3.5.3 Analisis SWOT
Peningkatan pendapatan nelayan dan pencapaian tingkat kesejahteraan nelayan itu sendiri hanya dapat dicapai dengan mengoptimalkan produksi
penangkapan, upaya penangkapan dan secara ekonomi menguntungkan. Dalam pencapaian tujuan dimaksud, maka harus dibuat suatu rencana strategi
yang berpedoman pada peraturan perundangan- undangan yang berlaku, terutama pada perikanan yang bertanggung jawab yang telah dijabarkan pada Code of Conduct for
Responsible Fisheries FAO 1995. Strategi ini di terapkan agar ikan yang ditangkap
ukurannya selektif dan belum mencapai MSY Maximum Sustainable Yield dan MEY Maximum Economic Yield.
Untuk mengetahui strategi yang akan diambil, maka dilakukan analisis SWOT dengan mengidentifikasi berbagai faktor internal dan faktor eksternal secara
sistematik dan dilanjutkan dengan merumuskannya. Kemudian membandingkan antara faktor internal, yaitu kekuatan Strengths dan kelemahan Weakness dengan
faktor eksternal, yaitu peluang Opportunities dan ancaman Threats. Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai factor secara sistematis untuk
merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan Strengths dan peluang Opportunities, namun secara
bersamaan dapat meminimalkan kelemahan Weaknesses dan ancaman Threats. Proses pengambilan keputusan selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan,
strategi, dan kebijakan perusahaan. Dengan demikian perencanaan strategis strategic planner harus menganalisis faktor-faktor strategis perusahaan kekuatan, kelemahan,
peluang dan ancaman dalam kondisi yang ada saat ini Rangkuti 2004. Salah satu model analisis SWOT dapat ditampilkan dalam bentuk matriks
kotak, dua yang paling diatas adalah kotak faktor eksternal peluang dan ancamantantangan, sedangkan dua kotak sebelah kiri adalah faktor internal, yaitu
kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan. Empat kotak lainnya merupakan kotak isu-isu strategi yang timbul sebagai hasil kontak antara faktor- faktor eksternal dan
faktor- faktor internal. Adapun isu strategi tersebut antara lain : A Comparative Advantage, B Mobilization, C InvestmentDivestment, dan D Damage Control
Salusu 1996. Model analisis SWOT menurut Salusu 1996 disajikan pada Tabel 1.
Tabel 1. Model Matriks Analisis SWOT Faktor Internal
Faktor External
Strengths Kekuatan Weaknesses Kelemahan
Opportunities Peluang ØComparative Adv antage
ØStrategi SO ØMobilization
ØStrategi WO
Threats Ancaman ØInvestment Divestment
ØStrategi ST ØDamage Control
ØStrategi WT
Dalam menentukan strategi yang terbaik, dilakukan pemberian bobot nilai terhadap tiap unsur SWOT berdasarkan tingkat kepentingan dan kondisi suatu
wilayah. Bobot nilai yang diberikan berkisar antara 1 – 4. Setelah masing- masing unsur SWOT diberi bobot nilai, unsur-unsur tersebut dihubungakan keterkaitannya
dalam bentuk matriks untuk memperoleh beberapa alternative strategi. Kemudian alternative-alternative tersebut dijumlahkan bobobtnya untuk menghasilkan rangking
tiap-tiap strategi alternative. Strategi dengan rangking tertinggi merupakan alternative yang prioritaskan untuk dilakukan Rangkuti 2004.
4 HASIL PENELITIAN
4.1 Kondisi Geografis dan Demografi Kota Tidore Kepulauan