dan jasa yang diimpor dari wilayah lain dalam satu negara, dan barang dan jasa impor dari luar negeri.
Secara nasional, proporsi permintaan dan penawaran yang dapat dilihat pada Tabel 5 yang memiliki proporsi tertinggi di DKI Jakarta adalah sektor bank
dan lembaga keuangan lainnya, yaitu sebesar 74.67 dibandingkan total nasional. Sedangkan Bodetabek sektor yang memiliki proporsi permintaan dan
penawaran terbesar adalah sektor industri yaitu sebsar 15.01 dibandingkan dengan total nasional. Untuk Sisa Indonesia, proporsi permintaan dan
perminataan yang paling tinggi adalah sektor kehutanan yaitu sebesar 99.97 dari total nasional.
Tabel 5 Proporsi permintaan dan penawaran di Indonesia, 2005 dalam persen
No. Sektor
DKI Jakarta Bodetabek
Sisa Indonesia Indonesia
1 Tanaman Bahan Makanan
0.11 1.89
98.00 100.00
2 Perkebunan
0.07 0.10
99.84 100.00
3 Peternakan
0.06 3.13
96.81 100.00
4 Kehutanan
0.00 0.03
99.97 100.00
5 Perikanan
0.28 1.03
98.69 100.00
6 Pertambangan dan Penggalian
0.80 0.58
98.61 100.00
7 Industri
7.64 15.01
77.36 100.00
8 Listrik dan Air Minum
6.93 9.12
83.94 100.00
9 Bangunan
18.24 2.90
78.85 100.00
10 Perdagangan
14.32 6.63
79.05 100.00
11 Restoran dan Hotel
20.98 4.21
74.81 100.00
12 Angkutan Darat
9.17 5.46
85.37 100.00
13 Angkutan Udara
6.00 0.00
94.00 100.00
14 Angkutan Laut
0.25 3.46
96.29 100.00
15 Jasa Penunjang Angkutan
18.79 5.49
75.73 100.00
16 Komunikasi
47.14 3.41
49.45 100.00
17 Bank Lembaga Keuangan Lainnya
74.67 1.30
24.04 100.00
18 Usaha Bangunan Jasa Perusahaan
49.37 2.54
48.09 100.00
19 Pemerintah dan Hankam
12.04 1.84
86.11 100.00
20 Jasa Sosial Kemasyarakatan
43.67 3.83
52.50 100.00
21 Jasa Hiburan
49.96 0.72
49.33 100.00
22 Jasa Perorangan
27.43 3.11
69.46 100.00
Jumlah 13.66
7.29 79.06
100.00
Sumber: Hasil Analisis
Berdasarkan pada struktur permintaan dan penawaran wilayah DKI Jakarta yang dapat dilihat pada Lampiran 38, nilai permintaan dan penawaran
barang dan jasa mencapai Rp445.861 milyar. Dari sisi permintaan barang dan jasa dapat dilihat bahwa jumlah permintaan antara yang digunakan oleh sektor
produksi di DKI Jakarta mencapai Rp170.944 milyar, sedangkan untuk permintaan akhir yang digunakan untuk konsumsi akhir di DKI Jakarta dan
memenuhi permintaan ekspor ke luar negeri jumlahnya mencapai Rp274.917
milyar. Dari sisi penawaran barang dan jasa, terdiri dari produksi lokal seluruh sektor di DKI Jakarta bernilai Rp411.209 milyar, dan jumlah impor barang dan
jasa DKI Jakarta sebesar Rp34.652 milyar. Untuk wilayah Bodetabek, nilai permintaan dan penawaran barang dan
jasa mencapai Rp237.885 milyar rupiah, yang dapat dilihat pada Lampiran 39. Dari sisi permintaan barang dan jasa, dapat dilihat bahwa jumlah permintaan
antara yang digunakan oleh sektor produksi di Bodetabek mencapai Rp116.177 milyar, sedangkan untuk permintaan akhir yang digunakan untuk konsumsi akhir
di Bodetabek dan memenuhi permintaan ekspor ke luar negeri jumlahnya mencapai Rp121.708 milyar. Dari sisi penawaran barang dan jasa di Bodetabek,
terdiri dari produksi lokal seluruh sektor di Bodetabek bernilai Rp234.871 milyar, dan jumlah impor barang dan jasa di Bodetabek sebesar Rp3.014 milyar.
Sedangkan wilayah Sisa Indonesia, nilai permintaan dan penawaran barang dan jasa mencapai 2.581 trilyun rupiah. Perinciannya dapat dilihat pada Lampiran
40. Dari sisi permintaan barang dan jasa, dapat dilihat bahwa jumlah permintaan antara yang digunakan oleh sektor produksi di Sisa Indonesia mencapai Rp1.027
trilyun, sedangkan untuk permintaan akhir yang digunakan untuk konsumsi akhir di Sisa Indonesia dan memenuhi permintaan ekspor ke luar negeri jumlahnya
mencapai Rp1.554 trilyun. Dari sisi penawaran barang dan jasa, terdiri dari produksi lokal seluruh sektor di Sisa Indonesia bernilai Rp2.357 trilyun dan
jumlah impor barang dan jasa di Sisa Indonesia sebesar Rp224 trilyun. Secara rinci, dapat dilihat bahwa masing-masing sektor di DKI Jakarta
sebagaimana disajikan pada Tabel 6, diperoleh hasil bahwa sektor yang memiliki nilai permintaan dan penawaran paling besar di DKI Jakarta adalah sektor
industri senilai Rp83.168 milyar atau setara dengan 18.65 dari nilai total; dan sektor bank dan lembaga keuangan lainnya senilai Rp75.767 milyar atau setara
dengan 16.99 dari nilai total. Tabel 6 Lima sektor produksi dengan nilai permintaan dan penawaran
terbesar di DKI Jakarta, 2005
No. Sektor
Nilai Milyar Rp.
1 Industri
83,168 18.65
2 Bank Lembaga Keuangan Lainnya
75,767 16.99
3 Perdagangan
61,189 13.72
4 Usaha Bangunan Jasa Perusahaan
50,105 11.24
5 Bangunan
47,141 10.57
Jumlah 317,370
71.18 6
Sektor Lainnya 128,491
28.82 Total DKI Jakarta
445,861 100.00
Sumber: Hasil Analisis
Selanjutnya, sektor perdagangan senilai Rp61.189 milyar atau setara dengan 13.72 dari nilai total; sektor usaha bangunan dan jasa perusahaan
senilai Rp50.105 milyar atau setara dengan 11.24 dari nilai total; serta sektor bangunan senilai Rp47.141 milyar atau setara dengan 10.57 dari nilai total.
Dari kelima sektor di atas, dapat dilihat bahwa total permintaan dan penawaran yang ada di DKI Jakarta didominasi oleh sektor-sektor tersebut, yaitu mencapai
71.18 dari total permintaan dan penawaran. Pada Tabel 7 diperoleh hasil bahwa sektor yang memiliki nilai permintaan
dan penawaran paling besar di Bodetabek berturut-turut adalah sektor industri senilai Rp163.445 milyar atau setara dengan 68.71 dari nilai total; sektor
perdagangan senilai Rp28.311 milyar atau setara dengan 11.90 dari nilai total; sektor bangunan senilai Rp7.506 milyar atau setara dengan 3.16 dari nilai
total; sektor listrik dan air minum senilai Rp7.334 milyar atau setara dengan 3.08 dari nilai total; serta sektor restoran dan hotel senilai Rp5.544 milyar atau
setara dengan 2.33 dari nilai total. Dari kelima sektor di atas, dapat dilihat bahwa total permintaan dan penawaran yang ada di Bodetabek didominasi oleh
sektor-sektor tersebut, yaitu mencapai 89.18 dari total permintaan dan penawaran.
Tabel 7 Lima sektor produksi dengan nilai permintaan dan penawaran terbesar di Bodetabek, 2005
No. Sektor
Nilai Milyar Rp.
1 Industri
163,445 68.71
2 Perdagangan
28,311 11.90
3 Bangunan
7,506 3.16
4 Listrik dan Air Minum
7,334 3.08
5 Restoran dan Hotel
5,544 2.33
Jumlah 212,140
89.18 6
Sektor Lainnya 25,745
10.82 Total Bodetabek
237,885 100.00
Sumber: Hasil Analisis
Sedangkan pada Tabel 8 maka diperoleh hasil bahwa sektor yang memiliki nilai permintaan dan penawaran paling besar di Sisa Indonesia berturut-
turut adalah sektor industri senilai Rp842.587 milyar atau setara dengan 32.65 dari nilai total; sektor perdagangan senilai Rp337.803 milyar atau setara dengan
13.09 dari nilai total; sektor bangunan senilai Rp203.779 milyar atau setara dengan 7.90 dari nilai total; sektor pertambangan dan penggalian senilai
Rp177.120 milyar atau setara dengan 6.86 dari nilai total; serta sektor tanaman bahan makanan senilai Rp145.268 milyar atau setara dengan 5.63 dari nilai total.
Dari kelima sektor di atas, dapat dilihat bahwa total permintaan dan penawaran
yang ada di Sisa Indonesia didominasi oleh sektor-sektor tersebut, yaitu mencapai 71.18 dari total permintaan dan penawaran.
Tabel 8 Lima sektor produksi dengan nilai permintaan dan penawaran terbesar di Sisa Indonesia, 2005
No. Sektor
Nilai Milyar Rp.
1 Industri
842,587 32.65
2 Perdagangan
337,803 13.09
3 Bangunan
203,779 7.90
4 Pertambangan dan Penggalian
177,120 6.86
5 Tanaman Bahan Makanan
145,268 5.63
Jumlah 1,706,557
66.12 6
Sektor Lainnya 874,455
33.88 Total Sisa Indonesia
2,581,011 100.00
Sumber: Hasil Analisis
4.2 Struktur Output