BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS
3.1. Kerangka Konseptual
Berdasarkan latar belakang masalah dan tujuan penelitian yang telah dikemukakan diatas, maka dibuat kerangka konseptual dan hipotesis sebagai berikut:
Gambar 3.1. Kerangka Konseptual
Loan to Deposite Ratio LDR yang dikenal di industri perbankan adalah rasio yang digunakan untuk menilai likuiditas suatu bank yang merupakan
LDR X
1
Debt to Equity Ratio
X
2
CAR X
3
Market Value
Saham Y
Non Performing
Loan X
4
32
Universitas Sumatera Utara
perbandingan antara dana yang dipinjamkan dengan deposito yang diterima dari masyarakat. Indikator ini untuk mengukur jumlah dana pihak ketiga yang disalurkan dalam bentuk kredit.
Semakin tinggi rasio ini semakin besar jumlah dana yang diberikan ke masyarakat dan semakin besar opportunity mendapatkan hasil melalui aktiva produktif. Apabila
terlalu tinggi juga menunjukkan bahwa bank yang bersangkutan dalam keadaan kurang likuid karena hanya berfokus pada aktivanya. LDR disajikan di laporan
keuangan meliputi unsur loan terdapat pada neraca aktiva dan deposite pada neraca disisi kewajiban.
Debt to Equity Ratio sebagai proksi rasio solvabilitas dan profitabilitas bank, menunjukkan kemampuan bank untuk mengelola entitasnya secara efisien sehingga
mampu memberikan laba kepada bank. Altman 1968 seperti yang diungkapkan oleh Hani, Cleary dan Mukhlasin 2003
mengemukakan bahwa perusahaan yang selalu mendapatkan laba tidak akan mengalami kebangkrutan. Kebangkrutan merupakan salah satu
alasan bagi auditor untuk memberikan nilai pasar harga saham dengan going concern. Capital Adequacy Ratio sebagai proksi rasio solvabilitas bank
, juga
menunjukkan kemampuan permodalan perusahaan untuk menunjang perkreditan atas kemungkinan resiko
yang terjadi
karena tidak dikembalikannya kredit tersebut. Altman 1968 seperti yang diungkapkan oleh Hani, Cleary dan Mukhlasin
2003 juga mengungkapkan bahwa
perusahaan
dengan
nilai aset
yang lebih kecil
daripada kewajibannya akan mengalami bahaya kebangkrutan.
Maka kegagalan
pembayaran hutang akan mempengaruhi
kelangsungan hidup suatu perusahaan serta akan menyebabkan pemberian nilai pasar harga saham dengan going concern oleh auditor. CAR disajikan di laporan
Universitas Sumatera Utara
keuangan dengan mendapatkan nilai bersih dari selisih antara Modal sendiri dengan aktiva tetap dibagi dengan total pinjaman ditambah dengan surat-surat berharga yang
dimiliki oleh bank yang bersangkutan. Non Performing Loan menunjukkan kemampuan manajemen bank dalam
mengelola kredit bermasalah yang diberikan oleh bank. Sehingga semakin tinggi rasio ini maka akan semakin buruk kualitas kredit bank yang menyebabkan jumlah
kredit bermasalah semakin besar dan memungkinkan pencapaian laba menurun. Kredit adalah peminjaman uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu
berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka
waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan, atau pembagian hasil keuntungan. NPL di laporan keuangan disajikan pada neraca dengan melihat antara total
jumlah kredit dengan jumlah kredit macet.
3.2. Hipotesis Penelitian