Estimasi derajat kecanggihan Tingkat Teknologi di Galangan Kapal PT. Proskuneo Kadarusman

4.2 Tingkat Teknologi di Galangan Kapal PT. Proskuneo Kadarusman

Penilaian tingkat teknologi galangan kapal PT. Proskuneo Kadarusman dilakukan menggunakan model teknometrik. Model teknometrik mendefinisikan koefisien kontribusi teknologi Technology Contribution CoeffisienTCC dalam suatu fasilitas transformasi di galangan kapal PT. Proskuneo Kadarusman. Kriteria komponen teknologi menggunakan metode scoring berdasarkan penilaian subyektif terhadap kriteria komponen technoware, humanware, infoware dan orgaware . Terdapat lima langkah untuk mengestimasikan nilai TCC, yang akan dijelaskan dalam sub-sub bab berikut.

4.2.1 Estimasi derajat kecanggihan

Penilaian derajat kecanggihan menunjukkan kecanggihan dari setiap komponen teknologi yang ada di galangan yang mengacu pada Tabel 2. Berdasarkan hasil penilaian derajat kecanggihan diperoleh nilai pada masing- masing komponen seperti terlihat pada Tabel 13. Tabel 13 Penilaian batas bawah dan batas atas komponen teknologi Komponen Limit Lower Upper Technoware 1 6 Humanware 1 7 Infoware 1 6 Orgaware 1 5 Berdasarkan tinjauan di lapangan, dihasilkan bahwa fasilitas produksi yang terkait dengan komponen technoware terdiri dari fasilitas manual manual facilities dan fasilitas penggunaan khusus special purpose facilities. Mengacu pada Tabel 2 yang memuat kriteria pemberian skor derajat kecanggihan maka nilai derajat kecanggihan komponen technoware pada galangan kapal PT. Proskuneo Kadarusman berada pada batas bawah 1 dan batas atas 6. Hal ini dikarenakan galangan tersebut meskipun telah memiliki fasilitas penggunaan khusus tetapi masih terdapat fasilitas yang dioperasikan secara manual. Fasilitas penggunaan khusus yaitu crane beroda dan forklift. Sementara itu, fasilitas yang masih dioperasikan secara manual adalah fasilitas yang digunakan dalam proses pemotongan, proses skrap, pendempulan dan pengecatan seperti gergaji, alat skrap, palu dan kuas cat. Komponen humanware pada galangan kapal PT. Proskuneo Kadarusman memiliki kemampuan mengoperasikan operating abilities, kemampuan memasang setting-up abilities, kemampuan mereparasi repairing abilities, kemampuan reproduksi reproducing abilities dan kemampuan mengadaptasi adaptation abilities. Mengacu pada Tabel 2 maka nilai derajat kecanggihan komponen humanware berada pada batas bawah 1 dan batas atas 7. Kemampuan mengoperasikan merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki semua pekerja yang ada di galangan. Berbekal kemampuan dasar tersebut, pekerja dapat mengoperasikan fasilitas-fasilitas yang telah disediakan untuk mempermudah pekerjaannya. Kemampuan mengadaptasi merupakan kemampuan yang dimiliki pekerja untuk memenuhi permintaan konsumen. Kemampuan ini hanya dimiliki oleh beberapa orang yang bekerja di galangan tersebut seperti manajer galangan, staf administrasi dan koordinator lapangan. Dalam hal ini, galangan kapal PT. Proskuneo Kadarusman sudah mampu menerapkan teknologi crane beroda yang merupakan fasilitas galangan yang sedang berkembang saat ini. Kemampuan mengembangkan sangat dibutuhkan dalam sebuah proses transformasi sehingga galangan dapat mengaplikasikan teknik baru untuk proses transformasi yang lebih baik. Berdasarkan tinjauan di lapangan terhadap komponen infoware diketahui bahwa pada galangan kapal PT. Proskuneo Kadarusman terdapat fakta pengenalan, fakta penguraian, fakta pengkhususan, fakta penggunaan dan fakta pemahaman. Mengacu pada Tabel 2 maka nilai derajat kecanggihan komponen infoware pada galangan tersebut berada pada batas bawah 1 dan batas atas 6. Batas bawah 1 menunjukkan bahwa galangan memiliki informasi tentang fakta- fakta pengenalan untuk karyawan baru. Fakta pengenalan yang dimaksud adalah pihak galangan selalu mengenalkan fasilitas transformasi yang digunakan pada seluruh karyawan. Batas atas 6 menunjukkan bahwa informasi di galangan sudah masuk pada fakta-fakta pemahaman. Fakta pemahaman merupakan fakta dimana karyawan paham terhadap penggunaan peralatan transformasi yang disediakan oleh pihak galangan. Seluruh karyawan tetap maupun tidak tetap telah paham dengan penggunaan fasilitas transformasi yang disediakan seperti halnya karyawan mampu menggunakan dan merawat fasilitas dengan baik. Hal ini menunjukkan bahwa informasi yang berhubungan dengan lingkungan kerja galangan kapal PT. Proskuneo Kadarusman telah digali dengan baik oleh sumberdaya manusia yang ada di galangan tersebut. Komponen orgaware pada galangan kapal PT. Proskuneo Kadarusman memiliki kerangka kerja usaha, kerangka kerja ikatan dan kerangka kerja bertindak berani. Kerangka kerja usaha merupakan kerangka kerja dasar perusahaan untuk membangun usaha yang ditekuni. Kerangka kerja ikatan merupakan kerangka kerja yang memiliki ikatan dengan pihak luar perusahaan. Kerangka kerja bertindak berani merupakan kerangka kerja yang mampu memperluaskan jaringan ikatan perusahaan. Mengacu pada Tabel 2 maka nilai derajat kecanggihan komponen orgaware pada galangan tersebut berada pada batas bawah 1 dan batas atas 5. Hal ini menunjukkan bahwa pemilik galangan kapal mampu menangani perusahaan yang dipimpin sendiri dengan dukungan tenaga kerja dan menjalin kontrak dengan perusahaan supplier dalam memenuhi kebutuhan produksi, selain itu galangan bertindak berani dalam memperluas jaringan kerjasama. Nilai derajat kecanggihan terdiri atas nilai batas bawah lower limit dan nilai batas atas upper limit. Rentang nilai terbesar diperoleh oleh komponen humanware dengan nilai batas bawah 1 dan batas atas 7. Rentang nilai yang besar menunjukkan variasi yang tinggi pada kemampuan sumberdaya manusia yang ada di galangan. Komponen teknologi orgaware memiliki rentang nilai terkecil di antara komponen teknologi lainnya. Rentang nilai yang kecil tersebut menunjukkan bahwa organisasi atau kelembagaan PT. Proskuneo Kadarusman belum mampu menciptakan kerangka kerja yang proteksi dan stabil di dalam kelembagaan serta perluasan cakrawala dan memimpin untuk kelembagaan di luar PT. Proskuneo Kadarusman.

4.2.2 Pengkajian state of the art SOTA