yang lebih maju me miliki hubungan yang harmonis dengan daerah belakangnya dan juga memiliki ketiga karakteristik di atas, maka wilayah
tersebut akan berfungsi mendorong daerah belakangnya.
2.3 Konsep Pertumbuhan Ekonomi Regional
Dalam analisis I-O interregional, ada tiga hal utama yang berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi daerah, yaitu 1 investasi, 2 pengeluaran
pemerintah, dan 3 perdagangan antardaerah ekspor-impor daerah.
2.3.1 Investasi dan Pertumbuhan Ekonomi Regional
Investasi adalah salah satu hal yang penting dalam pembangunan ekonomi daerah yaitu dalam kaitannya dengan pertumbuhan ekonomi daerah.
Peningkatan atau injeksi investasi tidak hanya meningkatkan permintaan agregat seperti dalam model ekonomi makro Keynes, tetapi juga meningkatkan
penawaran agregat melalui pengaruhnya terhadap kapasitas produksi. Dalam perspektif waktu yang lebih panjang, maka investasi akan meningkatkan stok
kapital, dan setiap penambahan stok kapital akan meningkatkan pula kemampuan masyarakat untuk menghasilkan output, yang pada gilirannya akan
meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Selanjutnya, Soediyono 1992 dalam Setiawan 2006 meski berbicara
pada level negara nasional, tetapi masih relevan untuk diterapkan di tingkat regional. Dikatakan bahwa masyarakat yang perekonomiannya tumbuh dan
berkembang disebabkan oleh karena investasi netonya bernilai positif investasi bruto lebih besar dari pada penyusutan. Apabila pemerintah menginginkan
untuk menaikan taraf hidup masyarakatnya, maka kapasitas produksi daerah perlu ditingkatkan. Sedangkan untuk memperbesar kapasitas produksi perlu
peningkatan stok kapital. Agar supaya stok kapital meningkat maka diperlukan investasi yang besar.
2.3.2 Pengeluran Pemerintah dan Pertumbuhan Ekonomi Regional
Berdasarkan pada teori makro ekonomi, maka pengeluaran pemerintah government expenditure untuk pembelian barang dan jasa merupakan injeksi
terhadap perekonomian yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi. Pengeluaran peme rintah merupakan pengeluaran eksogen yang besarnya
ditentukan oleh sejauhmana ketersediaan anggaran pemerintah yang diperoleh
dari pajak fiscal policy. Pengeluran pemerintah biasanya ditujukan kepada upaya penyediaan infrastruktur berupa fasilitas umum, maupun berupa transfer
langsung yang ditujukan untuk pemerataan pendapatan dan mengatasi masalah kemiskinan. Walaupun pengeluaran pemerintah berupa injeksi terhadap
perekonomian, namun data empiris dapat menunjukkan dampak sebaliknya yaitu penurunan pertumbuhan ekonomi. Hal ini disebabkan karena pengeluaran
pemerintah yang menggantikan aktivitas investasi swasta biasanya di kelola dengan tidak efisien.
Bila pengertian pertumbuhan ekonomi menggunakan konsep yang menyangkut proses pertumbuhan seluruh masyarakat, maka setiap pengeluaran
pemerintah yang ditujukan untuk penyediaan infrastruktur publik selalu berdampak positif kepada pertumbuhan ekonomi. Apalagi hal ini dilaksanakan
untuk mendorong wilayah terbelakang tetapi memiliki potensi sumberdaya alam besar, tetapi menghadapi masalah kelangkaan ketersediaan infrastruktur publik.
2.3.3 Perdagangan Interregional dan Pertumbuhan Ekonomi Regional