Model Analisis Pemilihan Alternatif 1. Model Analisis Pemilihan Komoditas Unggulan Ketersediaan Lahan
82 Tabel 14. Hasil Analisis Hirarki Anak-2 : Penguatan Agroindustri yang
Telah Ada
Layer Group Element
Vektor Priority
Layer 1 Layer 2
Layer 3
Layer 4 Layer 5
Fokus Faktor
Aktor
Tujuan Alternatif
- Penguatan Agroindustri yang Telah Ada - Bahan baku
- SDM - Modal
- Manajemen usaha - Sarana dan prasarana
- Pemasaran
- Koperasi - Deperindag
- Perbankan - Industri
- Litbang - Pemda
- Menciptakan industri yang mandiri - Peningkatan daya saing
- Perluasan pasar - Pengembangan melalui pola kemitraan
- Pembinaan kelompok usaha bersama - Pembinaan melalui Koperasi industri
- Pembinaan sentra industri 0.1237
0.2513 0.1833
0.1772 0.1474
0.1170
0.1921 0.1801
0.1909 0.1774
0.1431 0.1163
0.4947 0.3150
0.2903 0.3071
0.2969 0.2334
0.1626 5
1 2
3 4
6
1 3
2 4
5 6
1 2
3 1
2 3
4
2. Model Analisis Pemilihan Alternatif 2.1. Model Analisis Pemilihan Komoditas Unggulan
Model Analisis pemilihan komoditas unggulan bertujuan untuk mengetahui jenis komoditas yang paling cocok untuk dikembangakan di Gorontalo. Pemilihan
komoditas unggulan hanya dibatasi pada komoditas pertanian tanaman pangan yang banyak diusahakan oleh para petani yang tersebar di lima kabupatenkota yaitu :
Kabupaten Gorontalo, Kabupaten Boalemo, Kabupaten Pohuwato, Kabupaten Bone Bolango dan Kota Gorontalo.
Hasil survey lapang dan perolehan data dari Dinas Pertanian serta Biro Statistik Propinsi Gorontalo diperoleh tujuh komoditas pertanian tanaman pangan
yang banyak diusahakan oleh petani yaitu : 1 padi, 2 jagung, 3 kacang kedelai, 4 kacang tanah, 5 kacang hijau, 6 ubi kayu dan 7 ubi jalar.
83 Kriteria-kriteria yang digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam
pemilihan komoditas unggulan adalah sebagai berikut : 1 ketersediaan lahan, 2 kesesuaian lahan, 3 ketersediaan benih, 4 sarana dan prasarana, 5 teknologi,
6 sumber daya manusia, 7 motivasiaspirasi petani, 8 aksesibilitas 9 pemasaran, 10 kelembagaan, 11 kebijakan investasi dan 12 aspek
lingkungan. Pembobotan kriteria-kriteria tersebut di atas menggunakan metode AHP
dengan memasukkan pendapat dari pakar yang berasal dari beberapa dinas dan instansi terkait yaitu : Perguruan Tinggi, Dinas Pertanian, Dinas Perindustrian dan
Balai Penelitian Tanaman Pangan dan Kontak Tani di Propinsi Gorontalo, demikian pula dengan penentuan skor alternatif komoditas unggulan berdasarkan kriteria
kriteria di atas juga mengambil pendapat dari para pakar yang berasal dari dinas dan instansi yang sama.