Latar Belakang Pengaruh Tingkat Pendidikan Terhadap Kinerja Karyawan Pada Pt. Sucofindo Kantor Cabang Medan

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan teknologi dan ekonomi, setiap negara pasti membutuhkan pemerintahan yang baik atau yang sering disebut Good Governance. Pemerintahan yang baik ini merupakan suatu bentuk keberhasilan dalam menjalankan tugas untuk membangun negara sesuai dengan tujuan yang telah direncanakan. Untuk pencapaian tujuan tersebut setiap pemerintah harus dapat mengelola sumber daya yang ada salah satunya yang terpenting adalah keuangan.Dibidang keuangan, pemerintah daerah diberikan wewenang untuk menyusun serta menyajikan laporan keuangan. Laporan keuangan ini nantinya akan memberikan manfaat yaitu informasi keuangan yang dapat digunakan sebagai dasar penyusunan anggaran pada periode berikutnya, mengukur prestasi kinerja pemerintah, serta dapat pula dijadikan motivasi kerja untuk melakukan pelaksanaan pembangunan yang lebih baik lagi didaerah tersebut. Menurut Sinaga 2005 “Laporan Keuangan merupakan wujud pertanggungjawaban keuangan daerah dan merupakan tanggungjawab atas akuntabilitas publik serta merupakan salah satu ukuran keberhasilan”.Laporan keuangan pada dasarnya disusun guna memberikan informasi yang digunakan untuk pembuatan keputusan ekonomi, sosial, dan politik serta sebagai bukti pertanggungjawaban pemerintah daerah atas pengelolaan daerah yang dilakukan 2 serta untuk memberikan informasi yang dapat digunakan untuk mengevaluasi kinerja manajerial dan organisasional pada pemerintah daerah. Dalam rangka menciptaan tata kelola keuangan yang baik, pemerintah terus melakukan berbagai usaha untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas peneglolaan keuangan Negara salah satunya dengan melakukan pengembangan kebijakan akuntansi pemerintah berupa Standar Akuntansi Pemerintahan SAP yang bertujuan untuk memberikan pedoman pokok dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan pemerintah baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. SAP merupakan persyaratan yang mempunyai kekuatan hukum dalam upaya peningkatan kualitas laporan keuangan pemerintah di Indonesia. Pemerintah selanjutnya mengamanatkan tugas penyusunan standar tersebut kepada suatu komite standar independen yang ditetapkan dengan suatu keputusan Presiden tentang Komite Standar Akuntansi Pemerintahan KSAP. Maka dari itu dibuatlah peraturan yang dapat mengatur dan mengelola penyajian laporan keuangan pemerintah yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan, yang menggunakan basis kas untuk pengakuan transaksi pendapatan, belanja dan pembiayaan, dan basis akrual untuk pengakuan aset, kewajiban, dan ekuitas dana. Selanjutnya, sejak tahun 2010, pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah yang menganut basis akrual secara penuh, dan menggantikan Standar Akuntansi Pemerintahan berbasis kas menuju akrual PP Nomor 24 Tahun 2005. Namun seluruh instansi pemerintahan di Indonesia masih diperbolehkan untuk menggunakan Peraturan 3 Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 sebagai pedoman penyusunan laporan keuangan hingga tahun 2015. Peraturan Pemrrintah Nomor 105 tahun 2000 yang merupakan turunan dari UU Nomor 22 tahun 1999 kemudian menyebutkan secara tegas bahwa laporan pertanggungjawaban keuangan harus disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan SAP yang telah diamanatkan dalam berbagai peraturan perundang-undangan seperti UU Nomor 17 tahun 2003, UU Nomor 1 tahun 2004 dan UU Nomor 32 tahun 2004. Standar Akuntansi Pemerintahan SAP merupakan standar yang harus diikuti dalam laporan keuangan instansi pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Pengguna laporan keuangan akan menggunakan SAP untuk memahami informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dan menjadi pedoman untuk menyatukan persepsi antara penyusun, pengguna dan auditor. Standar Akuntansi Pemerintahan SAP merupakan pedoman dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan dalam pemerintahan, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Dengan adanya SAP maka akan terwujud pula Pemerintahan yang baik good governance yang dapat melaksanakan tugas pemeintahannya sesuai dengan prinsip-prinsip good governance diantaranya transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, keterbukaan, serta kewajaran. Menurut Nordiawan dkk, 2007: 34 “Untuk memecahakan berbagai kebutuhan yang muncul dalam pelaporan keuangan, akuntansi dan audit di pemerintahan, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah di Republik 4 Indonesia diperlukan adanya sebuah standar akuntansi pemerintahan yang kredibel yang dibentuk oleh suatu komite SAP”. Dengan diberlakukannya SAP ini diharapkan seluruh laporan akuntansi yang disusun oleh entitas-entitas dan badan pemerintahan di Indonesia baik pusat maupun daerah dapat mengikuti pedoman pada standar akuntansi ini sehingga laporan keuangan dapat berkualitas baik karena Laporan Keuangan Pemerintah Daerah ini nantinya akan dijadikan sebagai faktor penentu kebijakan keuangan dan alat pengambil keputusan oleh pihak yang berkepentingan. Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti berkeinginan untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan SAP terhadap Kualitas Laporan Keuangan Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangandan Aset Daerah DPPKAD kota Padangsidimpuan”

1.2 Perumusan Masalah