90 Tabel 15. Hasil Analisis Hirarki Pemilihan Komoditas Unggulan
Layer Group Element
Vektor Priority
Layer 1 Layer 2
Layer 3 Fokus
Kriteria
Alternatif - Pemilihan Komoditas Unggulan
- Ketersediaan Lahan - Kesesuaian Lahan
- Ketersediaan Benih - Sarana dan Prasarana
- Teknologi - Sumber Daya Manusia
- MotivasiAspirasi Petani - Aksesibilitas
- Aspek Pasar - Aspek Kelembagaan
- Kebijakan Investasi - Aspek Lingkungan
- Padi - Jagung
- Ubi Kayu - Ubi Jalar
- Kacang Hijau - Kacang Kedelai
- Kacang Tanah 1.0000
0.1673 0.0787
0.0385 0.0565
0.0716 0.0987
0.0987 0.0562
0.0669 0.0669
0.0726 0.1276
0.2740 0.3253
0.0518 0.0437
0.0692 0.0952
0.0739 1
1 4
10 8
6 3
3 9
7 7
5 2
2 1
6 7
5 3
4
2.2. Model Analisis Kelayakan Usaha Tani
SPK SPABKU dapat digunakan untuk menghitung analisis kelayakan usaha tani semua jenis komoditas yang dijadikan sebagai alternatif dalam penentuan
komoditas unggulan. Model Analisis Usaha Tani digunakan untuk mengetahui kelayakan usaha tani komoditas unggulan terpilih. Analsisis kelayakan usaha tani
menggunakan beberapa kriteria sebagai bahan penilaian yaitu : Break Event Point BEP dan Net BC Ratio NBCR.
Hasil analisis kelayakan usaha tani jagung yang menjadi komoditas unggulan terpilih di Gorontalo adalah sebagai berikut : Keuntungan bersih petani sebesar
Rp 3.540.000panen, Break Event Point BEP terjadi pada produksi sebesar 2.377,09 kg dan pada harga sebesar Rp 490kg, Net BC ratio NBCR untuk usaha
tani jagung sebesar 1.89. Hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa dari aspek usaha tani komoditas jagung layak untuk diusahakan.
91
2.3. Model Analisis Pemilihan Produk Agroindustri Unggulan
Model analisis pemilihan produk agroindustri unggulan bertujuan untuk mengetahui produk agroindustri apa yang akan dikembangkan sebagai produk
unggulan. Hasil analisis penentuan komoditas unggulan menghasilkan jagung sebagai komoditas unggulan terpilih di Gorontalo, dengan demikian maka komoditas
jagung tersebut adalah komoditas yang akan dikembangkan menjadi komoditas agroindustri, sehingga verifikasi model pemilihan produk agroindustri dilakukan
terhadap produk-produk agroindustri berbasis jagung. Hasil survey dan hasil studi kepustakaan menetapkan tujuh macam produk
agroindustri jagung yaitu : 1 Jagung muda dalam kaleng, 2 Pakan ternak, 3 Tepung maizena, 4 Dextrin, 5 Gula jagung corn syrup, 6 Jagung kaleng,
dan 7 Minyak jagung. Analisis untuk menentukan prioritas pengembangan ketujuh macam produk
agroindustri jagung tersebut bardasarkan pada kriteria-kriteria sebagai berukut : 1 Kondisi bahan baku, 2 Peluang pasar, 3 Nilai tambah produk, 4 Teknologi
yang sudah dipakai, 5 Penyerapan tenaga kerja, 6 Dampak ganda terhadap produk lain, 7 Dampak lingkungan, 8 Kondisi agroindustri saat ini dan 9 Kebijakan
pemerintah. Metode yang digunakan dalam pembobotan kriteria-kriteria dan penentuan
alternatif produk agroindustri jagung adalah metode AHP. Pendapat pakar yang digunakan dalam analisis ini berasal dari Perguruan Tinggi, Dinas Pertanian, Dinas
Perindustrian baik di tingkat kabupatenkota maupun di tingkat Propinsi Gorontalo, demikian pula untuk menentukan skor kriteria dan alternatif produk agroindustri,
berdasarkan pendapat pakar dari dinas dan instansi yang sama. Penjelasan kriteria- kriteria sebagai dasar dalam penilaian adalah sebagai berikut.
1. Kondisi Bahan Baku