7 Pemilik kapal melakukan penyelesaian administrasi keuangan dan meminta pas
turun kapal; 8
Setelah semua administrasi selesai, maka bagian dok master menurunkan kapal;
9 Pemilik kapal dan pihak galangan melakukan serah terima.
Secara ringkas, prosedur reparasi kapal di galangan PT. Proskuneo Kadarusman disajikan pada Gambar 8.
Pemilik Galangan
Sub Kontraktor
Gambar 8 Prosedur Perbaikan Kapal di PT. Proskuneo Kadarusman
4.1.4 Sistem informasi internal dan eksternal
Sistem informasi yang berjalan di dalam galangan kapal PT. Proskoneo Kadarusman cukup sederhana. Direktur dapat berkomunikasi kepada para stafnya
dengan baik. Pihak pengelola galangan selalu menginformasikan prosedur kerja yang jelas kepada seluruh karyawannya. Komunikasi antar anggota di dalam
perusahaan mudah dan transparan, hal ini dibuktikan dengan sedikitnya kesalahan penyampaian informasi antara direktur dengan staf, sehingga memperlancar
kinerja. Kapal selesai
direparasi PAS Turun
Spesifikasi umum Penentuan harga
Reparasi Kontrak dengan
pemilik Kontrak dengan
sub kontraktor Pembelian
material Sea trial
Administrasi
Serah terima Menyusun
kebutuhan material
Penggunaan komputer di galangan ini hanya sebatas pembuatan laporan keuangan dan layout tanpa adanya penyimpanan data produksi yang membuat
pengambilan data dari komputer lebih mudah dan cepat. Secara umum pendokumentasian data dilakukan dengan arsip surat-surat doking yang masuk ke
pihak galangan pada suatu tempat tanpa sistem komputerisasi untuk mempermudah pengarsipan.
Sistem informasi eksternal terjadi antara pihak galangan dengan sub kontraktor, perusahaan supplier maupun badan usaha lain seperti Dirjen
Perhubungan Laut Hubla. Pihak galangan mengkomunikasikan langsung kepada sub kontraktor untuk melaksanakan pekerjaan membangun dan
memperbaiki kapal sesuai dengan kontrak yang telah disepakati. Perusahaan supplier
bertugas memenuhi kebutuhan reparasi dan produksi seperti material serta bahan-bahan yang dibutuhkan dalam proses reparasi maupun produksi.
Pihak galangan menginformasikan kepada supplier secara langsung untuk memenuhi kebutuhan galangan. Beberapa perusahaan supplier yang menjalin
kerjasama dengan galangan disajikan pada Tabel 4. Pihak galangan menginformasikan spesifikasi dan keperluan pembangunan kapal kepada Hubla
yang selanjutnya dibutuhkan untuk pembuatan surat-surat kapal. Tabel 12 Perusahaan supplier yang bekerjasama dengan galangan PT. Proskuneo
Kadarusman.
Nama Perusahaan Bentuk Kerjasama
Sejak Tahun
PT. Aneka Makmur Supply alat
2007 PT. Kimia Raya
Supply material 2003
PT. Surya Logam Supply material
2004 PT. Arita
Supply alat 2008
4.2 Tingkat Teknologi di Galangan Kapal PT. Proskuneo Kadarusman
Penilaian tingkat teknologi galangan kapal PT. Proskuneo Kadarusman dilakukan menggunakan model teknometrik. Model teknometrik mendefinisikan
koefisien kontribusi teknologi Technology Contribution CoeffisienTCC dalam suatu fasilitas transformasi di galangan kapal PT. Proskuneo Kadarusman.
Kriteria komponen teknologi menggunakan metode scoring berdasarkan penilaian subyektif terhadap kriteria komponen technoware, humanware, infoware dan
orgaware . Terdapat lima langkah untuk mengestimasikan nilai TCC, yang akan
dijelaskan dalam sub-sub bab berikut.
4.2.1 Estimasi derajat kecanggihan
Penilaian derajat kecanggihan menunjukkan kecanggihan dari setiap komponen teknologi yang ada di galangan yang mengacu pada Tabel 2.
Berdasarkan hasil penilaian derajat kecanggihan diperoleh nilai pada masing- masing komponen seperti terlihat pada Tabel 13.
Tabel 13 Penilaian batas bawah dan batas atas komponen teknologi
Komponen Limit
Lower Upper Technoware
1 6
Humanware 1 7
Infoware 1 6
Orgaware 1 5
Berdasarkan tinjauan di lapangan, dihasilkan bahwa fasilitas produksi yang terkait dengan komponen technoware terdiri dari fasilitas manual manual
facilities dan fasilitas penggunaan khusus special purpose facilities. Mengacu
pada Tabel 2 yang memuat kriteria pemberian skor derajat kecanggihan maka nilai derajat kecanggihan komponen technoware pada galangan kapal PT.
Proskuneo Kadarusman berada pada batas bawah 1 dan batas atas 6. Hal ini dikarenakan galangan tersebut meskipun telah memiliki fasilitas penggunaan
khusus tetapi masih terdapat fasilitas yang dioperasikan secara manual. Fasilitas penggunaan khusus yaitu crane beroda dan forklift. Sementara itu, fasilitas yang
masih dioperasikan secara manual adalah fasilitas yang digunakan dalam proses