Material Kapal Perikanan Desain dan Konstruksi Kapal Penangkap Cumi-Cumi KM. Cahaya Alam Tiga di Galangan Kapal PT. Proskuneo Kadarusman Muara Baru Jakarta Utara.

kasko kapal. Tabel mengenai ketentuan gading-gading kapal pelayaran lokal dapat dilihat pada Lampiran 3; 2 Balok dek Balok dek merupakan penguat melintang konstruksi kapal yang befungsi menyangga lantai dek dan sebagai palang pengikat yang menghubungkan kedua sisi kapal. Balok dek dipasang dari sisi haluan hingga sisi buritan kapal. Tabel mengenai ketentuan balok dek kapal pelayaran lokal dapat dilihat pada Lampiran 4; 3 Wrang Wrang gading dasar berfungsi menghubungkan gading atas bagian kiri dan kanan. Tabel mengenai ketentuan tinggi wrang kapal pelayaran lokal dapat dilihat pada Lampiran 5; dan 4 Lantai dek Lantai dek merupakan permukaan datar atau hampir mendatar yang menutupi sisi atas dari ruangan-ruangan di kapal.

2.4 Material Kapal Perikanan

Material merupakan salah satu komponen dasar dalam pembuatan sebuah kapal perikanan, jenis dan tipe material yang digunakan akan sangat menentukan kekuatan dari kapal tersebut. Iskandar 1990, menyatakan bahwa material yang digunakan haruslah kuat, baik, sehat, tidak ada celah retak dan cacat yang membahayakan kapal. Oleh karena itu pemilihan meterial yang sesuai dengan kegunaan mutlak diperlukan dalam pembangunan sebuah kapal. Menurut Fyson 1985, ada lima jenis pilihan meterial yang sesuai untuk kapal perikanan, yaitu 1 kayu; 2 besi; 3 FRP fiberglass rainforce plastic; 4 ferrocement dan 5 alumunium. Menurut Iskandar 1990 pemilihan material yang akan digunakan umumnya ditentukan oleh: 1 keahlian kemampuan galangan kapal baik dari segi sumberdaya manusianya SDM ataupun teknologi yang tersedia; 2 kemudahan dalam perolehan bahan; 3 untung rugi secara teknis dari tiap material; serta 4 biaya dari material itu sendiri. Iskandar 1990, mengatakan bahwa saat ini di Indonesia penggunaan kayu masih lebih disukai dalam pembuatan sebuah kapal, hal ini dikarenakan oleh beberapa faktor yaitu: 1 harganya murah; 2 pengerjaannya mudah; dan 3 bahan dasarnya mudah ditemukan. Dalam pembangunan sebuah kapal perikanan tidak terlepas dari peran komponen bahan dasar yang digunakan, salah satunya adalah bahan dasar kayu yang menjadi bahan dasar dari kapal yang diteliti pada penelitian kali ini. Pemakaian bahan dasar kayu tidak akan pernah terlepas dari pengidentifikasian sifat fisik dan sifat mekanis yang akan dijadikan bahan acuan untuk proses pemilihan material kayu yang digunakan dalam pembangunan sebuah konstruksi kapal. Sifat kayu diketahui meliputi penyusutan dan berat jenis. Sifat mekanis kayu meliputi keteguhan lentur statik, tekan pukul, belah geser, tarik sejajar arah serat, serta kekerasan kayu yang diukur dalam keadaan basah Pasaribu, 1985. Pasaribu 1985, juga menyatakan bahwa aspek teknis yang perlu diperhatikan untuk memperoleh umur pakai yang lama dari kapal, yaitu: 1 Sifat fisik dan mekanis dari kayu yang digunakan; 2 Kelayakan desain dan konstruksi kapal; dan 3 Pengelolaan dan pembuatan kapal. Lampiran 6 menunjukan beberapa material kayu yang direkomendasikan oleh BKI. 3 METODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian