Model Analisis Strategi Pengembangan Agroindustri Komoditas

45 HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Model Analisis Strategi Pengembangan Agroindustri Komoditas

Unggulan 1.1. Model Analisis Struktural Penggunaan model ISM adalah untuk mengantisipasi kelemahan dari model AHP, sebab biasanya kecenderungan pada model AHP elemen yang mempunyai bobot terkecil sering diabaikan dan elemen yang mempunyai bobot terbesar selalu mendapat prioritas lebih tinggi, sebaliknya dalam model ISM tidak melihat besar kecilnya bobot tetapi lebih pada struktural elemen dan termasuk sektor mana elemen tersebut. Program yang sedang ditelaah penjejangan strukturnya dibagi menjadi elemen-elemen, selanjutnya setiap elemen dibagi lagi menjadi sejumlah sub elemen sampai dipandang memadai. Teknik ISM memberikan basis analisis program dimana informasi yang dihasilkan sangat berguna dalam formulasi kebijakan serta perencanaan strategis. Pengembangan agroindustri komoditas unggulan di Propinsi Gorontalo dibagi menjadi delapan elemen yaitu : 1 Sektor masyarakat yang terpengaruh 2 Kebutuhan dari program 3 Kendala utama program 4 Perubahan yang dimungkinkan 5 Tujuan program 6 Tolok ukur untuk menilai setiap tujuan 7 Lembaga yang terlibat dalam pelaksanaan program 8 Aktifitas yang dibutuhkan guna perencanaan tindakan Data yang digunakan pada teknik ISM adalah kumpulan pendapat pakar dari berbagai dinas dan instansi terkait dengan pengembangan agroindustri di Propinsi Gorontalo pada saat mereka menjawab tentang keterkaitan antar elemen. Penilaian pakar dan hasil analisis ISM adalah sebagai berikut : 46 1 Sektor Masyarakat yang Terpengaruh Konsultasi dan hasil wawancara dengan pakar secara lintas sektoral untuk elemen sektor masyarakat yang terpengaruh oleh pengembangan agroindustri komoditas unggulan didapatkan 10 sub elemen yaitu : 1 Petani 2 Pedagang perantara 3 Pengusaha agroindustri 4 Eksportir 5 Masyarakat sekitar 6 Pengusaha transportasi 7 Pedagang sarana produksi pertanian 8 Pedagang alat-alat dan mesin pertanian 9 Tenaga kerja agroindustri 10 Petugas Penyuluh Pertanian Lapangan PPL Hasil analisis ISM terhadap elemen sektor masyarakat yang terpengaruh sebagaimana ditunjukkan pada Tabel 3. Tabel tersebut memperlihatkan bahwa sub elemen yang menjadi elemen kunci key element bagi keberhasilan program pengembangan agroindustri komoditas unggulan di Gorontalo untuk sektor masyarakat adalah sub elemen pengusaha agroindustri, sub elemen tersebut harus menjadi prioritas utama untuk mendukung pengembangan agroindustri. Tabel 3. Hasil Reachability Matrix Final Elemen Sektor Masyarakat yang Terpengaruh dan Interpretasinya No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 DP R 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 5 2 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 3 3 3 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 8 1 4 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 5 5 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 5 6 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 5 7 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 5 2 8 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 2 4 9 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 5 10 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 2 4 D 6 1 1 2 3 3 2 1 2 4 L 1 3 4 1 1 1 3 2 1 2 47 1 2 3 4, 9 5, 6 7 8 10 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 Analisis selanjutnya menunjukkan bahwa sub elemen pengusaha agroindustri dan sub elemen pedagang sarana produksi pertanian terletak pada sektor Independent seperti yang terlihat pada Gambar 12, hal tersebut menunjukkan bahwa kedua sub elemen ini termasuk peubah bebas, artinya mempunyai kekuatan penggerak driver power yang besar namun punya sedikit ketergantungan terhadap program pengembangan agroindustri di Gorontalo. Sub elemen petani dan sub elemen Penyuluh Pertanian Lapangan terletak pada sektor Dependent, artinya bahwa kedua sub elemen tersebut akan terpengaruh oleh adanya program pengembangan agroindustri sebagai akibat tindakan terhadap sub elemen lain pada sektor masyarakat yang terpengaruh. Sub elemen pedagang perantara, eksportir, pengusaha transportasi, pedagang alat dan mesin pertanian dan sub elemen tenaga kerja agroindustri terletak pada sektor Autonomous, artinya bahwa semua sub elemen tersebut tidak berkaitan dengan sistem dan mungkin mempunyai hubungan kecil meskipun hubungan tersebut bisa saja kuat. Gambar 12. Grafik Driver power–Dependence untuk Elemen Sektor Masyarakat yang Terpengaruh 48 1 4 5 6 9 8 10 2 7 3 Level 1 Level 2 Level 3 Level 4 Gambar 13. Diagram Struktur Sistem untuk Elemen Sektor Masyarakat yang Terpengaruh Keterangan : 1 = Petani 2 = Pedagang perantara 3 = Pengusaha agroindustri 4 = Eksportir 5 = Masyarakat sekitar 6 = Pengusaha transportasi 7 = Pedagang sarana produksi pertanian 8 = Pedagang alat dan mesin pertanian 9 = Tanaga kerja agroindustri 10 = Petugas Penyuluh Pertanian Lapangan = Artinya mempengaruhi 2 Kebutuhan dari Program Konsultasi dan hasil wawancara dengan pakar secara lintas sektoral untuk elemen kebutuhan dari program pengembangan agroindustri komoditas unggulan didapatkan 12 sub elemen yaitu: 1 Infrastruktur irigasi, jalan, jembatan, telekomunikasi dan listrik 2 Sarana dan prasarana produksi pupuk, pestisida, alsintan dan alat pengolah pasca panen 3 Bibit unggul 4 Teknologi budidaya 5 Teknologi pasca panen 6 SDM yang terampil 7 Permodalan 8 Manajemen usaha 9 Kemudahan birokrasi perijinan, perpajakan, tata niaga dan kemudahan peraturan ekspor-impor 49 10 Stabilitas politik dan moneter 11 Standarisasi mutu 12 Tata niaga pemasaran yang terjamin Hasil analisis ISM terhadap elemen kebutuhan dari program sebagaimana yang ditunjukkan pada Tabel 4. Tabel tersebut memperlihatkan bahwa yang menjadi elemen kunci key element bagi keberhasilan pengembangan agroindustri komoditas unggulan di Propinsi Gorontalo untuk elemen kebutuhan program adalah sub elemen standarisasi mutu, sub elemen tersebut harus menjadi prioritas untuk mendukukung pengembangan agroindustri. Analisa lebih lanjut sebagaimana yang terlihat pada Gambar 14, menunjukkan bahwa sub elemen teknologi pasca panan, manajemen usaha dan standarisasi mutu terletak pada sektor Independent, artinya bahwa semua sub elemen tersebut mempunyai kekuatan penggerak driver power yang besar bagi keberhasilan program pengembangan agroindustri komoditas unggulan di Propinsi Gorontalo meskipun hanya memiliki sedikit ketergantungan terhadap program. Tabel 4. Hasil Reachability Matrix Final Elemen Kebutuhan dari Program dan Interpretasinya No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 D R 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 5 2 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 5 3 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 4 3 4 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 4 3 5 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 5 2 6 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 4 3 7 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 2 4 8 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 4 3 9 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 2 4 10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 5 11 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 6 1 12 0 0 0 0 1 1 5 D 1 1 2 2 3 2 2 3 2 1 4 1 L 1 2 2 2 3 2 2 3 2 1 4 1 50 1 2 3, 4, 6 5 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7 Sub elemen bibit unggul, teknologi budidaya dan SDM yang terampil termasuk pada sektor peubah linkages pengait dari sistem, sub elemen pada sektor ini harus dikaji secara hati-hati, sebab hubungan antar sub elemen tidak stabil. Setiap tindakan pada sub elemen tersebut akan memberikan dampak terhadap sub elemen lainnya dan umpan balik pengaruhnya bisa memperbesar dampak terhadap keberhasilan program, sedangkan lemahnya perhatian terhadap sub elemen tersebut akan menyebabkan kegagalan program pengembangan agroindustri komoditas unggulan di Gorontalo. Sub elemen sarana dan prasarana produksi dan sub elemen tata niaga pemasaran yang terjamin berada pada sektor Dependent, artinya kedua sub elemen tersebut dibutuhkan dalam pengembangan agroindustri sebagai akibat tindakan untuk mencapai sub elemen lainnya. Sub elemen infrastruktur, permodalan, kemudahan birokrasi dan stabilitas politik dan moneter berada pada sektor Autonomous, artinya bahwa semua sub elemen tersebut umumnya tidak berkaitan dengan sistem dan mungkin mempunyai hubungan sedikit meskipun hubungan tersebut bisa saja kuat terhadap program pengembangan agroindustri di Gorontalo. Gambar 14. Grafik Driver Power–Dependence untuk Elemen Kebutuhan dari Program 51 1 2 10 12 3 4 6 7 9 5 8 11 Level 1 Level 2 Level 3 Level 4 Gambar 15. Diagram Struktur Sistem untuk Elemen Kebutuhan dari Program. Keterangan : 1 = Infrastruktur irigasi, jalan, jembatan, telekomunikasi dan listrik 2 = Sarana dan prasarana produksi pupuk, pestisida, alsintan dan alat pengolah pasca panen 3 = Bibit unggul 4 = Teknologi budidaya 5 = Teknologi pasca panen 6 = SDM yang terampil 7 = Permodalan 8 = Manajemen usaha 9 = Kemudahan birokrasi perijinan, perpajakan, tata niaga dan kemudahan peraturan ekspor- impor 10 = Stabilitas politik dan moneter 11 = Standarisasi mutu 12 = Tata niaga pemasaran yang terjamin = Artinya mempengaruhi

3. Kendala Utama Program