Steering gear terdiri dari jantra dan rudder sebagai kemudi yang
menentukan olah gerak kapal. Hal ini akan menentukan seberapa baik manuvering
yang dimiliki oleh kapal tersebut. Gambar general arrangement secara keseluruhan dari kapal KM. Cahaya Alam
Tiga disajikan pada Gambar 10.
4.2.2 Lines plan
Lines plan adalah gambar rencana garis untuk kapal yang akan dibuat, lines
plan digunakan sebagai pedoman dalam pembuatan kapal, terutama untuk
kelengkungan pada bagian badan kapal Susanto, 2010. Lines plan dibuat dengan menggunakan nilai-nilai yang diperoleh dari hasil pengukuran yang ada pada tabel
hasil pengukuran data sheet, selanjutnya digunakan untuk melakukan perhitungan hidrostatik. Lines plan terdiri dari tiga komponen, yaitu: gambar
irisan kapal tampak samping profile plan, gambar irisan kapal tampak atas half breadth plan
dan gambar irisan kapal tampak depan body plan. sedangkan offset table
yang didapatkan dari lines plan disajikan pada Lampiran 8. Profile plan
menunjukkan gambar rencana garis dari irisan kapal tampak samping, gambar ini memuat enam urutan garis horizontal yang biasa disebut
garis water line WL. Garis water line KM. Cahaya Alam Tiga dimulai dari titik 0.0 m WL atau WL 0 yang disebut dengan base line, lalu dilanjutkan dengan
WL 1 yaitu 0.2519 m; WL 2 0.5038 m; WL 3 0.7557 m; WL 4 1.0076 m dan WL 5 1.2595. Selain profile plan di dalam lines plan terdapat half breadth
plan yang merupakan gambar irisan setengah lebar kapal tampak atas, gambar ini
menunjukkan posisi WL pada masing-masing kedalaman yaitu dari 0.2519 m –
1.2595 m. Body plan
adalah gambar garis yang menunjukkan lebar kapal tiap ordinat, ordinat 0-5 menunjukkan bentuk badan kapal dari after prependicular AP atau
dari buritan kapal sampai bagian midship tengah kapal. Ordinat 5-10 menunjukan bentuk badan kapal dari midship hingga fore perpendicular FP
atau bagian haluan kapal. Lines plan secara keseluruhan dari kapal KM. Cahaya Alam Tiga dapat dilihat pada Gambar 11.
Gambar 10 General arrangement KM. Cahaya Alam Tiga.
Gambar 11 Lines plan KM. Cahaya Alam Tiga.
4.2.3 Rasio dimensi utama kapal KM. Cahaya Alam Tiga
Rasio dimensi utama dari kapal adalah perbandingan antara dimensi panjang L, lebar B, dan Draft D. Perbandingan dari ketiga komponen ini akan sangat
mempengaruhi karakteristik dari kapal. Selain itu, nilai rasio dimensi kapal dapat pula menentukan atau mengidentifikasi keragaan teknis kapal dan stabilitas kapal.
Nilai dari
rasio dimensi
kapal diperoleh
melalui formula
LB, LD, BD. Menurut Susanto 2010, perbandingan L dengan B akan berpengaruh pada tahanan gerak kapal, semakin besar nilai LB maka akan
semakin memperburuk kecepatan kapal karena tahanan geraknya akan semakin besar. Perbandingan antara L
dengan D akan menentukan kekuatan memanjang kapal, semakin besar nilainya maka akan semakin melemahkan kekuatan
memanjang kapal, sedangkan perbandingan antara B dan D akan menentukan stabilitas kapal, nilai perbandingan B dan D yang semakin besar akan
menunjukkan kapal tersebut memiliki stabilitas yang baik. Nilai kisaran rasio dimensi diambil dari standard ability kapal-kapal
Indonesia yang diteliti oleh Iskandar dan Pujiati 1995 dengan jenis alat tangkap yang dioperasikan bersifat static gear. Nilai perbandingan antara rasio dimensi
utama kapal KM. Cahaya Alam Tiga dengan nilai kisaran rasio dimensi untuk kapal di Indonesia dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6 Nilai rasio dimensi utama KM. Cahaya Alam Tiga
No Parameter KM. Cahaya
Alam Tiga Nilai kisaran rasio
dimensi Pembanding Nilai rasio dimensi
menurut Nomura Yamazaki 1977
1 LB
3,8361 2,86-11,12
5,00 2
LD 13,1234
4,58-17,28 10,00
3 BD
3,4201 0,96-4,68
2,00 Sumber: Iskandar dan Pujiati 1995
Dapat dilihat pada Tabel 6 bahwa KM. Cahaya Alam tiga memiliki nilai perbandingan L dengan B adalah 3,8361 sedangkan nilai kisaran pembandingnya
adalah 2,86-11,12. Hal ini menunjukkan bahwa KM. Cahaya Alam Tiga memiliki bentuk badan seperti kebanyakan kapal dengan kategori static gear di Indonesia.
Nilai perbandingan antara L dan D adalah nilai yang digunakan sebagai parameter
kekuatan memanjang kapal. Berdasarkan Tabel 6, nilai rasio antara L dan D yang dimiliki oleh KM. Cahaya Alam Tiga adalah 13,1234. Hal ini menunjukkan
bahwa angka perbandingan antara L dan D yang dimiliki oleh KM. Cahaya Alam
Tiga masih memasuki rentang nilai kisaran rasio dimensi kapal untuk kategori static gear
menurut Iskandar dan Pujiati 1995, oleh karena itu KM. Cahaya Alam Tiga bisa dikatakan memiliki kekuatan memanjang seperti kebanyakan
kapal di Indonesia untuk kategori static gear. Menurut Susanto 2010, kekuatan memanjang kapal akan bertambah apabila nilai perbandingan antara L
dan D semakin kecil, artinya pada panjang kapal yang sama, semakin besar nilai D maka
kekuatan memanjangnya semakin baik. Sebaliknya apabila nilai perbandingan antara L
dan D semakin besar maka kekuatan memanjang kapal akan berkurang, hal ini disebabkan oleh nilai dalam kapal yang semakin kecil sehingga panjang
kapal jauh lebih besar daripada dalamnya. Nilai perbandingan antara B dan D akan mempengaruhi stabilitas kapal,
dimana semakin besar nilainya maka stabilitas kapal akan semakin baik. Tabel 6 memperlihatkan nilai perbandingan antara B dan D yang dimiliki oleh kapal KM.
Cahaya Alam Tiga adalah sebesar 3,4201. nilai ini menunjukkan bahwa stabilitas yang dimiliki oleh KM. Cahaya Alam Tiga seperti kebanyakan kapal dengan
kategori static gear di Indonesia karena masuk ke dalam nilai kisaran rasio dimensi yang disajikan pada Tabel 6. Dari ketiga nilai rasio dimensi utama yang
dimiliki oleh KM. Cahaya Alam Tiga, dapat dilihat bahwa nilai rasio dimensi utama kapal KM. Cahaya Alam Tiga tidak sesuai apabila dibandingkan dengan
nilai rasio dimensi utama yang dikemukakan oleh Nomura dan Yamazaki 1977.
4.2.4 Parameter hidrostatis KM. Cahaya Alam Tiga