digunakan untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen Standar Akuntansi Pemerintahan dan variabel dependen Kualitas Laporan keuangan apakah positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan. Analisis data dilakukan dengan menggunakan bantuan program komputer yaitu SPSS Statistical Package For Social Science. 36 Model regresi linear sederhana yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah sebagai berikut: Y = a + b X Nilai-nilai a dan b dapat dihitung dengan menggunakan rumus dibawah ini: a = ∑y ∑x 2 - ∑x ∑xy b = n ∑xy - ∑x ∑y n ∑� 2 - ∑x 2 n ∑� 2 – ∑x 2 Keterangan: Y = Kualitas Laporan Keuangan X = Standar Akuntansi Pemerintahan a = Konstanta Nilai Y apabila X = 0 b = Koefisien regresi nilai peningkatan atau penurunan

3.7.3.1 Uji Parsial Uji-t