Analisis kelayakan usaha Metode Analisis Data

titik optimasi dari faktor- faktor produksi tersebut dengan menggunakan rumus Soekartawi, 1994: ∑ ∑ ∆Χ ∆Υ = ∑ ∑ ∆Χ ∆Υ i i i ∆Υ = Perubahan produksi i ∆Χ = Perubahan X i

3.5.2 Analisis kelayakan usaha

Analisis kelayakan usaha dilakukan untuk mengkaji kemungkinan keuntungan profitability atau kerugian yang diperoleh dari model pengembangan perikanan mini purse seine yang diusulkan. Ada dua macam analisis yang biasa digunakan untuk mengevaluasi kelayakan usaha, yaitu analisis finansial dan analisis ekonomi Kadariah et al., 1999. Dalam finansial yang diperhatikan adalah hasil untuk modal saham yang ditanam untuk kepentingan badan atau orang yang langsung berkepentingan dengan proyek usaha tersebut. Dalam analisis ekonomi yang diperhatikan adalah hasil total atau keuntungan yang diperoleh dari semua sumberdaya yang digunakan dalam proyek untuk masyarakat atau perekonomian secara keseluruhan. Dalam analisis kelayakan usaha ini digunakan beberapa kriteria untuk menentukan suatu proyek layak atau tidak layak dilaksanakan. Kriteria-kriteria tersebut adalah: 1 Net present Value NPV, digunakan untuk menilai manfaat investasi dengan ukuran nilai kini present value dari keuntungan bersih proyek. Proyek dinyatakan layak apabila nalai NPV 0. rumus yang digunakan untuk menghitung NPV adalah: NPV = ∑ = + − 12 1 1 t t t i C B Keterangan: B = benefit; C = cost; i = discount rate dan t = periode. 2 Internal Rate of Return IRR adalah besarnya discount rate yang dapat membuat nilai NPV = 0. rumus yang digunakan untuk menghitung IRR adalah : IRR = i + i i NPV NPV NPV − − Keterangan : NPV = NPV yang masih positif NPV = NPV yang negatif I = discount rate yang masih memberi NPV positif I = discount rate yang memberikan NPV negative 3 Net Benefit-Cost ratio net B-C ratio merupakan perbandingan dari nilai sekarang dari keuntungan bersih yang positif, dengan nilai sekarang dari keuntungan yang negative. Pada net B-C ratio ≥ 1 maka proyek dinya takan layak. Rumus untuk menghitung criteria tersebut adalah: Net B-C ratio = ∑ ∑ = = − + − − + − 12 1 12 1 1 1 t t C B i C B C B i C B Keterangan : B = benefit; C = coast; i = discount rate, dan t = periode. 4 Analisis Break Even Point BEP dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu; 1. Atas unit, dan 2. Atas dasar nilai jual dalam rupiah Riyanto, 1991 1. Analisis Break Even Point atas dasar produksi unit banyaknya hasil tangkapan dapat dilakukan dengan menggunakan rumus: BEP kg = V P FC − 2 Analisis Break Even Point atas dasar harga jual dapat dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut: BEP Rp = S C V FC . 1 − Keterangan: BEP = Break Even Point P = harga jual V = biaya variable FC = biaya tetap C = produksi S = volume penjualan

3.5.3 Analisis SWOT