Kesesuaian Lahan Ketersediaan Benih Sarana dan Prasarana

83 Kriteria-kriteria yang digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pemilihan komoditas unggulan adalah sebagai berikut : 1 ketersediaan lahan, 2 kesesuaian lahan, 3 ketersediaan benih, 4 sarana dan prasarana, 5 teknologi, 6 sumber daya manusia, 7 motivasiaspirasi petani, 8 aksesibilitas 9 pemasaran, 10 kelembagaan, 11 kebijakan investasi dan 12 aspek lingkungan. Pembobotan kriteria-kriteria tersebut di atas menggunakan metode AHP dengan memasukkan pendapat dari pakar yang berasal dari beberapa dinas dan instansi terkait yaitu : Perguruan Tinggi, Dinas Pertanian, Dinas Perindustrian dan Balai Penelitian Tanaman Pangan dan Kontak Tani di Propinsi Gorontalo, demikian pula dengan penentuan skor alternatif komoditas unggulan berdasarkan kriteria kriteria di atas juga mengambil pendapat dari para pakar yang berasal dari dinas dan instansi yang sama.

1. Ketersediaan Lahan

Ketersediaan lahan merupakan salah satu faktor dominan dalam menentukan komoditas pertanian unggulan di suatu lokasi, sebab ketersediaan lahan pengaruhnya sangat besar terhadap kontinyuitas pasokan bahan baku bagi agroindustri, tanpa pasokan bahan baku yang kontinyu sangat sulit bagi suatu perusahaan agroindustri untuk menjalankan usahanya. Banyak perusahaan yang bergerak di bidang agroindustri berhenti beroperasi disebabkan oleh masalah kurangnya bahan baku dan kontinyuitas pasokan bahan baku yang tidak pasti, ketersediaan bahan baku salah satunya dapat dipengaruhi oleh ketersediaan lahan. Data BPS Propinsi Gorontalo menunjukkan, luas areal panen untuk beberapa komoditi tanaman pangan adalah sebagai berikut : jagung seluas 72.529 ha, padi sawah seluas 36.757 ha, ubi kayu seluas 1.260 ha, ubi jalar seluas 574 ha, kedelai seluas 934 ha, kacang tanah seluas 4.333 ha dan kacang hijau seluas 736 ha.

2. Kesesuaian Lahan

Kesesuaian lahan dapat berpengaruh pada produksi hasil pertanian. Tanaman yang ditanam pada lahan yang sesuai dengan yang tidak sesuai hasil produksinya 84 pasti akan berbeda, untuk itu dalam pengembangan suatu komoditas pertanian unggulan harus dipilih komoditas yang sesuai dengan kondisi agroklimat maupun letak geografis. Kesesuaian lahan tersebut dapat ditinjau dari faktor iklim, ketinggian, ph, jenis tanah maupun suhu. Berdasarkan data klimatologi dan letak geografis, Propinsi Gorontalo berada pada ketinggian 0ā€“1.000 m dpl letaknya dekat dengan garis katulistiwa, suhu udara 18,9 Cā€“37,0 C, kelembaban udara 78.91 persen, curah hujan 175 mm. Kondisi seperti ini sangat mendukung bagi pengembangan komoditas pertanian termasuk komoditas tanaman pangan yang menjadi obyek penelitian.

3. Ketersediaan Benih

Keberhasilan suatu usaha tani dapat juga dipengaruhi oleh ketersediaan benih. Ketersediaan benih dimaksud tidak hanya dalam hal jumlah tetapi juga menyangkut kualitas benih tersebut. Pemilihan komoditas unggulan perlu mencermati kemudahan untuk memperoleh benih yang berkualitas. Ketersediaan benih beberapa jenis komoditas tanaman pangan di Gorontalo cukup memadai. Hal tersebut ditunjang oleh perhatian pemerintah daerah yang sedang giat-giatnya mengembangkan pembangunan bidang pertanian yang merupakan salah satu program unggulan pembangunan daerah.

4. Sarana dan Prasarana

Dukungan sarana prasarana berupa jalan, pengairan, alat transportasi dan komunikasi, gudang penyimpanan serta sarana produksi pertanian sangat dibutuhkan dalam pengembangan komoditas pertanian. Keterbatasan atau tidak tersedianya sarana dan prasarana yang memadai akan mempengaruhi kegiatan proses produksi usaha tani, oleh sebab itu untuk peningkatan produktivitas lahan, maka pemerintah perlu menyediakan fasilitas-fasilitas yang mendukung kelancaran kegiatan para petani dalam melakukan usaha tani. Penyediaan fasilitas sarana dan prasarana perlu memperhatikan kebutuhan lokal, sehingga penyediaan fasilitas tersebut bisa kena sasaran dan bermanfaat bagi pengembangan komoditas pertanian unggulan. Pembangunan dan penyediaan sarana dan prasarana mulai dari pembuatan jalan yang mengakses ke lokasi pengembangan 85 komoditas unggulan, alat dan mesin pertanian alat transporatasi dan lain-lain, saat ini sudah mulai dilakukan oleh pemerintah daerah untuk mendukung program pembangunan bidang pertanian.

5. Teknologi