Klasifikasi dan biologi ikan nila

samping itu, ikan nila juga banyak digunakan untuk penelitian fisiologi Wright Land 1998, endokrinologi Melamed et al. 1998, genetika molekuler, dan transgenik Fujimura Okada 2007; Kobayashi et al. 2007. Ikan nila memiliki ciri-ciri seperti adanya garis vertikal yang berwarna gelap pada sirip ekornya sebanyak 6 buah. Selain pada sirip ekor, garis tersebut juga terdapat pada sirip punggung dan sirip anal. Keunikan lain dari ikan nila ditunjukkan dari bentuk telurnya yang lonjong serta perkembangan embrionya yang mencapai 90-110 jam pasca pembuahan, seperti yang dilaporkan oleh Fujimura Okada 2007.

2.3. Transplantasi sel germinal

Transplantasi merupakan suatu proses pemindahan organ, jaringan, atau sel dari spesies donor ke spesies resipien. Teknologi transplantasi telah digunakan dalam penelitian yang berhubungan dengan biologi reproduksi dan preservasi organisme yang memiliki ekonomis tinggi atau terancam punah. Dalam hubungannya dengan reproduksi, transplantasi dilakukan menggunakan sel germinal. Sel germinal yang memindahkan informasi genetik dari generasi ke generasi berikutnya, berdiferensiasi pada awal embriogenesis dari sejumlah kecil sel yakni sel bakal gonad Primordial Germ Cells, PGCs. PGC merupakan sel germinal awal diferensiasi seksual gonad, yang memiliki kemampuan menjadi oogonia dan spermatogonia di dalam masing-masing ovari dan testis Yoshizaki et al. 2002. Teknlogi transplantasi sel germinal pertama kali dikembangkan pada ikan rainbow trout oleh Yoshizaki dan kolega di Tokyo University of Marine Science and Technology. Sebagai tahap awal, aplikasi teknologi ini menggunakan sel PGC sebagai materialnya. Sel PGC rainbow trout ditransplantasikan ke ikan salmon masu sebagai resipien induk “semang”, dan ternyata sel tersebut mengalami gametogenesis secara normal pada gonad ikan salmon masu Takeuchi et al. 2004. Akan tetapi, jumlah sel PGC pada ikan relatif sedikit misalnya hanya berkisar 20-30 sel per embrio ikan rainbow trout, dan pengambilan sel PGC pada larva yang baru menetas umumnya relatif sulit Yoshizaki et al. 2008. Untuk menanggulangi masalah pengadaan sel PGC, pengembangan teknologi transplantasi selanjutnya adalah menggunakan sel testikular yang di dalamnya mengandung sel stem spermatogonia spermatogonial tipe A. Transplantasi sel testikular telah dilakukan pada ikan rainbow trout Okutsu et al. 2006 dan pada ikan nila Lacerda et al. 2006. Berdasarkan penelitian Okutsu et al. 2006 bahwa sekitar 10.000 sel testikular ikan rainbow trout yang ditransplantasikan dapat terinkorporasi di dalam genital ridge resipien dalam waktu 20 hari setelah transplantasi. Penelitian tersebut juga menyimpulkan bahwa sel testikular dapat berkolonisasi dalam gonad embrio dan dapat berdiferensiasi menjadi sel germinal jantan atau betina.

2.4. Marka molekuler

Sel germinal donor yang terinkorporasi pada gonad resipien, diidentifikasi dengan suatu markapenanda. Pada awalnya, marka sebagai sistem visualisasi sel germinal dikembangkan secara biokimia. Pada mamalia, PGC dapat dibedakan dari sel somatik menggunakan fosfat alkalin, sedangkan pada burung menggunakan kandungan glycogen Eddy 1975, diacu dalam Yoshizaki et al. 2000. Akan tetapi, pada ikan, tidak ada indikator biokimia yang bisa membedakan PGC. Awalnya, PGC ikan dapat dikenali dengan histologi berdasarkan karakter morfologinya, seperti ukuran, rasio nukleositoplasmik, granular nuclear chromatin Patino Takashima 1995, diacu dalam Yoshizaki et al. 2000. Berdasarkan penelitian Moore 1937, diacu dalam Yoshizaki et al. 2000 bahwa secara histologi, PGC ikan rainbow trout dapat diidentifikasi pada tahap mesoderm ketika mendekati blastopore, sembilan hari setelah fertilisasi. Akan tetapi, tidak diketahui mekanisme molekuler yang mengatur penentuan dan perkembangan PGC ikan tersebut, sehingga diperlukan analisa secara molekuler untuk mengidentifikasi sel germinal ikan. Pengembangan marka molekuler untuk identifikasi sel germinal ikan diawali dengan penelitian kloning dan isolasi gen vasa RtVLG pada ikan rainbow trout Yoshizaki et al. 2000. Penelitian tersebut menghasilkan RtVLG, yang dapat digunakan sebagai marka untuk PGC embrio ikan rainbow trout karena ekspresi gen tersebut hanya pada sel germinal. Selanjutnya, Wolke et al. 2002, diacu dalam Takeuchi et al. 2002 menyimpulkan bahwa dengan