92 Hasil survey menunjukkan bahwa usaha agroindustri berbasis bahan baku
jagung di Propinsi Gorontalo belum banyak dikembangkan, kalaupun ada hanya sebatas industri rumah tangga home industry yang produknya masih bersifat lokal,
berupa makanan kecil cemilan yang dan diolah secara sederhana. Jumlah produksi jagung di Gorontalo saat ini sebenarnya sudah dapat
memenuhi kebutuhan baku baku untuk industri berskala kecil sampai menengah, tetapi kebijakan pemerintah daerah masih terfokus pada penjualan dalam bentuk
jagung pipil ke luar daerah maupun ke luar negeri, sedangkan pengembangan ke arah agroindustri masih sebatas perencanaan.
2. Peluang Pasar
Peluang pasar merupakan kriteria yang sangat penting dalam pemilihan produk agroindustri, sebab kriteria ini menunjukkan prospek kebutuhan produk
agroindustri yang dikembangkan baik untuk pasar dalam negeri maupun luar negeri. Produk-produk agroindustri jagung yang disebutkan di atas, mempunyai peluang
pasar yang berbeda-beda baik di pasar lokal maupun pasar luar negeri, tergantung berapa banyak konsumen yang membutuhkan dan menggunakan produk tersebut.
3. Nilai Tambah Produk
Kriteria ini menunjukkan besarnya nilai tambah yang diperoleh apabila produk unggulan agroindustri jagung tersebut dikembangkan. Semakin besar nilai
tambah yang diberikan oleh suatu produk maka semakin baik produk tersebut, demikian pula sebaliknya apabila produk tersebut tidak memberikan nilai tambah
maka nilai produk lebih rendah.
4. Teknologi yang Sudah Dipakai
Kriteria ini bertujuan untuk melihat apakah dalam memproduksi produk- produk agroindustri tersebut sudah ada teknologi proses yang dipakai baik di dalam
negeri maupun luar negeri, apabila teknologi yang ada masih dalam skala laboratorium, hal ini menujukkan teknologinya belum terjamin, jika teknologi
prosesnya belum tersedia, maka produk tersebut mempunyai nilai yang lebih rendah dibanding dengan produk yang teknologinya sudah ada.
93
5. Penyerapan Tenaga Kerja
Kriteria ini berfungsi untuk melihat seberapa banyak jumlah tenaga kerja yang akan diserap oleh agroindustri yang akan dikembangkan, semakin banyak
jumlah tenaga kerja yang terserap maka semakin tinggi nilai produk tersebut, sebaliknya semakin sedikit tenaga kerja yang terserap maka semakin rendah nilai
produknya.
6. Dampak Ganda Terhadap Produk Lain
Kriteria ini menunjukkan apakah agroindustri tersebut memerlukan penunjang dari industri lainnya atau dapat menunjang industri lainnya, sebelum
memberikan penilaian, harus dilihat apakah pendirian agroindustri tersebut dapat memberikan pengaruh yang positif terhadap agroindustri lainnya, semakin besar
pengaruh positif yang diberikan maka semakin semakin tinggi nilai dari produk tersebut.
7. Dampak Lingkungan
Kriteria ini memberikan gambaran apakah agroindustri yang akan dikembangkan cukup ramah terhadap lingkungan. Biasanya dampak negatif yang
akan muncul berasal dari limbah hasil buangan dari proses produksi agroindustri, sebelum menentukan produk agroindustri perlu melihat seberapa besar limbah yang
dihasilkan dan berdampak buruk terhadap lingkungan. Semakin besar pengaruh negatif dari produk yang akan dikembangkan maka semakin rendah nilai produk
tersebut.
8. Kondisi Agroindustri Saat Ini
Dalam mengembangan produk agroindustri, perlu memperhatikan industri apa saja yang sudah ada sebelumnya. Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi
adanya pendirian agroindustri yang sejenis di suatu tempat yang sama, sehingga akan menimbulkan suatu persaingan yang tidak sehat dan akan mengganggu kelancaran
usaha dari agroindustri yang akan dikembangkan.
94
9. Kebijakan Pemerintah