3.3.1 Metode pengumpulan data
Data yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer yang diperoleh meliputi:
1 Data pengukuran dimensi kapal Langkah-langkah dalam pengukuran dimensi kapal untuk mendapatkan data sheet
pengukuran adalah sebagai berikut: 1 Pengaturan posisi kedudukan kapal hingga tepat pada posisi datar rata air
dengan menggunakan waterpass yang diletakkan pada bagian lunas dan lebar badan kapal;
2 Kayu yang diletakkan pada ujung haluan dan buritan kapal, digunakan sebagai tempat terbentangnya tali benang yang disebut dengan standar line.
Tali ini diatur hingga letaknya berada diatas garis pusat longitudinal kapal; 3 Penentuan titik ordinat sepanjang kapal yang dibagi menjadi 11 ordinat
dimana ordinat 0 berada di buritan dan ordinat 10 berada dihaluan. Selanjutnya, dilakukan Penarikan garis pertolongan mendatar yang akan
diproyeksikan ke lambung kapal dengan menggunakan pendulum yang telah diberi tanda setiap 20 cm. Melakukan pengukuran setiap ordinat yang
tingginya mulai dari standard line ke sheer, tinggi sheer ke base line, lebar badan kapal, dan lebar linggi haluan. Untuk badan kapal bagian luar,
dilakukan pengukuran jarak secara mendatar dari sheer ke base line, dengan memproyeksikan setiap titik ke bawah dengan benang pendulum yang telah
diberi tanda; 4 Kemiringan linggi diperoleh dengan cara merentangkan benang dengan
pemberat dari ujung haluan ke base line. Selanjutnya dilakukan pengukuran pada jarak horisontal dari benang ke linggi haluan setiap 10 cm.
Pembuatan gambar rencana garis lines plan dilakukan setelah data sheet pengukuran terkumpul, lalu dilanjutkan dengan perhitungan rasio dimensi utama
kapal, yang terdiri dari panjang kapal L, lebar kapal B, dan dalam kapal D. Lines plan
akan membantu dalam mendapatkan data untuk pengisian tabel offset. Data-data yang ada pada tabel offset akan digunakan untuk melakukan
perhitungan mengenai parameter hidrostatis kapal, yang terdiri dari volume
displacement , ton displacement , waterplane area Aw, ton Per
Centimeter TPC, coefficient of block Cb, coefficient of midship C , coefficient of prismatic
Cp, coefficient of vertical prismatic Cvp, coefficient of waterplane
Cw, Jarak titik apung B terhadap lunas K, jarak titik apung B terhadap titik metacentre M, jarak metacentre M terhadap lunas K, jarak titik
apung terhadap metacentre longitudinal BML, jarak metacentre longitudinal terhadap lunas KML, jarak titik berat G terhadap lunas K, dan jarak titik
berat G terhadap metacentre M. 2
Pengukuran bagian-bagian konstruksi kapal Data konstruksi kapal didapatkan dengan cara pengukuran terhadap
bagian-bagian konstruksi kapal. Data ukuran konstruksi ini digunakan untuk membuat gambar rencana konstruksi. Bagian-bagian kapal yang diukur adalah:
lunas, gading-gading, balok dek, galar, lantai dek, linggi haluan, linggi buritan, rumah-rumah, kulit lambung serta pondasi mesin.
3 Wawancara
Selain data yang didapatkan melalui pengukuran beberapa data juga didapatkan melalui wawancara dengan para pekerja yang ada di kapal. Beberapa
data yang diperoleh melalui wawacara meliputi: data mesin yang digunakan, data operasi yang dilakukan, dan jumlah ABK kapal yang bekerja di atas kapal.
Selain data primer, penulis juga mendapatkan data sekunder. Data sekunder yang diperoleh di lapangan meliputi data desain kapal penangkap cumi-cumi yang
pernah melakukan docking di galangan kapal PT. Proskuneo Kadarusman. Data ini digunakan oleh penulis sebagai bahan referensi untuk pembuatan gambar
desain kapal penangkap cumi-cumi KM. Cahaya Alam Tiga.
3.3.2 Metode pengolahan data