79 Tabel 13. Hasil Analisis Hirarki Anak–1 : Menciptakan Iklim Usaha yang
Mendukung Pertumbuhan Usaha Agroindustri Baru
Layer Group Element
Vektor Priority
Layer 1 Layer 2
Layer 3 Fokus
PMA PROD
PASAR FASILITAS
PMA PROD
PASAR FASILITAS
- Menciptakan Iklim Usaha yang Mendukung Pertumbuhan Agroindustri Baru
- Bidang Penanaman Modal - Bidang Produksi
- Bidang Pemasaran - Bidang Penyediaan Fasilitas
- BUMN sebagai Guarantee Fund - Modal Ventura
- Suku Bunga yang Merangsang - Penyediaan UPT di Sentra Produksi
- Pembebasan Impor Barang Modal - Bantuan Pengujian
- Bantuan Melalui Kemitraan - Penyediaan Informasi Pasar
- Konsultasi Pemasaran dan Promosi - Kemudahan Birokrasi dan Perpajakan
- Membangun Fasilitas - Proyek Perintis
1.0000 0.2799
0.2038 0.1897
0.3266
0.0910 0.0991
0.0898 0.0653
0.0785 0.0600
0.7002 0.7002
0.0493 0.1143
0.0964 0.1158
1 2
3 4
1
2 1
3 2
1 3
1 1
2 2
3 1
3. Hirarki Anak-2 : Penguatan Agroindustri yang Telah Ada
Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam mendukung penguatan agroindustri yang telah ada yaitu : bahan baku, sumber daya manusia, modal,
manajemen usaha, sarana dan prasarana serta pemasaran. Semua faktor tersebut di atas harus mendapatkan perhatian serius sehingga agroindustri yang sudah ada dapat
dipertahankan hidup. Faktor yang dapat menentukan kalanjutan dari agroindustri yang telah ada
adalah tersedianya pasokan bahan baku secara kontinyu, jika pasokan bahan baku tidak berjalan secara kontinyu akan mengakibatkan perusahaan agroindustri berhenti
beroperasi dan akan mengalami kebangkrutan. Ketersediaan sumber daya manusia yang menguasai ilmu dan teknologi akan
memperkuat agroindustri yang telah ada. Sumber daya manusia berkualitas yang didukung dengan penguasan ilmu pengetahuan dan teknologi, tersedianya sumber
daya alam yang memadai serta terbentuknya kelembagaan yang efisien merupakan hal yang sangat penting untuk meningkatkan daya saing dalam sistem agroindustri.
80 Masalah yang sering dihadapi oleh sebagian besar agroindustri adalah
keterbatasan modal yang dimiliki untuk menunjang kegiatan operasionalnya. Hal ini lebih diperparah lagi dengan ketatnya lembaga perbankan dalam memberikan kredit
untuk membiayai usaha agroindustri. Pihak perbankan hanya akan mengucurkan kredit kepada usaha agroindustri yang benar-benar dapat melakukan proses produksi
secara berkesinambungan dan akan memberikan keuntungan bagi pemiliknya. Faktor manajemen usaha perlu juga diperhatikan, sebab biasanya agroindustri
belum menerapkan sepenuhnya manajemen modern seperti perencanaan produksi, administrasi dan keuangan terutama agroindustri skala kecil, mereka masih
menerapkan manajemen tradisional. Ketersedian sarana dan prasarana yang memadai dapat pula memperkuat
agroindustri yang telah ada, baik sarana yang berhubungan langsung maupun tidak langsung dengan kegiatan proses produksi misalnya ketersediaan listrik, air, jalan,
komunikasi dan transportasi. Masalah pemasaran juga tidak kalah pentingnya dalam memperkuat
agroindustri yang telah ada. Kegiatan pemasaran berhubungan dengan strategi, formasi pasar, promosi dan informasi peluang pasar. Sering terjadi karena
agroindustri tidak mempunyai akses pasar yang baik dan luas sehingga menghambat distribusi produk yang dihasilkan, jika terjadi hal demikian maka akibatnya
agroindustri tersebut akan mengalami kebangkrutan. Hasil analisis menunjukkan, sumber daya manusia merupakan faktor yang
lebih dominan dalam penguatan agroindustri yang telah ada, faktor sumber daya manusia tersebut mempunyai bobot prioritas tertinggi dibanding dengan faktor-faktor
lainnya yaitu 0.2513, kemudian disusul oleh faktor modal 0.1833, manajemen usaha 0.1772, sarana dan prasarana 0.1474, bahan baku 0.1237 dan terakhir faktor
pemasaran 0.1170. Aktor yang sangat berperan dalam penguatan agroindustri yang telah ada
yaitu koperasi yang mempunyai bobot prioritas tertinggi 0.1921, kemudian disusul oleh perbankan 0.1909, deperindag 0.1801, industri 0,1774, litbang 0.1431 dan
terakhir pemda 0.1163. Hasil analisis selengkapnya sebagaimana terlihat pada Tabel 14.
81 Fokus
Faktor
Aktor
Tujuan
Alternatif Gambar 30. Hirarki Anak–2 : Penguatan Agroindustri yang Telah Ada
Pengembangan Agroindustri yang Telah Ada
Manajemen usaha Modal
0.1833 SDM
0.2513 Sarana dan prasarana
0.1474 Pemasaran
0.1170 Bahan baku
0.12637
Industri 0.1774
Perbankan 0.1909
Litbang 0.1431
Pemda 0.1163
Deperindag 0.1801
Koperasi 0.1921
Perluasan pasar 0.2903
Peningkatan daya saing 0.3150
Menciptakan industri yang mandiri 0.3947
Pengembangan melalui pola kemitraan
0.3071 Pembinaan sentra
I ndustri 0.1626
Pembinaan kelompok usaha bersama
0.2969 Pembinaan melalui
koperasi industri 0.2334
82 Tabel 14. Hasil Analisis Hirarki Anak-2 : Penguatan Agroindustri yang
Telah Ada
Layer Group Element
Vektor Priority
Layer 1 Layer 2
Layer 3
Layer 4 Layer 5
Fokus Faktor
Aktor
Tujuan Alternatif
- Penguatan Agroindustri yang Telah Ada - Bahan baku
- SDM - Modal
- Manajemen usaha - Sarana dan prasarana
- Pemasaran
- Koperasi - Deperindag
- Perbankan - Industri
- Litbang - Pemda
- Menciptakan industri yang mandiri - Peningkatan daya saing
- Perluasan pasar - Pengembangan melalui pola kemitraan
- Pembinaan kelompok usaha bersama - Pembinaan melalui Koperasi industri
- Pembinaan sentra industri 0.1237
0.2513 0.1833
0.1772 0.1474
0.1170
0.1921 0.1801
0.1909 0.1774
0.1431 0.1163
0.4947 0.3150
0.2903 0.3071
0.2969 0.2334
0.1626 5
1 2
3 4
6
1 3
2 4
5 6
1 2
3 1
2 3
4
2. Model Analisis Pemilihan Alternatif 2.1. Model Analisis Pemilihan Komoditas Unggulan