Metode RAS Metode Analisis

Sedangkan untuk analisis migrasi yang berada di DKI Jakarta, hanya menggunakan analisis deskriptif. Secara lebih rinci dapat dilihat Tabel 3 di bawah ini. Tabel 3 Tujuan, data dan sumber data, teknik analisis, serta output analisis dari penelitian

3.3.1 Metode RAS

Tabel input output terdiri dari tiga kuadran, yaitu kuadran I, II, dan III. Kuadran I merupakan matriks koefisien input, Kuadran II merupakan matriks permintaan akhir, dan Kuadran III adalah matrik input primer. Koefisien input pada kuadran I Matriks A untuk memperolehnya harus melalui survei secara langsung dan lengkap. Permasalahan yang timbul adalah apabila kita akan melakukan rekonstruksi updating tabel I-O menjadi tabel tahun yang terbaru, sedangkan data pada kuadran I tidak tersedia. Untuk itu salah satu metode yang sering umum digunakan untuk melakukan updating tabel I-O menjadi tabel yang baru dilakukan metode RAS. Secara sederhana, Metode RAS merupakan metode yang digunakan untuk memperkirakan matriks koefisien input yang baru pada tahun t ”A t ” dengan menggunakan informasi koefisien input tahun dasar ”A ”, total permintaan antara tahun ”t”, dan total input antara tahun ”t”. Matriks koefisien input tahun ke ”t” diperoleh dengan rumus A t = R A S, dimana R = matriks diagonal yang elemen-elemennya menunjukkan pengaruh subsitusi, dan S = matriks diagonal yang elemen-elemennya menggambarkan pengaruh fabrikasi Suryawardana, 2006. Pengaruh subsitusi menunjukkan seberapa jauh suatu komoditi menurut baris dalam tabel I-O dapat digantikan oleh komoditi lain dalam suatu proses produksi. Pengaruh fabrikasi menyatakan bahwa seberapa jauh suatu sektor No Tujuan Data dan Sumber Data Teknik Analisis Output Analisis 1. Menganalisis struktur perekonomian wilayah DKI Jakarta dan Bodetabek -IO Interregional 2002 -Impor 2005 -PDRB 2005 -Final demand 2005 -Updating IO Interregional 2005 -Metode RAS dengan software GAMS -Struktur perekonomian di DKI Jakarta dan Bodetabek 2. Menganalisis keterkaitan antarsektor antarwilayah DKI Jakarta dengan Bodetabek -Updating IO Interregional 2005 -DBL -DFL -Pengganda -Sektor-sektor yang saling terkait di DKI Jakarta dan Bodetabek 3. Menganalisis aspek migrasi penduduk di DKI Jakarta. -Penduduk berdasarkan tempat tinggal 5 tahun lalu dan sekarang -Migran berdasark an alasan pindah ke Jakarta -Migran berdasarkan kelompok umur -Migran berdasarkan tingkat pendidikan -Migran berdasarkan status pekerjaan -Analisis Deskriptif -Karakteristik dan tujuan migran yang pindah ke DKI Jakarta menurut kolom dalam tabel I-O dapat menyerap input antara dari total input antara dari total input yang tersedia. Gambar 4 Bagan alir updating Tabel Input Output Interregional Data yang digunakan untuk melakukan updating tabel IRIO Jabodetabek tahun 2005 adalah tabel IRIO Jabodetabek Tahun 2002 dengan dimensi 31x31 sektor, PDRB 22 sektor menurut harga berlaku Tahun 2005, serta data impor tahun 2005 dengan asumsi proporsi nilai impor masing-masing sektor sama dengan nilai impor tahun 2002. Data tabel IRIO Jabodetabek Tahun 2002 dimensi 31x31 sektor direklasifikasi terlebih dahulu menjadi tabel IRIO tahun 2002 dimensi 22x22 sektor sehingga tabel IRIO yang baru mempunyai sektor yang sama. Selanjutnya dilakukan pendugaan terhadap koefisien PDRB Tahun 2002 sebagai dasar pendugaan total input atau output tabel IRIO updating Tahun 2005. Berdasarkan data hasil pendugaan terhadap total inputouput sektoral Tahun 2005, koefisien input matriks A tabel input output interregional Tahun 2002, total permintaan akhir Tahun 2005, serta nilai impor Tahun 2005 dilakukan pendugaan koefisien input matriks A tabel input ouput interregional Tahun 2005 dimensi 22 x 22 sektor dengan menggunakan metode RAS. Secara sistematis metode RAS dapat dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut: i = 1, 2, 3, ..., dst i = 1, 2, 3, ..., dst TABEL IRIO JABODETABEK TAHUN 2005 22 SEKTOR METODE RAS DENGAN OPTIMASI SOFTWARE GAMS TOT. INPUT SEKTORAL 2005 = PDRB SEKTORL 2005 KOEF. PDRB SEKTORAL 2002 KOEF. INPUT TABEL IRIO TAHUN 2002 22 SEKTOR - PDRB SEKTORAL 2005 - FINAL DEMAND 2005 - IMPOR 2005 KOEFISIEN PDRB SEKTORAL = PDRB SEKTORAL 2002 TOT. INPUT SEKTORAL 2002 TABEL IRIO JABODETABEK TAHUN 2002 22 SEKTOR TABEL IRIO JABODETABEK TAHUN 2002 31 SEKTOR Reklasifikasi ∑ = = n i i j ij i b s x r 1 ∑ = = n j j j ij i k s x r 1 Keterangan: X ij0 = input antara sektor j yang berasal dari output sektor i tahun dasar r i , s j = elemen matriks diagonal R dan S b i = jumlah permintaan antara sektor i tahun ”t” faktor pembatas k j = jumlah input antara sektor j tahun ”t” faktor pembatas Pendugaan tabel input-output tanpa metode survei dapat dirumuskan sebagai cara untuk mencari koefisien teknis untuk tabel input output pada tahun tertentu yang memenuhi kriteria 1 paling mirip dengan matriks koefisien teknis dari tabel input output pada tahun dasar, dan 2 dengan menggunakan koefisien teknis yang dihasilkan tersebut operasi matematis tabel input-output dapat memberikan hasil yang fit dengan data yang dimiliki tentang total input, total output, total nilai tambah, dan total permintaan akhir untuk masing-masing sektor yang diduga Saefulhakim dalam Suryawardana, 2006. Rumus matematis dari permasalahan yang digunakan untuk metode RAS adalah sebagai berikut: Dengan fungsi kendala: Keterangan: ij a = elemen baris ke-i kolom ke-j dari matriks koefisien teknis tabel I- O yang sudah ada untuk tahun dasar ij t a = elemen baris ke-i kolom ke-j dari matriks koefisien teknis tabel I- O yang sudah ada untuk tahun ke-t tertentu ; ij ij t a a I = kandungan informasi information content, ukuran adanya perbedaan struktur koefisien teknis antara tabel I-O pada tahun dasar dengan tabel I-O pada tahun ke t yang diduga j t Q = total input sektor ke-j pada tahun ke-t i t Q = total output sektor ke-i pada tahun ke-t. Untuk sektor tertentu yang sama i = j, maka total output sama dengan total input t Q i = t Q j ∑∑ = =         = n i n j ij o ij t ij t ij o ij t a a a a a I 1 1 ln . ; min i t i t j t n i j ij t j t j t ij n i t j t F Q Q a V Q a Q − = − = ∑ ∑ = = 1 j t V = total nilai tambah total value added yang dihasilkan oleh sektor ke-j pada tahun ke-j j t F = total permintaan akhir total final demand yang dihasilkan oleh sektor ke-j pada tahun ke-j Dari rumus di atas dapat dilakukan rumus turunan yang lain, karena koefisien teknis tahun asal ada yang bernilai nol kosong sehingga hasilnya tidak terdefinisikan undefined. Rumus pendugaan dengan menggunakan software GAMS tersebut adalah: i i i n i i ij ij ij n i n i j ij ij ij t TB TB T TW QB QB Q QW a a I − + − = ∑ ∑ ∑ = = = . . ; min 1 1 j j j n j j ij ij ij n i i MB MB M MW FB FB F FW − + − + ∑ ∑ = = . . 1 1 Dengan fungsi kendalanya sebagai berikut: T j = ? Coloum Balance T i = ? Row Balance Total Impor = Total Final Demand = Total Balance = Keterangan: QW ij = elemen baris ke-i kolom ke-j dari matriks koefisien teknis tabel I- O yang sudah ada untuk tahun dasar Q ij = elemen baris ke-i kolom ke-j dari matriks koefisien teknis tabel I- O yang sudah ada untuk tahun ke-t tertentu yang telah dipotimasi ; ij ij t a a I = kandungan informasi information content, ukuran adanya perbedaan struktur koefisien teknis antara tabel I-O pada tahun dasar dengan tabel I-O pada tahun ke t yang diduga QB ij = pendugaan atas elemen baris ke-i kolom ke-j dari matriks koefisien teknis tabel I-O yang sudah ada untuk tahun ke-t tertentu ∑ = + + n i j j ij VB M Q 1 ∑ = + n j i ij F Q 1 ∑ = = + n j j TotM FM M 1 ∑ = = + n i i TotF FF F 1 = − + TotF TotM TotV TW ij = total output sektor ke-i tahun tertentu yang sudah diberi pembobotan kriteria T i = total output sektor ke-i tahun tertentu hasil dari optimasi TB i = pendugaan atas total output sektor ke-i pada tahun tertentu FW i = total final demand sektor ke-i tahun tertentu yang sudah diberi pembobotan kriteria F i = total final demand sektor ke-i tahun tertentu hasil dari optimasi FB i = pendugaan atas total final demand sektor ke-i pada tahun tertentu MW j = total impor sektor ke-i tahun tertentu yang sudah diberi pembobotan kriteria M j = total impor sektor ke-i tahun tertentu hasil dari optimasi = pendugaan atas total impor sektor ke-i pada tahun tertentu

3.3.2 Analisis Input-Output Interregional