yang ada di Sisa Indonesia didominasi oleh sektor-sektor tersebut, yaitu mencapai 71.18 dari total permintaan dan penawaran.
Tabel 8 Lima sektor produksi dengan nilai permintaan dan penawaran terbesar di Sisa Indonesia, 2005
No. Sektor
Nilai Milyar Rp.
1 Industri
842,587 32.65
2 Perdagangan
337,803 13.09
3 Bangunan
203,779 7.90
4 Pertambangan dan Penggalian
177,120 6.86
5 Tanaman Bahan Makanan
145,268 5.63
Jumlah 1,706,557
66.12 6
Sektor Lainnya 874,455
33.88 Total Sisa Indonesia
2,581,011 100.00
Sumber: Hasil Analisis
4.2 Struktur Output
Pengertian output disini adalah nilai produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh sektor-sektor ekonomi di suatu wilayah tertentu. Analisis struktur
output ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran sektor-sektor mana saja yang mampu memberikan sumbangan yang besar dalam perekonomian di
Indonesia. Proporsi output di Indonesia secara sederhana dapat dilihat pada Tabel 9.
Tabel 9 Proporsi output di Indonesia, 2005 dalam persen
No. Sektor Perekonomian
DKI Jakarta Bodetabek
Sisa Indonesia Indonesia
1 Tanaman Bahan Makanan
0.11 1.89
98.00 100.00
2 Perkebunan
0.07 0.10
99.84 100.00
3 Peternakan
0.06 3.13
96.81 100.00
4 Kehutanan
0.00 0.03
99.97 100.00
5 Perikanan
0.28 1.03
98.69 100.00
6 Pertambangan dan Penggalian
0.80 0.58
98.61 100.00
7 Industri
7.64 15.01
77.36 100.00
8 Listrik dan Air Minum
6.93 9.12
83.94 100.00
9 Bangunan
18.24 2.90
78.85 100.00
10 Perdagangan
14.32 6.63
79.05 100.00
11 Restoran dan Hotel
20.98 4.21
74.81 100.00
12 Angkutan Darat
9.17 5.46
85.37 100.00
13 Angkutan Udara
6.00 0.00
94.00 100.00
14 Angkutan Laut
0.25 3.46
96.29 100.00
15 Jasa Penunjang Angkutan
18.79 5.49
75.73 100.00
16 Komunikasi
47.14 3.41
49.45 100.00
17 Bank Lembaga Keuangan Lainnya
74.67 1.30
24.04 100.00
18 Usaha Bangunan Jasa Perusahaan
49.37 2.54
48.09 100.00
19 Pemerintah dan Hankam
12.04 1.84
86.11 100.00
20 Jasa Sosial Kemasyarakatan
43.67 3.83
52.50 100.00
21 Jasa Hiburan
49.96 0.72
49.33 100.00
22 Jasa Perorangan
27.43 3.11
69.46 100.00
Jumlah 13.66
7.29 79.06
100.00
Sumber: Hasil Analisis
Proporsi output untuk sektor bank dan lembaga keuangan lainnya di DKI Jakarta sangat tinggi dibandingkan dengan wilayah lainnya, yaitu sebesar
74.67 dibandingkan dengan total Indonesia. Untuk wilayah Bodetabek, sektor industri yang memiliki output paling tinggi yaitu sebesar 15.01 dari total
Indonesia. Secara lengkap struktur output DKI Jakarta dapat dilihat pada Lampiran 41. Lima sektor produksi terbesar menyumbangkan nilai sebesar
Rp295.666 milyar setara dengan 71.90 dari nilai produksi total. Selanjutnya pada Tabel 10 disajikan nilai sumbangan kelima sektor besar tersebut pada
perekonomian DKI Jakarta secara berurutan adalah sebagai berikut: sektor bank dan lembaga keuangan lainnya senilai Rp74.581 milyar atau setara dengan
18.14 dari nilai produksi total; sektor industri senilai Rp74.179 milyar atau setara dengan 18.04 dari nilai produksi total; sektor perdagangan senilai
Rp58.672 milyar atau setara dengan 14.27 dari nilai produksi total; sektor usaha bangunan dan jasa perusahaan senilai Rp46.890 milyar atau setara
dengan 11.40 dari nilai produksi total; serta sektor bangunan senilai Rp41.344 milyar atau setara dengan 10.05.
Tabel 10 Lima sektor produksi terbesar menurut output di DKI Jakarta, 2005
No. Sektor
Nilai Milyar Rp.
1 Industri
74,179 18.04
2 Bank Lembaga Keuangan Lainnya
74,581 18.14
3 Perdagangan
58,672 14.27
4 Usaha Bangunan Jasa Perusahaan
46,890 11.40
5 Bangunan
41,344 10.05
Jumlah 295,666
71.90 6
Sektor Lainnya 115,543
28.10 Total DKI Jakarta
411,209 100.00
Sumber: Hasil Analisis
Struktur output Bodetabek secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 42. Lima sektor produksi terbesar dapat dilihat pada Tabel 11. Lima sektor
produksi terbesar menyumbangkan nilai sebesar Rp209.298 milyar setara dengan 89.11 dari nilai produksi total.
Tabel 11 Lima sektor produksi terbesar menurut output di Bodetabek, 2005
Sumber: Hasil Analisis
No. Sektor
Nilai Milyar Rp.
1 Industri
161,320 68.68
2 Perdagangan
28,020 11.93
3 Bangunan
7,174 3.05
4 Listrik dan Air Minum
7,260 3.09
5 Restoran dan Hotel
5,524 2.35
Jumlah 209,298
89.11 6
Sektor Lainnya 25,572
10.89 Total Bodetabek
234,871 100.00
Kelima sektor besar tersebut pada perekonomian Bodetabek secara berurutan adalah sebagai berikut: sektor industri senilai Rp161.320 milyar atau
setara dengan 68.68 dari nilai produksi total; sektor perdagangan senilai Rp28.020 milyar atau setara dengan 11.93 dari nilai produksi total; sektor listrik
dan air minum senilai Rp7.260 milyar atau setara dengan 3.09 dari nilai produksi total; sektor bangunan senilai Rp7.174 milyar atau setara dengan
3.05 dari nilai produksi total; serta sektor restoran dan hotel senilai Rp5.524 milyar atau setara dengan 2.35.
Struktur output Sisa Indonesia dapat dilihat pada Lampiran 43. Untuk lima sektor produksi terbesar menyumbangkan nilai sebesar Rp1.566 trilyun
setara dengan 66.46 dari nilai produksi total. Selanjutnya pada Tabel 12 disajikan nilai sumbangan kelima sektor besar tersebut pada perekonomian Sisa
Indonesia secara berurutan adalah sebagai berikut: sektor industri senilai Rp764.336 milyar atau setara dengan 32.43 dari nilai produksi total; sektor
perdagangan senilai Rp309.153 milyar atau setara dengan 13.12 dari nilai produksi total; sektor bangunan senilai Rp178.443 milyar atau setara dengan
7.57 dari nilai produksi total; sektor pertambangan dan penggalian senilai Rp171.518 milyar atau setara dengan 7.28 dari nilai produksi total; serta sektor
tanaman bahan makanan senilai Rp142.939 milyar atau setara dengan 6.06. Tabel 12 Lima sektor produksi terbesar menurut output di Sisa Indonesia, 2005
No. Sektor
Nilai Milyar Rp.
1 Industri
764,336 32.43
2 Perdagangan
309,153 13.12
3 Bangunan
178,443 7.57
4 Pertambangan dan Penggalian
171,518 7.28
5 Tanaman Bahan Makanan
142,939 6.06
Jumlah 1,566,390
66.46 6
Sektor Lainnya 790,639
33.54 Total Sisa Indonesia
2,357,028 100.00
Sumber: Hasil Analisis
Dilihat dari output yang dihasilkan dari kelima sektor besar di atas, yang menguasai seluruhnya untuk wilayah DKI Jakarta adalah 71.90 dari nilai total
output, wilayah Bodetabek adalah 89.11 dari nilai total output, serta wilayah Sisa Indonesia sebesar 66.46 dari nilai total output. Sektor-sektor tersebut
merupakan leading sector yang perlu diperhatikan dalam rangka pengembangan perekonomian daerah.
4.3 Struktur Nilai Tambah Bruto