Limbah Cair Kelapa Sawit

17 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 KARAKTERISTIK BAHAN BAKU

4.1.1 Limbah Cair Kelapa Sawit

Hasil analisis karakteristik kimia limbah cair pabrik minyak kelapa sawit PTPN VIII Kertajaya seperti yang dipaparkan pada Tabel 3 menunjukkan bahwa limbah mempunyai pH 5,12; BOD 20.816 mgl; karbon 21.335 mgl; nitrogen 489 mgl; dan TVS 4250 mgL. Keseluruhan parameter berada di atas ambang baku mutu nilai yang telah ditetapkan oleh MenKLH 1995, sehingga limbah cair pabrik minyak kelapa sawit yang mempunyai kandungan bahan organik tinggi berpotensi dijadikan sebagai substrat dalam proses fermentasi anaerobik. Tabel 3. Karakteristik limbah cair minyak kelapa sawit PTPN VIII Kertajaya Parameter Nilai Apriani 2009 Limbah cair PTPN VIII Kertajaya Baku Mutu Limbah pH 5,12 4,4 6-9 BOD mgl - 20.816 110 Karbon mgl 21.335 - 100 Kandungan nitrogen total mgL 489 - 20 CN rasio 43,63 - - Total volatile solid TVS mgL 42.500 - - MenKLH 1995 Menurut Zhang et al. 2008, pengolahan fermentasi anaerobik lebih potensial dilakukan untuk penanganan limbah cair pabrik minyak kelapa sawit karena tingginya karakteristik bahan organik sebagaimana yang dinyatakan oleh Apriani 2009, bahwa nilai BOD limbah cair pabrik minyak kelapa sawit PTPN VIII Kertajaya, Banten mencapai 20.816,67 mgL. Bahan-bahan organik ini adalah senyawa yang difermentasikan pada proses anaerobik menjadi gas metana dan karbon dioksida. Nilai CN pada bahan baku limbah cair pabrik minyak kelapa sawit sebesar 43,63. Nilai ini terlalu tinggi dari nilai optimum sebagaimana yang dinyatakan oleh Simamora et al. 2006, bahwa imbangan CN yang optimum bagi mikroorganisme perombak adalah 20-25. Upaya penurunan imbangan CN dilakukan dengan menambahkan feses sapi segar yang mempunyai kandungan CN sebesar 18. Cairan dari rumen yang diambil dari kompartemen perut sapi dipilih sebagai campuran substrat dalam fermentasi anaerobik limbah cair kelapa sawit, karena ekosistem rumen terdiri dari mikroorganisme obligat anaerobik termasuk bakteri anaerobik, fungi, protozoa, Archaea metanogen dan bakteri pembentuk metana dari genus Methanobrevibacter Alrawi, 2011.

4.1.2 Starter Lumpur Aktif