4.2.2 Pengkajian state of the art SOTA
Berdasarkan hasil kuisioner diperoleh nilai state of the art pada masing- masing komponen technoware, humanware, infoware dan orgaware. Hasil
penilaian subyektif terhadap kriteria komponen teknologi, secara rinci disajikan pada Tabel 14, 15, 16 dan 17.
Tabel 14 Matriks hasil penilaian kriteria komponen technoware
No Kriteria Komponen
Technoware Keterangan Skor 1
Tipe mesin yang digunakan Mekanik
5
2 Tipe proses yang diterapkan
Kombinasi lebih dari satu operasi berbeda pada
suatu pekerjaan 7,5
3 Tipe operasi yang diselenggarakan
Penggambaran, pemotongan, dan pem-
bengkokan 7,5
4 Rata-rata kesalahan yang terjadi
pada saat reparasi kapal 10
5
5 Frekuensi untuk perawatan mesin
Rutin, namun
service besar tidak dilakukan
secara periodik 7,5
6 Keahlian teknis operator yang
dibutuhkan untuk mengoperasikan mesin
Hampir semua mesin tidak perlu keahlian teknis
8
7 Pemeriksaan pada setiap pekerjaan Pemeriksaan
manual 5
8 Pengukuran pada setiap pekerjaan
Sederhana dan sketsa tangan
4
9 Tingkat keselamatan dan keamanan
kerja Aman 9
Jumlah 58,5 Rata-rata 6,5
SOTA 0,65 .
Tipe mesin utama yang digunakan di galangan adalah mesin yang dioperasikan secara mekanik, yaitu crane beroda, forklift, gerinda dan bor listrik.
Seluruh proses reparasi dan produksi yang dilakukan di galangan kapal PT. Proskuneo Kadarusman memiliki kombinasi lebih dari satu operasi berbeda yang
terdiri dari penggambaran, pemotongan dan pembengkokkan pada suatu pekerjaan. Operasi berbeda yang dilakukan pada proses produksi yaitu kayu yang
telah dipotong langsung dibengkokkan tanpa harus menunggu semua kayu dipotong. Demikian pula pada proses reparasi, badan kapal yang telah di sekrap
langsung dilakukan pemakalan dan pendempulan tanpa harus menunggu seluruh
badan kapal selesai di sekrap. Hal ini menunjukkan, galangan kapal telah mengenal manajemen kerja paralel yaitu manajemen kerja yang dilakukan
bersamaan sesuai keterkaitan antara satu dengan yang lain. Berdasarkan informasi dari narasumber, kesalahan dalam proses reparasi dan produksi rata-rata
6-10 per tahun. Kesalahan tersebut berupa kebocoran kapal. Perawatan rutin dilakukan untuk menghindari terjadinya kerusakan mesin.
Frekuensi untuk perawatan mesin seperti penggantian minyak pelumas dilakukan sebulan sekali, namun untuk service besar seperti tune-up untuk crane dan forklift
tidak dilakukan secara periodik. Dilihat dari keahlian teknis operator yang dibutuhkan dalam
mengoperasikan mesin, maka kriteria tersebut mendapat nilai yang sangat tinggi, karena hampir semua karyawan yang bekerja di galangan mampu mengoperasikan
mesin dengan baik. Pemeriksaan yang dilakukan pada setiap pekerjaan dilakukan secara manual oleh koordinator lapangan dan kepala produksi. Pengukuran pada
setiap pekerjaan dilakukan secara sederhana dan sketsa tangan oleh koordinator lapangan dan kepala produksi. Tingkat keselamatan dan keamanan kerja cukup
terjamin, dengan adanya asuransi keselamatan untuk setiap karyawan tetap maupun karyawan tidak tetap. Pekerja difasilitasi alat pengaman kerja seperti
helm, sarung tangan dan kacamata dalam kegiatan produksi maupun reparasi. Jumlah kecelakaan tergolong rendah, namun pernah terjadi kecelakaan seperti
hubungan pendek dengan arus listrik. Hal ini terjadi karena penggulungan kabel yang belum putus hubungan dengan kontak listrik.
Penilaian kriteria komponen technoware yang tertinggi terdapat pada kriteria tingkat keselamatan dan keamanan kerja. Kriteria tersebut mencapai
spesifikasi tertinggi dengan nilai 9. Hal ini dikarenakan bahwa secara keseluruhan keselamatan dan keamanan pekerja pada galangan kapal PT.
Proskuneo Kadarusman terjamin yaitu setiap karyawan tetap maupun karyawan tidak tetap memiliki asuransi kecelakaan kerja meskipun di setiap unit kerja tidak
menggunakan alat pengaman seperti helm dan sarung tangan. Spesifikasi terendah terdapat pada kriteria pengukuran pada setiap pekerjaan dengan nilai 4.
Nilai tersebut menunjukkan bahwa pengukuran dan perencanaan kerja pada galangan masih sederhana, hanya dengan pengukuran manual dan sketsa tangan
oleh para pekerja dan tidak menggunakan pengukuran dan perencanaan yang kompleks serta terkomputerisasi.
Skor rata-rata dari seluruh kriteria komponen technoware sebesar 6,5 menunjukkan bahwa kriteria-kriteria komponen technoware memiliki skor yang
cukup tinggi. Sebanyak 55,56 kriteria komponen technoware berada di atas rata-rata. Faktor-faktor yang menyebabkan skor tersebut cukup tinggi adalah tipe
proses yang diterapkan, tipe operasi yang diselenggarakan, frekuensi perawatan, keahlian teknis operator serta tingkat keselamatan dan keamanan kerja yang lebih
tinggi daripada nilai rata-rata. Kriteria yang berada di bawah nilai rata-rata yaitu tipe mesin yang digunakan, rata-rata kesalahan pekerjaan, pemeriksaan pada
setiap pekerjaan dan pengukuran pada setiap pekerjaan. Upaya untuk memperbesar skor pada kriteria tersebut dapat dilakukan dengan cara otomatisasi
mesin-mesin yang digunakan dalam proses transformasi dan komputerisasi pada pemeriksaan dan pengukuran pekerjaan sehingga dapat memperkecil kesalahan
pekerjaan. Selanjutnya untuk melihat nilai kriteria komponen humanware disajikan
pada Tabel 15. Tabel 15 Matriks hasil penilaian kriteria komponen humanware
No Kriteria Komponen
Humanware Keterangan Skor 1 Kesadaran dalam tugas
Sangat tinggi 9
2 Kesadaran kedisiplinan dan
tanggung jawab
Tinggi 8,5 3 Kreativitas dan inovasi dalam
menyelesaikan masalah
Tinggi 9 4 Kemampuan memelihara fasilitas
produksi Tinggi
8,5 5 Kesadaran bekerja dalam
kelompok Sangat tinggi
10 6 Kemampuan untuk memenuhi
tanggal jatuh tempo Sangat tinggi
9 7 Kemampuan untuk menyelesaikan
masalah perusahaan Diatas rata-rata
7 8 Kemampuan bekerja sama
Sangat tinggi 9
9 Kepemimpinan Rata-rata 6,5 Jumlah 76,5
Rata-rata 8,5 SOTA 0,85
Kesadaran karyawan dalam bertugas dinilai tinggi, hal ini dibuktikan dengan kemampuan karyawan untuk menyelesaikan pekerjaan sebelum jatuh
tempo cukup baik. Kesadaran, kedisiplinan dan tanggung jawab dinilai tinggi, hal ini dibuktikan dengan ketepatan waktu untuk hadir di galangan. Kreativitas dan
inovasi dalam menyelesaikan masalah dinilai tinggi, hal ini dikarenakan karyawan mampu memberikan solusi atas masalah yang dihadapi pada pekerjaanya, sebagai
contoh bagian enginering berusaha memperbaiki fasilitas yang rusak tanpa harus mengadu kepada atasan. Kemampuan memelihara fasilitas produksi dinilai
tinggi, karena secara umum karyawan mampu memelihara fasilitas yang disediakan galangan dengan mengembalikan peralatan yang digunakan ke tempat
penyimpanan. Kesadaran bekerja dalam kelompok dinilai sangat tinggi, hal ini dibuktikan
dengan kemampuan karyawan dalam melakukan semua pekerjaan produksi dan reparasi secara berkelompok. Kemampuan untuk memenuhi tanggal jatuh tempo
sangat tinggi, sampai saat ini belum terjadi keterlambatan pekerjaan yang melebihi jatuh temponya. Apabila hal tersebut terjadi, maka pihak galangan akan
terkena denda. Kemampuan menyelesaikan masalah perusahaan dinilai rata-rata, karena tidak semua karyawan yang bekerja mampu menyelesaikan masalah yang
terjadi. Karyawan memiliki kemampuan untuk bekerjasama dengan baik untuk menyelesaikan semua pekerjaan. Sifat kepemimpinan berada pada tingkat rata-
rata. Dengan demikian, kemampuan sumberdaya manusia di PT. Proskuneo Kadarusman dinilai cukup tinggi, hal inilah yang menyebabkan pekerjaan di
galangan PT. Proskuneo Kadarusman berjalan dengan baik dan mampu memenuhi tanggal jatuh temponya.
Penilaian kriteria komponen humanware yang tertinggi terdapat pada kriteria kesadaran bekerja dalam kelompok. Kriteria tersebut mendapat skor
sebesar 10. Hal ini membuktikan bahwa kesadaran karyawan PT. Proskuneo Kadarusman dalam tugas dan bekerja secara kelompok sangat tinggi yang
ditunjukkan dengan kecenderungan mereka menyelesaikan produksi bangunan kapal dan mereparasi kapal dilakukan secara bersama-sama serta mampu
menyelesaikan sebelum jatuh temponya. Kriteria kepemimpinan merupakan kriteria yang mendapat skor terendah sebesar 6,5. Skor tersebut menunjukkan
bahwa kemampuan karyawan masih rata-rata dalam halnya memimpin suatu pekerjaan di dalam perusahaan. Hanya beberapa karyawan yang memiliki
kemampuan cukup tinggi untuk kriteria tersebut. Skor rata-rata untuk seluruh kriteria komponen humanware sebesar 8,5
menunjukkan bahwa kemampuan sumberdaya manusia di galangan kapal PT. Proskuneo Kadarusman tinggi. Nilai tersebut sangat tinggi dibandingkan dengan
skor rata-rata kriteria komponen teknologi lainnya. Sebanyak 77,78 kriteria komponen humanware berada pada tingkat diatas rata-rata. Faktor-faktor yang
menyebabkan skor tersebut tinggi adalah kesadaran dalam bertugas, kreativitas dan inovasi dalam menyelesaikan masalah, kesadaran bekerja dalam kelompok,
kemampuan untuk memenuhi tanggal jatuh tempo dan kemampuan bekerjasama yang berada di atas skor rata-rata. Kriteria yang berada di bawah skor rata-rata
yaitu kemampuan untuk menyelesaikan masalah perusahaan dan kepemimpinan. Nilai-nilai pada komponen humanware memungkinkan untuk dapat ditingkatkan
lagi. Upaya untuk peningkatan nilai pada kriteria-kriteria tersebut dapat dilakukan dengan mengadakan pelatihan-pelatihan sumberdaya manusia seperti pelatihan
soft skill dan leadership agar para karyawan mampu berpikir lebih kritis dan
mampu mengungkapkan pendapat. Secara umum, pelatihan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kemampuan sumberdaya manusia yang bekerja di galangan.
Selanjutnya untuk melihat nilai kriteria komponen infoware disajikan pada Tabel 16.
Tabel 16 Matriks hasil penilaian kriteria komponen infoware
No Kriteria Komponen
Infoware Keterangan Skor 1
Bentang informasi manajemen Sebagian
termasuk perusahaan eksternal
7 2
Perusahaan menginformasikan masalah dan kondisi internal
dengan segera pada karyawan di dalam perusahaan
Pada umumnya perusahaan menginformasikan pada
karyawan 8
3 Jaringan informasi di dalam
perusahaan Offline
4 Prosedur untuk komunikasi antar
anggota di perusahaan Mudah dan transparan
10 5
Sistem informasi perusahaan untuk mendukung aktivitas
perusahaan Akses lokal
3
6 Penyimpanan dan pengambilan
informasi kembali Tidak semua data
terkomputerisasi 7,5
Jumlah 35,5 Rata-rata 5,917
SOTA 0,5917
Bentang informasi manajemen sebagian termasuk perusahaan eksternal, dalam hal ini perusahaan eksternal yang dimaksud adalah perusahaan supplier
yang menjalin kerjasama dengan galangan. Perusahaan supplier tersebut antara lain memenuhi kebutuhan reparasi dan produksi seperti material serta bahan-
bahan yang dibutuhkan dalam proses reparasi maupun produksi. Perusahaan pada umumnya selalu menginformasikan masalah dan kondisi internal perusahaan
dengan segera pada karyawan di dalam perusahaan, hal ini dibuktikan dengan adanya rapat internal di dalam perusahaan untuk membahas masalah yang terjadi
di galangan dan mencari solusi terbaik untuk perusahaan. Jaringan informasi di dalam perusahaan masih offline. Pembuatan data yang hanya sebatas pembuatan
di komputer tanpa adanya penyimpanan dan pengambilan data terkomputerisasi secara menyeluruh. Komunikasi antara anggota di perusahaan sangat mudah,
transparan dan langsung pada yang dituju tanpa adanya prosedur yang mengikat karyawan untuk berkomunikasi dengan karyawan lain, seperti halnya apabila
kapal siap turun dock maka komunikasi langsung disampaikan kepada dok master
tanpa ada syarat khusus. Sistem informasi untuk mendukung aktivitas perusahaan sudah mencapai akses lokal yaitu hanya bisa diakses oleh perusahaan yang terkait
kerjasama. Hasil penilaian kriteria komponen infoware pada Tabel 10 menunjukkan
bahwa kriteria bentang informasi manajemen dan prosedur untuk komunikasi antar anggota di perusahaan mendapat skor tertinggi sebesar 10. Skor ini
menunjukkan pihak galangan selalu menginformasikan prosedur untuk komunikasi antar anggota di dalam perusahaan secara mudah dan transparan.
Kriteria jaringan komunikasi di perusahaan mendapat skor terendah sebesar 0. Hal ini menunjukkan bahwa jaringan komunikasi di dalam galangan sudah masih
offline . Pembuatan data mengenai galangan sudah dilakukan menggunakan
komputer, namun penggunaan komputer ini hanya sebatas pembuatan tanpa adanya database yang membuat pengambilan data dari komputer lebih mudah dan
cepat. Skor rata-rata dari seluruh kriteria komponen infoware sebesar 5,917.
Sebanyak 57,14 kriteria komponen infoware berada di atas rata-rata. Faktor- faktor yang menyebabkan skor tersebut tinggi adalah bentang informasi sebagian
termasuk perusahaan eksternal, perusahaan menginformasikan masalah dan informasi internal dengan segera kepada karyawan dan kemudahan prosedur
komunikasi di dalam perusahaan yang berada di atas skor rata-rata. Kriteria yang berada di bawah skor rata-rata yaitu sistem informasi manajemen untuk
mendukung aktivitas perusahaan berakses lokal, jaringan informasi di dalam perusahaan yang masih offline, serta penyimpanan dan pengambilan informasi
kembali belum seluruhnya secara komputerisasi. Nilai-nilai pada komponen infoware
memungkinkan untuk dapat ditingkatkan lagi. Upaya untuk peningkatan nilai pada kriteria-kriteria tersebut dapat dilakukan dengan upaya perlu dilakukan
peningkatan dengan memperbaiki sistem jaringan online di perusahaan, memperluas bentang informasi eksternal dengan supplier serta meningkatkan
penyimpanan dan pengambilan data dengan komputerisasi secara menyeluruh.
Selanjutnya untuk melihat nilai kriteria komponen infoware disajikan pada Tabel 17.
Tabel 17 Matriks hasil penilaian kriteria komponen infoware
No Kriteria Komponen
Orgaware Keterangan Skor 1
Otonomi perusahaan Diatur sendiri
9 2
Visi perusahaan Mengorientasi masa depan
10 3
Kemampuan perusahaan dalam menciptakan lingkungan yang
kondusif untuk mengadakan perbaikan dan peningkatan
produktivitas Sangat tinggi
10
4 Kemampuan perusahaan untuk
memotivasi karyawan dengan kepemimpinan yang efektif
Sangat rendah
5 Kemampuan perusahaan untuk
menyesuaikan diri dengan lingkungan bisnis yang berubah
dan permintaan eksternal
Rendah 3
6 Kemampuan perusahaan untuk
bekerjasama dengan supplier Sangat tinggi
10 7
Kemampuan perusahaan untuk memelihara hubungan dengan
pelanggan Sangat tinggi
10
8 Kemampuan perusahaan untuk
mendapat dukungan sumberdaya dari luar
Sangat tinggi 10
Jumlah 62 Rata-rata 7,75
SOTA 0,775
Otonomi perusahaan diatur sendiri tanpa harus diganggu gugat oleh perusahaan lain. Visi galangan sudah berorientasi pada masa depan yaitu menuju
industri galangan kapal yang mampu melayani kebutuhan industri maritim nasional dan internasional sesuai standar dalam dunia maritim. Kemampuan
perusahaan dalam menciptakan lingkungan yang kondusif untuk mengadakan perbaikan dan peningkatan produktivitas sangatlah baik, hal ini ditunjukkan
dengan adanya instruksi dari galangan kepada seluruh karyawan untuk menghormati hak warga di sekitar galangan dalam menciptakan lingkungan yang
kondusif dan kenyamanan karyawan kontrak dalam menyelesaikan pekerjaannya. Perusahaan dinilai tidak mampu untuk memotivasi karyawan dan membuat
suasana kerja penuh kekeluargaan. Kemampuan perusahaan untuk beradaptasi
dengan lingkungan bisnis dinilai rendah, karena yang mampu menghadapi perubahan eksternal dengan mencari solusi metode kerja yang efektif dan efisien
adalah para karyawan kontrak dan mampu menyesuaikan kebutuhan yang ada sehingga tetap menjaga kualitas kapal. Kemampuan perusahaan dalam menjalin
hubungan dengan supplier sangat baik, hal ini ditunjukkan dengan adanya perusahaan supplier material serta supplier bahan kebutuhan reparasi dan
produksi. Kemampuan galangan menjalin hubungan baik antara pemilik kapal dan pengurus kapal sangat tinggi, jika terjadi masalah maka akan dilakukan
pertemuan untuk mengambil keputusan dan kesepakatan bersama. Kemampuan perusahaan untuk mendapat dukungan sumberdaya dari luar sangat tinggi,
perusahaan sudah mendapatkan dukungan sumberdaya dari perusahaan luar yang menjalin kerjasama.
Hasil penilaian dari kriteria komponen orgaware pada Tabel 17 dapat
diketahui bahwa kriteria komponen orgaware yang mendapatkan skor tertinggi adalah kriteria visi perusahaan, kemampuan perusahaan dalam menciptakan
lingkungan yang kondusif untuk mengadakan perbaikan dan peningkatan produktivitas, kemampuan perusahaan untuk bekerjasama dengan supplier
,
kriteria kemampuan perusahaan untuk menjalin hubungan dengan pelanggan dan kemampuan perusahaan untuk mendapatkan dukungan sumberdaya dari luar
sebesar 10. Kriteria yang mendapat skor terendah adalah kemampuan perusahaan untuk memotivasi karyawan. Hal ini menunjukkan bahwa galangan belum mampu
memotivasi karyawan dengan kepemimpinan efektif. Skor rata-rata dari seluruh kriteria komponen orgaware sebesar 7,75.
Sebanyak 75 kriteria komponen orgaware berada di atas rata-rata. Faktor-faktor yang menyebabkan skor tersebut tinggi adalah otonomi perusahaan yang diatur
sendiri, visi perusahaan mengorientasi masa depan, kemampuan perusahaan dalam menciptakan kemampuan yang kondusif untuk mengadakan perbaikan dan
peningkatan produktivitas, kemampuan perusahaan untuk bekerjasama dengan supplier
, kemampuan perusahaan untuk memelihara hubungan baik dengan pelanggan serta kemampuan perusahaan untuk mendapatkan dukungan
sumberdaya dari luar yang berada di atas skor rata-rata. Kriteria yang berada di bawah skor rata-rata yaitu kriteria kemampuan perusahaan untuk memotivasi
karyawan dengan kepemimpinan yang efektif, kemampuan perusahaan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan bisnis yang berubah dan permintaan
eksternal. Upaya untuk meningkatkan nilai pada kriteria tersebut yaitu perlu dilakukan motivasi pada karyawan sebelum melaksanakan pekejaannya serta
memperbaiki sistem manajemen perusahaan agar mampu menyesuaikan lingkungan bisnis eksternal.
4.2.3 Perhitungan kontribusi komponen teknologi